23. Si Kembar dari Ras Demon

180 26 2
                                    

Sepulang dari akademi, di asrama Aaros ....

"Oi, Papan Es!"

Aaros yang sedang 'bermain-main' dengan esnya mengerutkan kening. Ia selalu tak suka dengan panggilan yang diberikan oleh Rec itu. Kendati demikian, Aaros tetap menoleh dengan raut datar sambil mengangkat dagu.

"Apa?"

"Kudengar, kau akan bertanding dengan si Vampir Angkuh itu?" tanya Tuan Yamigami—teman satu asrama Aaros—tanpa menoleh ke arahnya.

"Dari mana kau tahu?" Aaros menaikkan satu alis, balik bertanya.

"Kabarnya menyebar cepat, kau tahu. Aku dengar desas-desusnya. Shine juga memberi tahuku," katanya dijawab anggukan dari orang yang dimaksud.

"Dan tadi saat aku berpapasan dengan Shiron, dia terus-menerus memanggil namamu dan mengulang-ulang kata bertanding. Andai kau lihat ekspresinya itu, lucu sekali! Seperti orang yang putus asa habis dikejar setan!" timpal seorang lain yang mirip Tuan Yamigami—oh, tentu saja mirip. Mereka berdua kembar.

Yamigami Kuroki dan Yamigami Shineki, teman satu asrama Aaros yang merupakan putra dari dua bangsawan dunia bawah terkuat. Kuroki adalah teman sekelas Aaros, sedangkan Shineki satu kelas dengan Shiron di kelas 1-A. Si Kembar yang terlihat dingin dan menyeramkan, tetapi aslinya memiliki sifat humoris dan konyol—setidaknya, itulah penilaian Aaros selama menjadi roommate mereka.

"Sebenarnya, apa yang baru saja kau lakukan padanya, sih?" Kuroki bertanya lagi. Kali ini, dia yang sudah selesai mengeringkan dan menyisir rambut hitam panjangnya menghadap belakang.

"Kau apakan dia?" tambah Shineki. "Oh, jangan lupa Elyx dan Shin-Ae juga sama kacaunya dengan Shiron. Yah, tapi apa pun yang kau lakukan, mereka bertiga memang pantas mendapatkannya, HAHAHAHA!"

Shineki tertawa keras, sementara kedua pemuda lainnya saling berpandangan. Orang ini, kalau sudah tertawa kencang sekali. Mana susah berhenti.

"Aku tidak melakukan apa pun," dusta Aaros. "Aku hanya ... sedikit memberi mereka pelajaran."

"Wow!" seru keduanya.

"Kau sampai melakukan itu. Apa mereka mengusikmu?"

Aaros menggeleng. "Bukan aku. Tapi sahabatku, dan temannya."

Kini, giliran si Kembar yang saling berpandangan. "Jadi, apa rumor itu benar? Kau akan bertanding dengannya?"

"Benar."

Kembar Yamigami sontak bersorak heboh.

"Hei, Shine! Batalkan jadwal latihan nanti!"

"Aku tahu! Kita harus menontonnya, Kuro!"

"Kalahkan dia, Papan Es!"

"Aku tidak sabar menonton kekalahannya!"

Aaros mengembuskan napas kasar melihat keantusiasan kembar Yamigami. "Aku tidak suka pertandinganku ditonton."

"Tapi akan ada banyak orang tertarik yang menontonnya, Aaros," ujar Shineki tenang.

Kuroki mengangguk menyetujui. "Area latihan akan penuh."

"Menyebalkan." Aku berniat mengembalikan kekuatannya, tapi kalau ada banyak orang yang melihat bagaimana?

"Omong-omong, kau sudah dapat izin dari guru untuk memakai area latihan?" Kuroki mengalihkan topik.

"Tentu saja," jawab Aaros. "Aku sudah dapat izin dari Rec."

Lagi, jawaban Aaros membuat keduanya heboh.

Luminas AcademyWhere stories live. Discover now