Hampir dua tahun ia bergelut dengan dinginnya malam. Seragam kantor yang terlihat mengepas pada badan mungil Indri hanya mampu ia tutupi dengan hoddie berwarna hitam berlogo LV. Salah satu barang milik Indri yang paling mahal.
Tentu saja ia tidak membeli sendiri. Ia takkan menghabiskan gaji lima bulannya hanya untuk sebuah hoddie polos ber-merk Louis Vuitton. Mendengar nama brand-nya saja sudah membuat bulu kuduk Indri berdiri.
Benda yang ia pakai saat ini adalah kado ulang tahun dari Denis sebulan yang lalu.
Ia mendekap dirinya sendiri, merasakan angin malam yang menusuk badan mungilnya sampai ke rusuk.
Salahnya sendiri, karena ia telah berurusan dengan orang paling tidak adil di dunia kerja yang Indri singgahi.
Berurusan dengan salah satu kepala yang memiliki jabatan sebagai salah seorang manajer di unitnya, membuat Indri banting tulang karena terus menerus digerus oleh lembur dan shift malam. Padahal, ia mendapatkan kontrak sebagai salah satu karyawan dengan jam kerja office hours.
Edric benar-benar keterlaluan membuat Indri selalu mengoleskan minyak angin sebelum tidur. Bagaimana tidak?
Setelah kejadian dua tahun lalu, di hari pertama ia ditetapkan lulus masa percobaan tiga bulan, ia bertemu dengan Edric dalam kondisi yang cukup buruk.
Hal itu membuat Indri dipindahkan ke dalam divisi internal yang harus berurusan langsung dengan Edric. Padahal, ia lebih senang berkeliling mengurus klien eksternal dengan dikepalai oleh ibu yang begitu ramah bernama Anggun Paramita.
Indri tengah menunggu taxi online yang telah ia pesan sejak sepuluh menit yang lalu. Padahal, waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam. Ia sempat ditawarkan untuk pulang bersama oleh Sasha yang memang selalu membawa mobil ke kantor.
Namun, sayang sekali karena ia ditugaskan untuk duty mendadak oleh Edric. Cowok sialan!
***
"CUT!"
"Oke, udah bagus banget take hari ini. Kita tinggal serahin ke tim editor untuk hasil yang sempurna. Pokoknya, untuk proyek iklan kali ini, gak boleh ada cacat sedikitpun."
"Kalian boleh istirahat. See you later!"
Semua kamera telah dimatikan. Beberapa orang mulai membubarkan diri dan merapikan set peralatan yang digunakan untuk syuting iklan salah satu produk kosmetik ternama yang diprakarsai langsung oleh seorang selebritis yang sedang berada di puncak popularitas atas kemunculannya dalam salah satu acara interview bertemakan hukum dan langit.
Ia terlihat begitu lelah saat seseorang menghampirinya dan memberikan ia sebotol air serta tissue untuk mengelap keringat yang tersisa di wajah tampannya itu.
"Ada schedule lain gak hari ini?" tanyanya kepada sang manajer yang beberapa tahun ini telah mendampingi pria itu untuk masuk ke dalam dunia entertainment.
Natalia Aryana atau akrab dipanggil dengan mbak Lia terlihat membuka ponselnya mengecek jadwal anak didik di depannya ini.
"Nanti malem cuma ada undangan makan sama produser yang katanya mau kasih lo film. Udah sih itu aja, soalnya lo yang minta dikurangi."
"Boleh dibatalin gak yang satu itu?"
Kening Lia mengerut pelan seakan bertanya ada apa kepada pria yang lebih muda darinya itu.
STAI LEGGENDO
STK Series : RAKA 2 (✔️)
Teen Fiction(DILARANG MELAKUKAN COPY DALAM BENTUK APAPUN TANPA IZIN) Setelah kehilangan segalanya, Pria itu kembali datang menaruh dendam. Pria itu kembali untuk mengejar cintanya. Pria itu terlahir kembali seakan identitas telah sepenuhnya menghilang. Teta...
