24. Masa lalu kembali hadir

1.5K 323 22
                                    

TW//Blood.





Seulgi hari ini sibuk membantu Wendy yang sedang menatap ulang kamarnya, Seulgi sebenarnya tidak ingin membantu tapi Wendy sendiri memohon dengan wajahnya yang memelas membuat Seulgi terpaksa harus membantunya.

"Boleh emang di pasang wallpaper kaya gini?" tanya Seulgi melihat sekeliling ruangan Wendy yang kamarnya sudah ada yang terpasang wallpaper di tembok.

"Boleh lah, gue udah minta izin ini," balas Wendy masih sibuk menempelkan wallpaper begitu teliti.

"Serius?" tanya Seulgi sekali lagi.

Wendy menghela nafasnya pelan. "Iya Seulgi Antheaa," Wendy menunjuk ke arah tembok di dekat Seulgi. "Lu liat aja banyak seni coretan pensil warna di situ, berasa di museum tau gak, di kamar gue masa ada coret-coretan begitu," lanjut nya.

Seulgi pun menengok ke arah yang di tunjuk Wendy, benar banyak sekali coret-coretan dari lingkaran kecil hingga yang besar. Beberapa bentuk hewan namun terlihat bukan hewan, bahkan ada nomor-nomor aneh yang ada di tembok kamar Wendy.

"Ayok lanjutin lagi Seul," kata Wendy kini melanjutkan kembali pekerjaannya.

Seulgi pun nurut saja dan membantu Wendy, walaupun terkesan tidak niat. Seulgi malah melakukan nya dengan sangat baik membantu Wendy, beberapa sudah terpasang dengan rapih. Bahkan kamar Wendy terlihat bagus di pandang, sedangkan penghuni di sebelah kamar Wendy sibuk bernyanyi-nyanyi.

Pintu kamar Wendy sengaja di buka karna terdapat barang-barang Wendy berada di luar.

Seulgi yang mendengar hanya bisa terkekeh kecil, suara Irene terdengar nyaman dan begitu lembut di dengar. Kedua wanita yang sedang bekerja bahkan ikut bersenandung pelan, sepertinya suara Irene benar-benar enak untuk di dengar membuat mereka berdua ikut bernyanyi.

Suara Irene tidak terdengar lagi, hanya ada suara lagu sepertinya itu dari ponselnya Irene. Lama-lama suara lagu tersebut terdengar jelas, Seulgi yang masih sibuk dengan menempelkan wallpaper di tembok Wendy kini membuka suaranya.

"Gak nyanyi lagi?" tanya Seulgi, dirinya tau jika Irene sedang berada di depan pintu kamar.

Irene tersenyum malu. "Seul lagu yang lu buat ternyata itu favorite gue banget," ucap nya.

"Oh ya?"

"Iyaa sumpah, lu keren banget sih gak bohong. Udah gitu artis favorite gue, ternyata lu yang ciptain lagunya," balas Irene begitu bersemangat.

Seulgi hanya tersenyum saja mendapat pujian dari Irene, memang benar jika lagu-lagu yang di ciptakan oleh Seulgi banyak artis ternama yang menyanyikan nya.

"Btw, kalian lagi ngapain?" tanya Irene yang melihat kamar Wendy berantakan banget.

"Nih... menanam padi," jawab Wendy begitu nyeleneh.

Irene menampilkan wajah masam nya dan berdecih kesal. "Seul sibuk gak?"

"Kaga... Seulgi gak sibuk, orang dia lagi explore dunia bawah laut." Untuk kedua kalinya Wendy yang menjawab pertanyaan dari Irene untuk Seulgi.

Irene melihat ada boneka kecil di kasur Wendy, karna kesal dengan Wendy Irene pun melempar boneka tersebut kearahnya. Secara refleks Wendy langsung menghindar, wajahnya biasa saja seakan-akan tidak terjadi apapun.

"Kena boneka nya Seul?" tanya Wendy yang mengecek Seulgi, dirinya pura-pura khawatir.

"Kaga," balas Seulgi dengan wajah polosnya.

Membuat Wendy tertawa karna melihat Seulgi yang wajahnya begitu polos, Seulgi sedikit tersenyum dan menengok ke arah Irene yang sedang mengempotkan bibirnya.

Magnolia - SEULRENEWhere stories live. Discover now