24

23.7K 2.9K 186
                                    

"Baiklah... seperti yang ku katakan tadi" Ucap Jeno pada seseorang diujung telepon

Matanya beberapa kali melirik kearah belakang, menatap pintu kamar mandi dimana Jaemin masih berada di sana.

"Ya didepan menara" Ucap Jeno kemudian

Dia menoleh lagi dan bertepatan dengan sang kekasih baru saja keluar dari kamar mandi, rambutnya masih setengah basah.

Jeno buru-buru memutus sambungan teleponnya, dia lantas memasukkan benda persegi itu kedalam saku celana dan tersenyum canggung pada sang kekasih yang menatapnya dengan kedua alis bertaut.

"Ada apa?" Tanya Jaemin

"Tidak" Jawab Jeno asal dengan sebuah tawa canggung

Jaemin meletakkan handuk basahnya pada keranjang pakaian kotor di dekat pintu kamar mandi, masih bertanya-tanya siapa yang bicara dengan kekasihnya tadi.

Kenapa Jeno seperti menyembunyikan sesuatu darinya?

"Sudah siap?" Tanya Jeno yang dibalas anggukan oleh Jaemin

"Ayo sarapan" Ajak Jeno

"Tunggu" Pekik Jaemin

"Kenapa?"

"Aku belum pakai skincare, wajahku juga pucat"

"Kau tetap cantik sayang"

"Cih, cantik. Memangnya yang malu saat dilihati orang itu Hyung? Aku malu, punya kekasih pengusaha kaya masa tidak cantik" Celetuk Jaemin seraya mendudukkan tubuhnya pada kursi rias.

Jeno hanya tersenyum dengan gelengan kepala kecil. Dia memutuskan untuk duduk pada sofa kamar hotel sembari menunggu sang kekasih tengah mempersiapkan diri.

Jeno melirik jam tangannya dimana waktu menunjukan pukul tujuh lewat sepuluh menit. Dia melirik kebelakang melihat Jaemin yang beranjak dari kursi rias.

"Ayo Hyung" Ajak Jaemin

Pria itu mengulum senyum melihat Jaemin yang tampak cantik pagi ini. Ada sapuan makeup tipis membuat wajahnya lebih merona.

"Cantik sekali calon istriku" Puji Jeno gemas membuat Jaemin tersenyum malu.

"Ayo aku sudah lapar" Ajak Jaemin seraya mengulurkan tangannya, meminta agar Jeno menggenggamnya dan sang dominan menurut dengan senang hati.

Keduanya berjalan keluar dari kamar hotel untuk turun menuju restauran.

Jeno melihat kearah Jaemin disampingnya yang tampak senang, manik hitam si submissive menatapi pepohonan dan taman kecil disepanjang jalan mereka menuju restauran di gedung hotel.

Ada kolam kecil dengan ikan-ikan koi berenang bebas disisi kanan dan kiri mereka.

Udara yang bersih dan sangat sejuk dipagi hari.

"Bagus kan?" Tanya Jeno, Jaemin menoleh dengan seulas senyum. Kepalanya mengangguk cepat membuat rambut coklatnya bergoyang lucu.

"Saat kita berbulan madu, ayo ke Maldives. Mereka terkenal dengan resort dan pulau yang romantis"

"Bulan madu?" tanya Jaemin

"Iya, setelah kita menikah. Ayo berbulan madu ke maldives"

"Tapi biayanya sangat mahal Hyung"

"Aku punya banyak uang. Aku akan melakukan apapun agar kau senang. Kau mau kan?"

Jaemin mengangguk pelan pada akhirnya. Keduanya kembali melanjutkan langkah menuju resto, dimana pesanan mereka telah di siapkan.

CRAZY BOSS [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang