O7 - Berteman

598 86 10
                                    

Aku duduk dengan cemas di salah satu kursi kafe kenamaan di kota. Keadaan Arin tak jauh berbeda denganku, dia terus diam sambil menggaruk-garuk casing ponselnya, tanda dia gugup. Sedangkan orang yang membawa kami ke kafe ini sedang memakan pie apel dengan lahapnya.

"Kalian ga makan?" tanya Melody saat melihat potongan pie di piring kami yang masih utuh. "Atau kalian mau makanan lain?"

Yap, Melody yang membawa kami ke cafe ini sekaligus mentraktir kami pie apel. Entah apa tujuannya aku masih menerka-nerka.

"Enggak kok, ini kita makan." jawab Arin dengan cepat kemudian dia segera menghabiskan pie dihadapannya dalam dua suap.

"Laper apa doyan?" nyinyirku pada Arin dan dibalas dengan pukulan di bahuku. Aku pun menyusul Arin dan Melody yang sudah memakan pie apel mereka.

"Kalo mau ambil lagi aja."

"Beneran?" Melody mengangguk untuk menjawab pertanyaan Arin. Dengan semangat, gadis yang duduk disamping kananku itu mengambil sepotong pie apel dari loyang yang berada di tengah meja lalu memakannya lagi.

"Fix, lu doyan!" komentarku yang kali ini diabaikan oleh Arin.

Melody tersenyum kecil saat melihat interaksi kami. Dia menyuapkan sesendok pie apel ke dalam mulutnya lalu berkata, "Oh iya, nama kalian siapa?"

"Uhuk, uhuk, ekhrm!" Arin terbatuk singkat karena hampir tersedak. Dia menyambar gelas minuman milikku lalu diminumnya hingga tandas. "Lu belom kenal kita tapi udah traktir kita?"

"Lha iyak!" ujarku sambil menyeret gelas minuman Arin ke hadapanku dan meminumnya hingga setengah gelas.

"Uang jajan gue kebanyakan, sayang kalo dibalikin, mending buat traktir kalian." jawabnya enteng.

Aku menoleh ke arah Arin yang juga sedang menatapku. Aku tau dia memikirkan hal yang sama denganku, orang kaya mah bebas.

"Jadi, nama kalian siapa dan kelas apa?" tanyanya lagi.

"Gue Veranita Ayudia Putri, panggil aja Vera. Gue dari kelas XI IPA 3." ujarku memperkenalkan diri. Aku kemudian mengulurkan tangan yang disambut dengan ragu oleh Melody.

"Eum, hai Vera," aku tersenyum mendengar balasan Melody, sepertinya gadis ini jarang berkenalan. "Lu sekelas sama Yovan?"

"Iya, sama Liam sama Austin juga." jawabku yang dibalas anggukan pelan dari Melody.

"Hai Melody! Gue Arindya Devian Megantara, dipanggil Arin ya!" sembur Arin sambil mengulurkan tangannya dengan semangat. "Gue kelas XI Bahasa 2, sekelas sama Samantha. Lu pasti tau Samantha kan?"

Melody mengangguk untuk membalas pertanyaan Arin. Gadis yang seumuran dengan kami itu kemudian menyambut uluran tangan Arin dan berkata, "Ya kali gue ga tau orang yang nyebarin gosip-gosip buruk tentang gue."

Arin tercekat. Dengan gerakan perlahan dia melepas jabatan tangannya dengan Melody dengan wajah malu. Dia kemudian menutupi mukanya dan lanjut memakan pie apel di hadapannya.

"Gue Melody Kameela Atharis, kalian pasti udah tau kan? Gue kelas XI IPA 1, sekelas sama anak unggulan lainnya." ujarnya memperkenalkan diri dengan nada sombong. "Oh iya, jadi kalian ngintip sampai mana tadi?"

"Semuanya," balas Arin yang kembali mengambil sepotong pie dari loyang. "Dari Yovan masuk ke ruang ganti sampai Yovan bawa Shenia pergi. Kita juga ngerekam kejadiannya, iya kan, Ver? "

Aku melotot ke arah Arin yang membeberkan semua yang kita lalukan. Astaga, makhluk jomblo satu ini kalau sudah kenyang jadi semakin asal nyeplos saat bicara. Aku pun menyikut lengan Arin agar dia sadar dengan apa yang baru saja dikatakannya.

Side CharacterDove le storie prendono vita. Scoprilo ora