Better (14)

1.3K 243 21
                                    

Happy Reading!!

Perhatian⚠️⚠️

Part ini mengandung sedikit, cuma sedikit kok adegan tak senonoh. Harap bijak dalam membaca jangan sampe ada yang bawa-bawa kedunia nyata! Cuma FIKSI!

_Kata Author_

Chika baru saja sampai dirumahnya dengan keadaan matanya sembab, pakaian serta penampilan nya pun sangat lusuh. Sekarang sudah pukul 8 malam sudah berapa jam ia meninggalkan rumah? Apakah Shani akan marah jika ia pulang selarut ini.

"Semoga Ci Shani gak marah"Gumamnya.

Chika berjalan masuk kerumah dan ia menghela nafas lega karena sepertinya Shani sudah tidur. Ia pun berjalan perlahan dan tiba-tiba dari arah tangga Shani sedang menuruni anak tangga dengan wajah yang datar. Chika menunduk ketakutan apakah malam ini ia akan dimarahi lalu diakhiri dengan hukuman yang sudah terjadi sebelumnya.

"Dari mana saja?"Tanya Shani sembari mendekat kearah Chika.

"A-ku kan abis kerja kelompok Ci"Jawab Chika gugup pasalnya Shani memberikan tatapan tajam padanya.

"Kerja kelompok seperti apa sampai larut malam begini?"

Chika sudah tidak bisa lagi memberikan alasan pada Shani. Ia terlalu takut jika alasan yang ia berikan itu hanya dianggap bualan semata saja dimata Shani. Karena tidak mendapat jawaban lagi dari adiknya itu Shani pun menarik kasar tangan Chika. Ia segera membuka kamar Chika dan menghempaskan gadis itu ke kasur.

"KATAKAN! KAMU SUDAH BOSAN HIDUP? APA KAMU SUDAH BERANI MENJADI PEMBANGKANG SEPERTI INI!"Ucap Shani dengan nada tinggi.

"JAWAB!!!"

Chika menutup erat matanya karena mendengar bentakan keras dari Shani. Shani mendongak kan kepala Chika agar mengarahnya.

"Apakah kamu senang saya hukum? Baiklah kalo gitu saya akan menghukum kamu! Bukan dengan darah tapi kali ini agar kamu sadar dengan kesalahan kamu!"Ucap Shani lalu membaringkan tubuh Chika kekasur dengan kasar.

"Ka-kak mau nga-pain?"Tanya Chika ketakutan.

Shani menyeringai jahat kearah Chika ia segera menindih tubuh Chika dan langsung mencium kasar bibir gadis itu. Mata Chika membulat karena perbuatan Shani ini tidak benar mereka berdua Kakak Adik. Tapi kenapa Shani dengan lancangnya mendaratkan ciuman pada bibirnya.

"Ahh K-ak berentihh ahh.."

Ciuman Shani berpindah pada leher Chika ia menghisap kuat leher gadis itu hingga meninggalkan bekas. Chika mencoba untuk memberontak namun gagal Shani sudah terlebih dulu memborgol tangannya.

"DIAM! Ini hukuman karena kamu berani bohong dan melanggar apa yang saya katakan!"

Airmata Chika perlahan mengalir begitu saja melewati pipi mulusnya. Ia sudah tidak tau lagi bagaimana agar bisa lepas dari Shani sekarang. Tangan Shani sudah mulai berulah pada bawah rok pendek yang Chika kenakan, namun kegiatannya itu terhenti ketika Shani mendengar teriakan Christy dari luar.

Shani segera bangkit dan merapihkan pakaianya yang kusut. Ia melirik kearah Chika gadis itu sekarang sedang meringkuk ketakutan serta selimut yang sudah membungkus seluruh tubuhnya.

"Jangan pernah ulangi kesalahan kamu! Atau nanti kamu akan dapat hukuman yang lebih dari ini!"Setelah mengucapkan itu Shani berjalan keluar tanpa memperdulikan Chika yang sedang menangis tersedu-sedu.

...

Dihari Senin ini Chika berangkat kesekolah dengan tidak bersemangat ia teringat kembali tentang kejadian tadi malam. Mulai dari Ara yang membohonginya hingga perbuatan tak senonoh yang Shani lakukan padanya. Memang kehormatannya masih terjaga. Tetapi yang membuat Chika tak habis pikir adalah dirinya ini adik dari Shani dan Kakaknya itu dengan mudah memperlakukannya seperti itu.

Better Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang