PROLOG

32 7 3
                                    

"Alzera, gue mau lo ...."

Saat namanya disebut membuat bulu kuduk Alzera seketika berdiri. Dengan cepat dia menggelengkan kepalanya saat Arsatya Mahesa—kekasihnya—berjalan untuk semakin mendekatinya lagi.

"Ma–maksud lo apa sih, Arsa?" Bingung dan takut menjadi satu saat tiba-tiba saja Arsatya menangkup wajahnya.

Alzera tidak bisa melawannya, jelas saja. Itu karena kedua tangannya dipegang erat ke belakang oleh sahabat dari Arsatya, Meteor Harendra.

Brengsek!

Alzera berhasil meludah ke wajah Arsatya. Laki-laki itu langsung menggeram marah. Berani sekali dia.

"Lo akan menjadi milik gue seutuhnya, Alze."

Suara serak dan berat Arsatya terdengar seperti musik horor di telinga Alzera. Ia tidak sepolos itu untuk sekedar memahami kalimat dari laki-laki yang biasa dipanggilnya dengan nama Arsa.

Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Tempatnya sekarang begitu sepi, jika berteriak pun akan percuma.

Meteor, laki-laki yang sedang memegangi kedua tangan Alzera, dengan perlahan dan lembut jemarinya yang berukuran lebih besar dari jari milik Alzera itu mulai mengusap tangan Alzera dimulai dari punggung tangannya dan terus naik sampai ke pundaknya.

"Kita bertiga akan bermain denganmu, sayang."

"Kalian berdua ngomong apa sih? Gue mohon jangan lakuin itu ke gue," mohon Alzera.

"Cuma sebentar, Zera," kata Meteor. Dia mengendus bau harum tubuh Alzera.

Alzera meneguk ludahnya, firasatnya buruk. Kakinya yang terbebas dari Meteor pun rasanya sudah lemas. Hanya untuk menginjak atau menendang dua lelaki itupun seperti tidak sanggup.

"Pita, bantu gue!" teriak Alzera dalam hati.

Arsatya sudah mengelap bekas air liur Alzera tadi. Ia tidak menyerah dan kembali mendekati gadis yang berstatus sebagai kekasihnya.

"Kamu siap, hm?"

•••

*Namaku Puspita, tapi panggil aja Tata karena gak mau dipanggil 'Pus'. Tapi ada juga yang manggil aku Mbak Palu karena sering pakai emot palu☺️🔨*

*Btw, jangan lupa mampir di akunku juga ya, Taratataaa__ itu dia akunku hihi*

*See you*

Verbum DelusionWhere stories live. Discover now