-ˋˏ 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐒𝐄𝐕𝐄𝐍 ˎˊ-

3.5K 681 47
                                    

❝After everything, it's always you ❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❝After everything, it's always you

· · ─────·本·───── · ·

Kalau ada yang bertanya, siapa yang paling [Name] hormati di Lookism. Maka ini jawabannya;

1. Kim Gimyung

2. Chae Wonseok

3. Han Shinwoo

Tentu saja, ada yang lainnya. Tapi, [Name] paling menghormati 3 orang itu. Kalian ingin tahu kenapa? Mudah saja, romantisme.

Romantisme Gimyung dan Han Shinwoo pada Big Deal. Dan romantisme Chae Wonseok pada Hostel. [Name] suka mereka.

Bukankah, romantisme itu keren?

[Name] juga ingin seperti mereka, menemukan sesuatu yang dapat dia perjuangkan sepenuh hati. Dan mempercayakan hidup nya pada romantisme itu.

Sayangnya, genre hidup [Name] seperti nya bukan romantisme.

Sedari awal, [Name] tahu hal itu. Karena itu, dia sangat menyayangkan hancurnya Big Deal karena Ilhae, dan bergabung nya Hostel dengan Ilhae.

Walau [Name] tahu itu dilakukan untuk menyatukan 4 Men Crew agar dapat memusnahkan Choi Dongsoo, tapi tetap saja. Bukankah kalian kesal?

"Sialan! Wajah Yoojin yang percaya diri memang paling bikin kesal! Tapi kalau sudah di hajar─ugh" [Name] menggerutu kesal. Dia terus terusan di bayangi senyum licik Yoojin.

[Name] sebenarnya ingin cepat cepat memiliki hubungan dengan para karakter lainnya─maksudnya berteman.

Karena sekarang [Name] sangat bosan!

Hwan sedang pergi mengurus hal penting yang [Name] suruh, pria itu terus sibuk akhir akhir ini. Salahkan saja [Name] yang memberikan segudang pekerjaan pada Hwan.

Mijin sedang bersama Zin, mereka berdua jalan bersama. [Name] sudah menghubungi Mijin beberapa saat yang lalu.

[Name] mendecakkan lidahnya kesal, "Apa aku ganggu Yohan saja?" [Name] bangkit dari duduknya. Lalu menelfon Yohan.

Panggilan itu berdering beberapa saat, lalu di angkat oleh Yohan.

"Iya, halo [Name]? Ada apa?"

"Sibuk?"

" . . Tidak, ada apa?"

"Aku mau mentraktir mu, kau mau?"

"Baiklah, tapi ─"

"Oke, kujemput" Sebelum Yohan sempat menyelesaikan ucapannya, [Name] sudah lebih dulu mematikan telefon nya. Gadis itu sudah muak duduk seharian di kamarnya.

Interaction | 𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌Where stories live. Discover now