3. New Angel

78 3 0
                                    

⚠️ ooc, kata-kata gaje, typo dll.

Edgar POV

  Acaranya masih besok siang dan malam ini kembali ada yang datang mengetuk pintuku. Aku membuka pintu dan kulihat Victor dengan senyuman lebarnya seperti biasa.

Tapi kali ini dia terlihat agak kelelahan, aku terkejut setelah menyadari dia menggendong seseorang dipunggunggnya,

"B boleh aku membawanya masuk dulu?" Katanya dengan nada bergetar.

Kurasa dia terburu-buru membawa orang itu kesini. Tanpa berlama-lama lagi aku membiarkannya masuk dan segera ditidurkannya orang itu di tempat tidur.

Ku rasa orang itu pingsan, atau mungkin dia tertidur dengan pulasnya karena lelah, dengan iseng aku menanyakan sesuatu pada Victor.

"Victor apakah dia survivor baru?"

Tanyaku agak keceplosan tapi dianggap biasa saja olehnya, karena dia sendiri sudah tahu apa isi surat yang di berikan padaku tadi siang.

"Iya anak ini Survivor baru yang mendapat bagian ruangan denganmu, maaf aku dan staff lainnya tidak sempat mengurusnya lebih lanjut, tolong mandikan dan rawat dia dulu."

Kata Victor sembari menyeka keringat di dahinya. Eits jangan salah, Victor memang seorang postman, tapi dia cukup kuat untuk hal-hal seperti ini.

Well tubuhnya memang agak bergetar kali ini, kurasa karena dia banyak tugas hari ini ditambah lagi dengan membopong orang itu dari kantor Tuan Orpheus sampai kemari.

Kantor itu cukup jauh dari sini ditambah lagi dia sendiri hanya bersama Wick dan naik ke lantai 2 untuk mencapai ruanganku (di lantai 1 tentu bukan ruangan survivor, setiap lantai 1 di manor ini digunakan untuk penyimpanan properti yang mungkin diperlukan pada pertandingan).

"Maaf aku tidak bisa berlama-lama Edgar, ah ini ku titipkan padamu"

lanjutnya sembari memberiku kartu yang berisi data seseorang, awalnya aku berniat memintanya singgah sebentar tapi yah apa boleh buat kami semua ada acara besok dan perlu istirahat yang cukup. Setelah itu Victor pamit dan aku menutup pintu ruanganku.

Ku perhatikan kartu identitas yang ku pegang sekarang, oh dari foto pada kartu itu terlihat jelas pemiliknya adalah orang yang sedang ditidurkan pada tempat tidurku. Rambut hitam yang terliht begitu lembut, menggodaku untuk menyentuhnya. Eh? Di foto ini dia terlihat berbeda dengan dirinya yang sekarang. Dia terlihat begitu sehat dan.... tampan pada foto itu. Mungkinkah foto ini diambil sebelum dirinya menjadi pasien resmi?

Uhmm ternyata namanya Emil.... Hanya Emil, iya.... tingginya 163 cm, berat badannya 50 kg. Dia cukup ringan tapi setelah ku perhatikan tubuhnya yang kondisinya begitu memprihatinkan, sepertinya tidak terawat dengan baik dan kurasa pola makannya juga berantakan.

Pada data dirinya tercantum bahwa dia adalah seorang pasien, dari pakaiannya yang berbau obat-obtan sudah bisa ku tebak dia adalah seorang pasien, mungkin pasien percobaan?, eh.... Tapi memang benar pakaian itu... Bukan pakaian pasien rumah sakit biasa.

Oh sebentar kurasa ramalan Eli memang benar, pakaian itu adalah pakaian untuk pasien percobaan White Sand Street Asylum (ntah aku tidak tahu banyak mengenai White Sand Street, hanya mengetahui beberapa informasi setelah aku bertemu Nona Galatea bulan lalu).

Okay, kurasa cukup menganalisanya, aku harus segera memandikan teman baru kita terlebih dahulu. Ku nyalakan shower di ruang mandi dan membiarkan bak mandi terisi dengan air hangat. Setelah kurasa cukup aku menengok Emil yang masih tertidur lalu angkat tubuhnya dari tempat tidur dan menggendongnya ala bridal, uhh bau obatnya benar-benar keras- aku sedikit terkejut. Dan bagiku tubuhnya lumayan ringan.

True Love Where stories live. Discover now