28 || Mark and Haechan's Day

2.5K 260 2
                                    

HOURGLASS




Putra pertama keluarga Jung saat ini tengah menanti cemas, pasalnya beberapa detik lagi ia akan melihat tunangannya berjalan menghampirinya di atas altar pernikahan.

Sebuah gereja di Jeonju menjadi pilihan Mark dan Haechan untuk melaksanakan pernikahan. Mark sesekali menatap pada Jaehyun dan Taeyong yang duduk di barisan depan bersama dengan keluarganya yang lain.

Pandangan Mark langsung teralihkan saat melihat pintu gereja terbuka. Di sana, tak jauh dari hadapannya sosok pria manis yang telah menemaninya untuk menjalin hubungan selama lima tahun akhirnya datang menuju padanya sebagai seorang pengantin.

Seperti halnya Jaemin yang yang didampingi oleh Yuta saat datang menghampiri Jeno di altar pernikahan, kali ini Haechan pun didampingi oleh Johnny.

Haechan tersenyum saat Mark menyambutnya dengan uluran tangan. Johnny menatap pada kedua pengantin itu secara bergantian.

"Jaga anakku, Mark." Pesan Johnny sebelum mengundurkan diri dan ikut bergabung bersama dengan istrinya.

Pendeta gereja menaiki altar dan bergabung bersama dengan Mark dan Haechan. Pendeta menyuruh kedua pengantin itu untuk saling berpegangan tangan dan menatap satu sama lain baru setelah itu pendeta menyuruh Mark untuk lebih dulu mengucapkan janji pernikahan.

"Di dalam gereja yang suci ini, aku Jung Mark meminangmu, mengambil seluruh tanggung jawab atas dirimu, kurang lebihmu, mengajakmu menua bersamaku, mencintai raga dan jiwamu, juga menjadikanmu satu-satunya pendampingku sampai Tuhan memisahkan jiwaku dari ragaku." Ucap janji Mark pada Haechan.

Haechan menarik napas dalam-dalam sebelum membalas janji yang dituturkan oleh Mark.

"Jung Mark-ssi, gereja suci ini akan menjadi saksi bahwa aku telah menerimamu menjadi suamiku. Aku akan selalu berdiri di sampingmu, menjadi salah satu pilar kehidupanmu, dan aku juga bersedia menghabiskan seluruh hidupku bersama denganmu."

Para tamu dibuat tersenyum lebar setelah mendengar janji pernikahan Mark dan Haechan. Keluarga Jung nampak tenang memperhatikan dengan senyuman mereka yang terus mengembang.

Renjun sejak tadi tak luput mengabadikan foto sedangkan Johnny justru menangis membuat Ten tertunduk malu.

Pendeta menyerahkan dua buah cincin pernikahan dan menyuruh Mark dan Haechan memasangkan cincin tersebut secara bergantian. Pendeta juga mengucapkan beberapa doa sebelum akhirnya ia mengizinkan Mark untuk mencium bibir Haechan sebagai tanda pelegalan.

Suara riuh tepuk tangan terdengar setelah prosesi pernikahan selesai. Haechan dan Mark turun dari altar untuk menghampiri keluarga mereka.

"Papi menyebalkan, bikin malu saja." Ketus Haechan saat melihat Johnny menangis. Badan besar dan tinggi namun justru menangis dengan tidak elit.

"Papi bahagia, Chan." Sahut Johnny mengundang kekehan pelan dari yang lain.

"Bahagia karena aku pergi dari rumah."

"Setengah pikiranmu memang benar." Johnny terkekeh melihat cebikkan Haechan.

Taeyong menyambut Haechan dengan sebuah pelukan. Akhirnya kedua putranya benar-benar telah membina kehidupan rumah tangga mereka sendiri.

"Haechan jagain Mark ya? Dia sering mimpi buruk kalau tidur malam." Pinta Taeyong.

"Tentu. Haechan bakalan siram Mark hyung kalau sampai dia teriak." Canda Haechan.

"Kasihan sekali," gumam Jeno pelan namun dapat terdengar oleh telinga tajam Haechan.

"Kau bilang apa?" Haechan menatap pada Jeno.

Hourglass (NOMIN)Where stories live. Discover now