28

20K 2.7K 147
                                    

yeeeee double up. sekarang aku jarang double up ya hehe. dulu rajin.

happy reading, jangan lupa vote dan komen cintaku~

Haechan sedikit terkejut saat dia membuka pintu dan melihat Jeno berdiri didepan rumahnya tampak sangat panik.

“Ada apa?” Tanya Haechan

“Jaemin mana?” Jeno balas melempar tanya

“Dia baru saja masuk, bukankah dia dari rumahmu?”

“Tolong panggilkan dia, aku perlu bicara”

Haechan hanya mengangguk, dia biarkan pintu unitnya terbuka sementara dia akan memanggilkan Jaemin.

Tapi saat dia hendak membuka pintu kamar sahabatnya, dia bingung karena tak biasanya Jaemin mengunci pintu.

“Jaemin” Panggil Haechan seraya mengetuk pintu kamar Jaemin

“Ada Jeno mencarimu” Panggilnya

Jaemin yang tengah bersandar pada daun pintu sontak menegang mendengar nama Jeno disebutkan sahabatnya.

Saat ini dia tengah berperang dengan batinnya.
Dia belum siap untuk bertemu Jeno, belum ingin mendengar penjelasan apapun. Dia sedang kacau dan dia perlu menenangkan diri.

“Haechan aku rasa aku sedang tidak enak badan, jadi bisa tolong tinggalkan aku sendiri” Jawab Jaemin setengah berteriak.

Haechan mengerutkan alisnya mendengar jawaban Jaemin. Anak ini tak biasanya menghindari Jeno, apa terjadi sesuatu pikir Haechan.

Haechan kembali dan melihat Jeno masih berdiri didepan rumahnya.

“Dia bilang sedang ingin sendiri” Jawab Haechan

“Sudah ku duga” Gumam Jeno

“Terima kasih” Ucapnya kemudian, Haechan mengerutkan ke dua alisnya saat melihat Jeno berbalik lalu pria itu masuk kedalam unitnya.

Pria bertubuh sintal itu mengendikkan bahunya karena dia tak mengerti dengan situasi yang tengah berlangsung, tapi yang dia tangkap sepertinya keduanya tengah bertengkar.

Jeno masuk kembali ke dalam apartemennya dan dia melihat Karina duduk di kursi dapur tengah meneguk minuman bersoda yang tadi dibawa Jaemin. Emosinya langsung memuncak.

Dia berjalan cepat menghampiri Karina dan tanpa sepatah kata langsung menyerat wanita itu untuk keluar dari apartnya.

“Jeno sakit. Lepaskan” Rintih Karina berusaha melepaskan cengkraman tangan Jeno dari lengannya. Tapi Jeno seolah tuli, dia terus menarik paksa Karina yang coba memberontak.

Jeno langsung menghempaskan tubuh Karina setelah keduanya keluar dari unit Jeno.

“Akh.. Jeno kau kasar sekali” Rintihnya mengusapi pergelangan tangannya yang memerah.

“Wanita sepertimu memang harus dikasari, aku sudah berbaik hati menolongmu, kukira kau benar-benar mabuk. Kau memanfaatkan kebaikan seseorang. Aku tak tahu seperti apa hidup yang kau jalani di Canada tapi kau benar-benar jahat” Omel Jeno

“Aku melakukan ini demi dirimu”

“Berhenti mengatakan omong kosong, aku muak melihat dirimu. Ini peringatan terakhirku, berhenti muncul dihadapanku atau kau benar-benar akan menyesal” Omel Jeno, dia langsung masuk kedalam rumah dan membanting pintu dengan keras hingga pundak wanita itu tersentak takut.

Jeno langsung kembali ke ruang kerjanya dan mengambil ponselnya. Masih mencoba untuk tenang dan berharap Jaemin mau bicara dengannya.

Jeno menghela nafas saat tahu Jaemin tak menjawab panggilannya. Dia berjalan keluar menuju dapur, mungkin dia perlu menenangkan diri.

CRAZY BOSS [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang