Bab 34. Kehadiran

564 82 9
                                    

#02.12.2021
#Diedit

° 🥀 °

         

    

Xia Nuo sedikit ragu.

  
Pria itu melihat keraguannya dan berbisik, “Jangan takut. Aku bukan orang jahat.”

  
Xia Nuo: “…”

  
Yah, orang jahat sejati tidak pernah mengakui bahwa mereka jahat, bukan?

 
"Aku Kan Lan'er, putra Kepala Desa Nasuru," pria itu memperkenalkan dirinya. Ada jeda ketika dia menyebutkan Kepala Desa.

  
Namun, Xia Nuo sama sekali tak menyadarinya. Mendengar perkenalannya, reaksi pertamanya adalah, "Kau adalah bayangan yang kulihat malam itu?"

  
Dia ingat tatapan tajam yang dia rasakan saat itu. Bagaimana dia bisa mengaitkan itu dengan pria kurus pucat ini?

  
"Apa itu membuatmu takut?" Pria itu bertanya dengan lembut, tampak begitu polos.

  
Xia Nuo menggelengkan kepalanya, "Hanya merasa sedikit terkejut. Mengapa kau menatapku seperti itu?"

  
Dia masih bisa merasa merinding saat memikirkan tatapan membara itu.

  
"Aku hanya melihat tongkat yang kau pegang."

  
"Tongkat?"

Pria itu menunduk saat suaranya mengecil, "Jika tidak ada kecelakaan, aku akan menjadi Pendeta Cahaya sepertimu. Penyakit seriusku menghancurkan segalanya."

  
"..."

  
Tidak yakin apakah itu hanya ilusinya atau bukan, tetapi Xia Nuo dapat merasakan bahwa tubuh Pria ini sepertinya menyampaikan pesan 'Aku sangat sedih dan menyedihkan, aku sangat membutuhkan pelukan'.

  
Yang lebih buruk adalah Xia Nuo mendapati dirinya benar-benar menyerah pada pesan itu.

  
Apakah ini cara baru untuk menghipnotis?

 
Xia Nuo tersadar dari linglung dan dengan cepat menghentikan lengannya yang hampir terentang.

  
Pria itu terus berkata, “Itu sebabnya ketika aku melihatmu, aku tidak bisa mengendalikan emosiku.”

  
Mata birunya menatap Pemuda didepannya tanpa berkedip, "Bisakah kau memaafkanku?"

  
“Aku… aku bahkan tidak marah padamu.” Xia Nuo berjuang untuk menemukan suaranya dan menghiburnya. “Kau seharusnya tak perlu terlalu sedih. Pasti akan ada banyak peluang nanti jika kau benar-benar ingin menjadi Pendeta Cahaya.”

  
Xia Nuo tidak tahu apa yang dibutuhkan untuk menjadi Pendeta Cahaya.

  
Tetapi ketika dia meninggalkan kuil, dia melihat bahwa lelaki Tua yang memiliki posisi utama, dengan santai mendaftarkan namanya di buku induksi setelah menerima sekantong koin emas.

  
Jadi sepertinya biaya untuk menjadi Pendeta Cahaya mungkin tidak terlalu tinggi.

  
Dia berkata, “Jika kau tertarik dengan tongkatku, aku dapat menunjukkannya kepadamu.”

  
Dengan itu, dia harus kembali ke kamarnya untuk mengambil tongkat yang dia lempar dengan acuh tak acuh di kamarnya.

  
Pria itu menatap dalam-dalam ke belakang pemuda itu, sudut bibirnya sedikit naik.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[BL] Jatuh Cinta dalam Game Melarikan diriWhere stories live. Discover now