Punishment (Jeonglix)

1.4K 61 2
                                    

"KAMU INI NGAPAIN AJA SIH? TEMEN EOMMA SAMPE BILANG FELIX ADA DI BAR MABUK-MABUK AN!!"

Seorang pemuda tampan meringis saat telinga nya berdenging akibat teriakan yang berasal dari smartphone nya, Teriakan yang memekakkan telinga itu berasal dari ibu kandung di seberang telfon.

"Eomma, Jeongin besok ada kuis jadi belajar dari kemarin, tak ada waktu memantau Felix hyung" ujar nya dengan suara halus membuat sang Eomma di seberang sana menggeram.

"JIKA APPA KAMU TAHU, DIA BISA MEMARAHI KAMU DAN MENENDANG KITA DARI RUMAH TANPA FIKIR PANJANG KAMU TAHU KAN?!!"

Jeongin berdecih. "Eomma jangan berlebihan, jika dia menendangku siapa yang akan mewarisi perusahaan nya? Dia juga tahu Felix hyung tidak berguna"

"MULUT MU-!! KALO BUKAN KARENA MEREKA KITA TIDAK AKAN MENIKMATI SETIAP KEMEWAHAN INI!!"

Jeongin menghembuskan nafasnya jengkel, Eomma nya tidak salah dalam berujar, ia bukanlah anak kandung keluarga Lee yang tersohor itu karena ibu nya menikah lagi dengan kepala keluarga Lee.

Putra kandung nya hanya Lee Felix dan sang Appa tak pernah membanding-bandingkan Jeongin dengan Felix. Sang Appa sambung berlaku sangat adil kepada keduanya dan memberikan Jeongin kasih sayang yang Jeongin sendiri akui lebih dari cukup.

Untuk membalas semua kebaikan itu Jeongin cukup tahu diri jadi selama ini ia menuruti setiap permintaan Eomma nya menyangkut Lee Felix, baik itu tinggal bersama dan mengurusi Felix yang sangat manja, suka berfoya-foya, menjengkelkan. Jujur ia sangat benci Felix karena segala kesalahan yang Felix buat akan ditumpahkan pada Jeongin oleh sang Eomma.

Sang Eomma lebih menyayangi Felix dibandingkan dirinya yang merupakan seorang anak kandung. Tak perduli siapa yang salah diantara Jeongin dan Felix maka dimata sang ibu Jeongin lah yang salah dan harus bertanggung jawab. Tidak adil memang tapi Jeongin bisa apa bagaimana pun juga keluarga kandung yang ia miliki hanya sang Eomma.

"Okay, beri aku alamat bar nya aku akan menjemput Felix Hyung" Final Jeongin, ia tak mau lama-lama mendengar teriakan sang Eomma, Jeongin masih mau bisa mendengar. Belum siap mental untuk tuli di usia muda.

"Bagus, Eomma akan kirimkan alamat nya melalui pesan" Ujar sang Eomma dan.

Pip

Telfon dimatikan secara sepihak oleh sang Eomma di seberang sana. Mengganggu Jeongin yang tengah belajar hanya untuk menyalahkan nya atas tindakan Lee Felix yang kepergok main di bar. Sangat menjengkelkan.

Tukk

Kepala Jeongin tertoleh kala suara berisik sebuah langkah memasuki indera pendengaran nya, ia menatap datar siapa yang tengah memejamkan mata dengan ekspresi takut-takut akibat secara tidak sengaja alas sepatu nya bersuara cukup keras bertemu lantai. memang ia dan Felix tinggal hanya berdua. Letak apartement ini tidak jauh dari Universitas Felix dan Jeongin. Lagipun ia hanya disuruh tinggal agar bisa memantau Felix.

"Seru ngeclub? Mabuk?"

Mendengar suara datar yang bersumber dari adiknya Felix segera berbalik dengan kepala tertunduk lesu kearah Jeongin, walau seorang kakak namun Felix akui jika Jeongin memang memiliki aura Dominasi yang sangat kuat dan tiap kali aura itu keluar maka Felix akan menciut seperti sekarang.

Jeongin melipat tangan nya dengan ekspresi tak kalah datar, tatapan nya terarah hanya pada Felix seolah bisa menelanjangi Felix hanya melalui tatapan saja.

Harem Felix  (🔞)Where stories live. Discover now