prolog

20 1 0
                                    

"Alah bangsat, Lo jalan sama cewek gue kan?!"

"Tau anjing, ngaku aja Lo?"

"Habisin aja bos, habisin!"

Dug!

Sena yang ingin ke kantin mendengar suara percakapan itu segera mencari sumbernya. Sepertinya terjadi pembullyan.

Dia berjalan kearah belakang sekolah. Dan benar ada lima orang yang sedang mengepung satu orang disana.

"Stop, bangsat!" ucap Sena seraya berjalan kearah mereka. Lalu menarik berdiri cowok yang tadi di kepung mereka.

Memeriksa badan cowok ini, ada sedikit luka di sudut bibirnya.

"Gak usah sok jagoan, Lo anjing." kata salah satu diantara mereka.

"Bacot," balas Sena.

"Anjing, jangan mentang-mentang Lo cewek bukan berarti gue gak bisa mukul Lo. Gender manapun yang udah rusuh sama gue, gue banting."

"Bacot, anjing. Dasar item, mainnya keroyokan," sahut Sena menatap cowok yang kulitnya sedikit kecoklatan. Sepertinya ia ketuanya.

Salah satu diantara mereka menarik lengan Sena, "Mending Lo pergi sana, ini gak ada urusannya sama Lo."

Sena menepisnya, "Emang masalahnya apa sih? harta, tahta, wanita?"

Cowok yang berkulit sedikit gelap itu mendengus kesal, "Dia jalan sama cewek gue. Dah tau kan? Udah sana Lo balik." katanya menarik baju Sena.

Sena menepisnya kembali, "Yaelah, kalau masalah cewek Lo tanya kedua belah pihak. Lo udah tanya cewek Lo belum?"

"Buat apa sih? Gue percaya cewek gue. Emang dianya aja nih yang bangsat, udah tau Chelsea cewek gue." katanya menunjuk cowok yang berdiri dibelakang Sena ini.

Perempuan itu menghela nafas, setelah mendengar masalahnya.

"Goblok." ujar Sena.

"Apa sih anjing!" katanya.

Sena mendengus kemudian berbalik ke cowok yang dikeroyok tadi. Dia memegang kedua pipi cowok itu, lalu mengelusnya pelan.

"Sayang kamu jalan sama cewek dia?" kata Sena yang membuat mereka semua terkejut, tak terkecuali cowok yang tengah ia pegang pipinya ini.

"Sayang kamu selingkuh dari aku?" lanjutnya.

"Eh, Lo pacarnya?"

Sena mengangguk kemudian berbalik, "Makanya tadi gue bilang, tanya kedua belah pihak. Jangan cowok gue doang yang dicercer."

Sena menghadap cowok yang ia bilang sebagai pacarnya, lalu melihat bet namanya, Alaska Adiwilaga.

"Pura-puranya, gue cewek Lo." berbisik pelan ditelinga cowok itu.

Cowok itu mengangguk seraya tersenyum.

Alaska menarik pinggang Sena. "Sorry bro, gue emang jalan sama cewek Lo. Tapi itu buat kerja kelompok, gak ada maksud lain."

"Lagian gue juga punya cewek," lanjutnya yang masih memegang pinggang Sena.

"Tapi, gue liat Lo gak pernah bareng dia." kata mereka menunjuk Sena, "Masa tau-tau jadian."

Sena mendengus pelan, "Kita backstreet."

"Alah, Lo pura-pura kan?"

"Ngapain pura-pura, anjing." jawab Sena. "Kalau kita gak pacaran, ogah gue nyamperin dia yang lagi Lo bully."

Mereka mengangguk. Merasa masuk akal alasan yang dikatakan cewek ini.

"Oke, gue pikir masalah ini selesai. Tapi, awas Lo kalau jalan sama cewek gue lagi," kata cowok itu menunjuk Alaska.

"Bacot, udah sana pergi." 

πππππ

Vote and comment juseyoo~

RasaWhere stories live. Discover now