14

274 27 3
                                    

"aku tidak menyukai kamu yang bercengkraman dengan gadis lain selain aku, sebenarnya perasaan apa ini?"













El dengan wajah cengengesan khasnya melangkah memasuki ruangannya setelah baru saja mendatangi ruangan Aya.

El kemudian mendudukan dirinya pada kursi kebesarannya, dan dengan tidak sabaran mulai mengotak atik benda pipih ditangannya.

"Singa betina🦁"

| Ay!
| Entar makan siang bareng gue 👌
| El yang paling tampan Enggak nerima
| Penolakan sama sekali.
| Ay jangan read Napa!
| Dijawab Bu Aya jangan di pelototin Mulu!
(Read)

Elvano terkekeh saat Aya hanya membaca pesannya tanpa mau repot repot membalasnya dan bukan Elvano namanya kalau tidak bisa mencari cara lain untuk membuat Aya kesal.

Dengan cepat El menekan panggil pada room chat nya bersama Aya.

"..."

"Bu Aya udah baca belum pesan saya?"

"..."

"kek Nissa sabyan, jawabnya hm mulu"

"..."

"gitu dong, nanti jadi ya kita makan siang bareng,"

"...."

"sip deh, Semangat ya Bu Aya kerjanya biar bisa makan sama CEO tampan kayak saya"

dan tanpa menjawab perkataan pede dari Elvano, Aya sudah terlebih dahulu mematikan sambungan telepon secara sepihak.

Elvano hanya bisa tertawa geli membayangkan wajah kesal Aya yang menurutnya cukup menggemaskan.

Eh, menggemaskan?

Segera Elvano menggelengkan kepalanya cepat saat pikirannya mulai melantur.
Bagaimana bisa singa betina yang mengerikan seperti Aya menggemaskan?

Tok ...
Tok ...

Suara ketukan pintu membuat Elvano memperbanyak posisi duduknya yang absuard.

"Masuk,"  ujarnya.

Pintu ruangannya terbuka menampilkan sosok gadis dengan pakaian formal menunduk hormat pada Elvano kemudian duduk setelah sebelumnya Elvano menyuruhnya duduk.

Elvano memicingkan matanya meneliti , rambutnya sebahu berwarna kecokelatan serta kaki berbalut high heels berwarna hitam.

"Saya Vira Handoko, sekretaris pribadi Bapak," ujarnya sopan.

Elvano mangut mangut "enggak usah formal gitu Ra," ujar Elvano tiba tiba membuat gadis dihadapannya hanya tersenyum simpul.

"Ternyata masih ingat sama gue," ujarnya.

"Masih lah, kitakan dulu satu kampus yakali gue lupa gitu aja dan kita juga pernah menjalin hubungan," jelas Elvano tersenyum santai, tidak terganggu dengan yang menjadi sekretaris barunya adalah mantannya.

Vira tersenyum simpul, tatapan matanya memuja melihat Elvano.

Setelah obrolan singkat keduanya, Elvano dengan senang hati menjelaskan semua tugas Vira sebagai sekretarisnya.

"Gimana? penjelasan gue mudah dimengerti?" tanya Elvano menatap Vira Yang mengangguk sambil tersenyum manis.

"Sebelum keruangan gue tadi, lo lihat  ruangan wakil CEO?" tanya Elvano.

Vira terdiam mengingat kemudian mengangguk karena tadi memang dia sempat melihat sekilas ruangan wakil CEO.

"Sip, gue bisa minta tolong bilang sama wakil CEO namanya Aya, kalau gue nungguin dikantin buat makan siang bareng," jelas Elvano tak lupa tersenyum sumringah menghiasi wajahnya.

i hate you bossy! Where stories live. Discover now