Chapter 7 💌

23 6 9
                                    

Hai! Udah lama banget ya gak up, sorry lama, btw kalo ada typo kasih tau ya

***

Dua jam telah berlalu Kim Seungmin belum juga kembali ke dalam kamarnya, Hara yang sedang terborgol itu hanya bisa mengusap-usap lengannya karena dingin seraya mencoba membuka borgol yang mengunci pergelangan tangannya.

Pintu kamar Kim Seungmin terbuka menampilkan pemilik kamar itu dengan satu ponsel di tangan kirinya, bertingkah acuh seolah-olah Hara tidak ada di sana.

"Tuan Kim, lepaskan aku udara malam ini dingin, aku mohon ...," sahut Hara dengan nada memelas, seraya mengatupkan kedua tangannya di depan wajahnya agar Kim Seungmin memberikan belas kasihan padanya.

Pria itu menatap perempuan yang baru saja berbicara padanya namun, pandangannya kembali pada ponselnya lalu merebahkan dirinya di atas kasur yang empuk.

Hara yang melihat itu lantas berdecih kesal sambil memasang wajah kesal dan mata sinis, dia mantap borgol yang ada di pergelangan tangannya lalu membuat suara bising dari gesekan borgol itu dengan pagar balkon.

"Diam! Bisa tidak kamu diam?!" kesal Kim Seungmin, tiba-tiba Hara menjulurkan lidahnya dan membuat mata juling saat melihat reaksi dari Kim Seungmin.

"Aneh." sambungnya saat melihat wajah Hara.

Hara mulai merengek karena dia lelah duduk di lantai balkon yang dingin di tambah, udara malam tang sangat dingin hingga menusuk tulang. Seketika Hara bersin-bersin karena cuaca, dia mengusap-usap hidungnya yang gatal dan merah.

Hara melirik ke arah Kim Seungmin yang terus saja acuh seakan-akan dirinya bagaikan debu di ruangan itu kemudian, dia berdesis agar Kim Seungmin mau menoleh.

"Di perpustakaan itu apakah ada lowongan kerja? Aku pengangguran sekarang, hem?" tanya Hara seraya menahan senyumnya dan menatap Kim Seungmin.

Dia berdecak lagi karena ia terus saja di abaikan, dia menarik napasnya dan berdesis. "Pstt ... Pstt, tidak ada lowongan? Tenang saja aku pasti bisa walaupun hanya menjadi tukang sapu di sana, ayolah Tuan Kim," katanya dengan nada merajuk.

Kim Seungmin yang resah mulai menoleh kemudian mematikan ponselnya dan melempar ponselnya ke samping tubuhnya kemudian, duduk bersandar di headboard. "Kau mau ku kutuk menjadi ular karena terus saja berdesis ha?" katanya monohok seketika Hara mengerucutkan bibirnya dan memainkan ujung dress-nya.

"Lepaskan aku dulu, baru bicara," rengeknya, Kim Seungmin memutar bola mata malas lalu mengehela napas gusar.

"Malas, buka saja sendiri."

Tiba-tiba suara pintu terbuka mengalihkan pandangan mereka berdua ketika Hari datang membawa satu nampan camilan dan dua gelas susu hangat ke dalam kamar Kim Seungmin tak lupa Yun Ji ikut serta mendampingi mamanya.

"Astaga!!" Hari berjalan ke arah Hara dan menaruh nampan itu di atas meja kemudian membuka borgol yang mengunci tangan perempuan itu.

"Kim Seungmin!!!" teriak Hari, seketika Pria itu berdiri dengan cepat kemudian memijat pelipisnya.

"Pasti ngomel," batinnya.

"Kau kira dia apa? Ha?! Hewan peliharaan?!!" bentak Hari, sorot pandang Kim Seungmin beralih ketika Yun Ji juga ikut memasang wajah kesal, mengerutkan kedua alisnya menaruh satu tangan di pinggang dan satu tangan lagi nunjuk-nunjukkan dirinya.

Lucid Dream Marketing Dream Store | Kim SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang