GULUNGAN LAUT MATI

1 0 0
                                    

FACT

Perpustakaan Sainte-Genevieve benar adanya. Pertama didirikan sebagai perpustakaan biara, namun perpustakaan ini selamat dari tahun-tahun kacau selama masa Revolusi Prancis (meski gereja yang merupakan bagian dari perpustakaan dibubarkan dan diubah menjadi sekolah), dan kini menjadi perpustakaan universitas Panthéon-Sorbonne, Paris.

Sekte Eseni juga benar adanya, menurut sejarawan Yahudi dan Romawi, sekte Eseni yang membuat gulungan laut mati ini. Gulungan ini berisi tentang daftar-daftar harta yang telah disimpan di tempat yang sangat misterius. Bisa dibilang gulungan ini adalah clue yang akan mengantarkan anda pada harta yang jumlahnya sangat banyak. Diperkirakan ada sekitar 64 tempat yang menyimpan emas dan juga berlian. Adanya juga berpendapat bahwa isi dari gulungan tersebut adalah tentang sejarah dari yahudi yang asli.

Interior dari perpustakaan saya mengambil dari caphel Saint-Sulpice, Paris

*---------*

Therapy. Sampul novel terjemahan yang sedang aku pegang sekarang, aku mengambil novel tersebut di lorong nomor delapan, rak ketiga dari bawah. Tempat novel-novel yang memang populer. Aku membaca sampul belakang dari novel tersebut untuk mengetahui apa isinya. menggumam pelan tanda aku mengerti dan tertarik dengan hanya membaca bagian belakang. Jika tahu ada novel yang seperti ini di perpustakaan, maka aku akan sering kesini sebelumnya. Aku sangat menyukai genre thriller. banyak yang sudah kubaca seperti The Nakeds, To Kill A Mockingbird, dan masih banyak lagi.

"Novel yang menarik untuk dibaca." Ujar suara yang terdengar sangat halus dari balik punggungku. "Coba baca novel tersebut sampai habis, itu sangat menarik dan menegangkan. Sangat recommended."

Sial, aku terkejut setengah mati. Sempat tersentak dan mengelus dada. Si oknum yang entah siapa ini justru terkekeh pelan. Aku mendengus kesal karena sudah dikejutkan dan itu akan membuatku cepat mati. Aku mengembalikan novel tersebut ke tempat semula dan mulai memperhatikan lelaki yang berada di sampingku ini, mulai dari sepatu yang aku tahu itu adalah brand ternama berwarna hitam, setelan celana jeans berwarana hitam juga dipadukan dengan hoodie ungu pastelnya yang kebesaran menampakkan lelaki di sampingku ini nampak terlihat mungil,

"Jangan menatapku seperti itu, apa aku terlihat seperti seseorang yang jahat?" Ucapnya padaku saat dia tahu bahwa aku memperhatikannya secara intens. Aku nyengir dan menggaruk tengkukku yang tak gatal. "Jimin. Park Jimin." Ucapnya serta mengulurkan tangannya ke arahku. "Kim Namjoon." Aku membalas uluran tangannya.

Aku sangat menyukai kesunyian, maka dari itu aku suka perpustakaan. Tapi orang di sebelahku terlampau cerewet untuk seorang laki-laki. Aku hanya menjawab sekenanya, kadang hanya mengangguk, kadang juga menggumam tidak jelas. "Kau sangat terganggu ya?" Aku menoleh ke arahnya dan menampakkan wajah innocent. Kenapa dia baru sadar sekarang? Banyak sekali berbicara dari tadi, membuatku pusing saja, Batinku. "Sorry, aku tak akan mengganggumu lagi. Aku pergi dulu mencari udara segar di luar."

Dia beranjak pergi dari tempatnya dan arah pandangku mengikuti pergerakan Jimin sampai dia hilang di balik ujung lorong. Aku melanjutkan mencari novel yang inginku baca, tak berselang lama aku menemukan buku yang menarik perhatianku. Aku membawanya ke meja tempat peminjaman buku. Saat aku mengisi formulir peminjaman buku aku menoleh ke arah luar perpustakaan, ternyata Jimin masih di luar dengan gayanya yang menurutku sok keren sekali. Dia berdiri dan bersandar di dinding dengan kaki kanannya yang dia angkat dan sandarkan pada dinding sedangkan mulutnya tengah mengulum lolipop.

"Apa dia sering berkunjung ke perpustakaan ini?" Aku bertanya pada wanita paruh baya yang sedang sibuk menulis di buku peminjaman, Aku menunjuk ke arah Jimin yang berada di luar dan si wanita tersebut menurunkan kacamatanya sampai di ujung hidungnya serta mengangguk-angguk tanda mengerti apa yang telah aku tunjuk. "Ooohh, Park Jimin?" Aku mengangguk dengan antusias. "Dia memang sering ke sini, entah apa yang dia lakukan. Aku tak pernah melihatnya meminjam ataupun membaca buku disini, tapi saat ditanya tentang beberapa buku dia sangat faham dengan isinya. Apa kau mengenalnya anak muda?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 01, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RANDOM THINGWhere stories live. Discover now