2. New Home

97 2 0
                                    

⚠️ ooc, kata-kata gaje, typo dll.

Emil POV

  Ini jam 3 subuh dan dokter Ada membangunkanku dengan menepuk halus pundakku "D dokter Ada- " sebelum aku sempat melanjutkan pertanyaanku dia meletakkan jari telunjuknya pada bibirku, mengisyaratkan untuk tidak bersuara.

Aku mengikuti instruksinya dan memperhatikan apa yang akan dilakukannya, dia memberiku sepasang hook.

"Pakai ini dan pergilah lewat belakang, aku akan menunggumu di mobil"

katanya dengan suara yang sangat pelan, aku hampir saja lupa hari ini kami berencana untuk mencari 'rumah' baru.

Saat aku akan mengambil sepasang hook itu aku tidak sengaja memperhatikan tangan dokter Ada dan mendapati dia masih memakai cincin yang aku buatkan tempo hari lalu. Ntah mengapa aku merasa sangat senang saat menyadari hal itu. 

Kemudian dia pergi lebih dulu dan tentu saja aku harus segera melakukan apapun yang dia minta. Aku mulai memasang kedua hook itu pada kedua lenganku- eegh...tunggu.... Aku.... Aku ingat sesuatu.... Aghh kepalaku sakit.... Ghh tidak aku harus segera bergegas.

Aku memaksakan diri untuk berjalan di lorong-lorong asylum yang masih sepi dan akhirnya sampai pada tempat yang dokter Ada bilang, Uh tunggu.... Aku- ini tidak mungkin-  ntah kenapa kepalaku sangat sakit saat akan memanjat dengan hook ini. Aku harus bisa- sedikit lagi.

"Hallo siapa disana?"

Oh tidak seseorang melihatku. Aku harus segera bergegas sebelum dia mengenaliku- uh.... Baik... Konsentrasi.... Arahkan lengan kanan ke atas tembok itu-

"Oh tidak Emil? Kau Emil bukan? Hentikan!! Jangan gunakan hook itu!"

Teriak orang itu dengan tegas dan membuatku terkejut, tanpa aba-aba aku menarik pelatuk pada hook di lengan kananku dan alhasil membuatku tertarik ke atas tembok, lalu dengan reflek aku memanjatkan diriku dan kabur begitu saja dari orang tadi.

Aku mendaratkan diriku tepat dibelakang tembok tadi, tak jauh dari tempatku mendarat, terlihat dokter Ada melambaikan tangannya dari dalam mobil, aku segera berlari kearah mobilnya dan segera masuk sebelum ada yang tahu.

Dokter Ada segera tancap gas setelah aku memasang sabuk pengaman dan aku tidak tahu akan dibawa kemana.

"D Dokter Ada... Kita akan kemana?"

Tanyaku takut mengganggu konsentrasinya saat sedang berkendara.

"Ke tempat dimana akan ada orang yang memperhatikanmu dan menyayangimu"

Katanya sembari tersenyum hangat kearahku. Kemudian dokter Ada kembali fokus mengendara. Aku... Aku kurang paham terhadap apa yang ia katakan, apakah aku akan menjadi 'pasien' Dokter lain? Tentu aku tentu tidak mau!

"Tapi... Anda satu-satunya orang yang bisa memahamiku dokter Ada, aku tidak mau dirawat dokter lain-" 

Aku benar-benar fokus pada segala pikiran rumitku sampai-sampai aku tidak sadar kalau dari tadi kami sudah sangat jauh dari asylum dan aku masih belum mengenal dimana aku sekarang. Perkataanku tadi terpotong karena ia mendadak memberhentikan mobilnya sebelum aku sempat melanjutkan.

" ugh-  maaf kau baik-baik saja?"

Tanyanya padaku sembari memegang pundakku, memandangku dengan sedikit khawatir.

"Aku baik-baik saja dokter Ada, bagaimana dengan Anda?" Tanyaku kembali padanya

" baguslah, kau tidak perlu khawatir padaku"

Katanya kemudian dia menoleh kearah jendela mobil disebelahku dan berhasil membuatku kepo akan apa yang sedang dilihatnya. Saat aku menoleh kusadari kami berada di depan sebuah manor yang sangat kelam, namun tak terasa berbahaya.

"Kita sampai Emil" kata dokter Ada sembari membukakanku pintu mobil dan mempersilahkanku keluar dari mobil. (Sejak kapan dokter Ada turun dari mobil?)

"Apakah ini... Rumah.... Baruku?" Tanyaku ragu karena manor ini tidak terlihat seperti tempat yang pantas untuk ditempati.

"Iya ini rumah barumu dan kau akan dapat orang yang akan menyayangimu lebih dariku Emil" jawab Dokter Ada masih dengan senyuman hangatnya.

    Lalu kami masuk ke manor itu dan bertemu dengan seseorang (kurasa dia adalah si pemilik manor) yang dengan ramahnya memperkenalkan dirinya pada kami.

" Selamat datang di manor Oletus, aku biasa dipanggil Orpheus" kata orang tersebut.

Kemudian muncul sosok wanita dengan tubuh setengah burung, berkostum paduan warna emas dan biru, aku tak bisa mendeskripsikan wajahnya yang setengah tertutupi topeng, tapi menurutku wajahnya terlihat begitu anggun dengan topeng cantik yang menutupi bagian matanya.

Kemudian wanita itu memberi kami informasi.

" manor ini dibagi menjadi 4 untuk manor wanita dipisah dengan laki-laki, maaf sebelumnya apakah anda berdua adalah pasangan-"

Aku sangat fokus mendengarkan apa yang sedang diinformasikan wanita itu dan aku berniat untuk menjawab tapi ada sesuatu yang menghentikanku dan membuatku terkejut. Lenganku tertusuk sesuatu yang membuatku merasa sangat mengantuk, uhh... suara wanita itu makin memudar di telingaku, sebentar.... itu tidak sakit lagi.... tidak pusing lagi...... Apakah aku.... Berakhir disini?

TBC

---------------------------------------------------------

Aww chapter 2, terlalu pendek rasanya😌. Tapi lumyanlah hehe *plak

Okeh ini chap 2 nya semoga terhibur dan makin kepo, :V

Btw chap 3 bakal author up minggu depan hari sabtu yawwhh.

Thx yang udah baca,
Have a nice day!🍒✨

True Love Where stories live. Discover now