07:20
Jisung dan Chenle sekarang ada di ruang keluarga dengan Chenle duduk di pangkuan Jisung. Keduanya selesai bermain saat jam sudah menunjuk pukul 06:00. Jisung terus menatap Chenle aneh tumben sekali Chenle ingin di pangku oleh Jisung.
"Baby kau kenapa? Aneh sekali?"
"Jisung hyung tidak suka dengan Chenle makanya Jisung hyung bilang Chenle aneh!"
"Bukan begitu ahh baiklah hyung yang salah," pasrah Jisung.
Tanpa keduanya sedari ada seseorang yang menahan kesal di samping Jisung dan Chenle. "Ck kau memang aneh," ucap Yuna membuat Jisung kelabakan takut Chanelnya akan menangis lagi.
"Bilang aja kalau sirik sama aku tidak usah kau katakan aku aneh yang aneh itu kau bukan aku Nona Shin sudah tau Jisung sudah punya istri malah kau taksir lagi dasar aneh," balas Chenle sarkas.
Jisung di buat diam dengan perkataan Chenle dari mana Chenle belajar kata-kata seperti tadi rasanya Jisung ingin menyalahkan Daewhi saja. "Hai itu tidak sopan baby," tegur Jisung.
"Biarkan saja dan kapan kau keluar dari rumahku?"
"Ini mansion milik Jisung bukan milikmu bodoh!" Jisung rasanya ingin menendang Yuna.
"Aku istrinya dan kau apa? Jalang? Pembantu? Atau kau ingin menjadi baby sitter anakku nanti?" tanya Chenle bertubi-tubi membuat Yuna terdiam di tempat.
"Baby kau tidak bercanda kan?"
"Hyung aku ingin pergi Leo," pinta Chenle yang di angguki oleh Jisung.
Keduanya naik kelantai atas untuk menemui Axleo yang sedang mengerjakan tugas yang di berikan Jisung sesudah ia bermain dengan Chenle tadi.
Tanpa permisi Chenle dan Jisung langsung masuk ke kamar Axleo membuat Axleo berjingkrak kaget kerena keduanya. "Astaga Buna, Daddy kalau mau masuk ketok-ketok dulu bisa kan," kesal Axleo dan menujuk wajah Jisung dengan pensil yang ia pegang.
"Sorry," balas Jisung singkat, berjalan ke arah ranjang dan berbaring di sana di ikuti oleh Chenle yang memeluk tubuh besar Jisung.
"Ck, Buna kenapa seharian ini terus memeluk Daddy?" tanya Axleo sudah membereskan peralatan belajarnya dan ikut berbaring di samping Jisung.
Sekarang tuh posisinya Jisung di tengah Chenle dan Axleo. Chenle di sebelah kiri sedangkan Axleo di sebelah kanan dengan keduanya memeluk tubuh besar Jisung.
"Leo tidak boleh peluk Daddy," ucap Chenle membuat Jisung dan Axleo bertatapan aneh.
"Kenapa?" tanya Axleo.
"Tidak boleh Daddy itu punya Buna," Axleo mendengar itu langsung saja memukul lengan Chenle yang masih memeluk Jisung.
"Bukan gitu Buna, Daddy itu m.i.l.i.k Axleo Park"
"Tidak Daddy itu punya Buna hikkss"
"Bukan!!!!! Daddy itu punya Axleo!!!!!" teriak Axleo membuat tangis Chenle semakin besar dan di susul oleh Axleo yang ikut menangis kerena takut dengan Jisung gara-gara membuat Chenle menangis.
"A-apa - apaan ini kenapa jadi begini," panik Jisung. "BIBI SOOYOUNG!!!!" teriak Jisung membuat Sooyoung yang membuat makan malam jadi kaget dan berlari ke arah kamat Axleo dan si susul oleh Mina,Soodam dan Wonyoung berserta Yuna.
"Tuan ada apa?" tanya Sooyoung dengan napas yang tersengal-sengal tapi semua perasan takut Sooyoung tergantikan dengan perasaan bingung begitu juga dengan yang lain.
"Bibi tolong tenangkan Chenle," pinta Jisung.
Sooyoung berjalan ke arah ranjang, manarik tangan Chenle dan memeluk tubuh bergetar itu. "Shh anak baik tidak boleh menangis," bisik Sooyoung lembut membuat tangis Chenle mulai agak mereda tapi tidak untuk Axleo.
"Hikkss Daddy hikkss"
"Iya ini Daddy kenapa?hmm," sekarang Jisung sudah menggendong Axleo sambil mengelus punggung kecil itu.
"Hiks Buna jahat sama Leo Daddy"
"Lele tidak jahat hikss," balas Chenle segukan. Jisung berjalan ke arah Chenle dan mengelus rambut Chenle gemas.
"Bibi sudah bisa meninggalkan kami dan tolong antara makan malam ahh sama telpon Sungchan Bi," Sooyoung mengangguk paham dan keluar dari kamar Axleo dengan yang lain.
Sekarang Jisung sudah duduk di atas ranjang dengan memangku Chenle dan Axleo yang masih segukan dan terlihat imut di mata Jisung.
8:00
Jisung menatap Sungchan tidak percaya ia masih belum yakin dengan ucapan dokter muda ini. " Kau tidak berbohong?" tanya Jisung untuk sekian kali membuat Sungchan kesal.
"Aku tidak berbohong bodoh jika kau tidak percaya pergi saja USG sana," kesal Sungchan.
"Tapi Chenle tidak pernah mual-mual"
Sungchan membuang napasnya leleh jika urusan seperti ini kenapa otak pintar Jisung itu tidak berkerja. "Kau lihat Chenle lebih manja dengan kau bodoh," maki Sungchan kesal.
"Tidak usah mengumpat ku bodoh"
"Kau juga mengumpat"
"Tapi kau duluan sialan"
"Lihat siapa yang mengumpat sekarang bodoh-bodoh"
"Dasar Jung monyet Sungchan," balas Jisung sinis tanpa keduanya sadari kegiatan mereka di tonton dua manusia di atas ranjang dengan aneh.
"Park Ji-Sung/Jung Sungchan," geram keduanya bersama-sama.
"Daddy sama om Sungchan kenapa Buna?" pertanyaan yang lontarkan Axleo membuat keduanya pria tinggi itu terdiam.
"Ehh Leo om Sungchan balik dulu yah malas ketemu sama tembok jadi-jadian," ucap Sungchan membuat perempat timbul di sudut kening Jisung mungkin.
"Sialan kau Jung bodoh Sungchan," gumah Jisung sebelum menutup pintu kamar Axleo." Sekarang bobo Axleo besok sudah bisa masuk sekolah mungkin"
"Tapi kita belum makan malam"
"Sayang tadi kau sudah menghabiskan empat mangkuk sup ayam," balas Jisung, berbaring di tengah-tengah keduanya supaya tidak berkelahi lagi." Dekat tidur tidak ada alasan untuk begadang," tegas Jisung.
"Good night Daddy," ucap Chenle dan Axleo bersamaan dan memejamkan mata untuk menyelami alam mimpi di susul oleh Jisung setelah memastikan keduanya sudah tertidur.
Tbc
.
.
.
Aku bakal terima resensi kalian
buat novel aku:))Rasanya aku mau kasih and novelnya tapi bingung akhirnya harus bagaimana ಥ‿ಥ(╥﹏╥)

KAMU SEDANG MEMBACA
Duda keren [DUREn] •• Chenji •• Jichen
Fiksi PenggemarPark Ji-Sung seorang CEO kaya-raya nomor satu di Asia Timur yang terkenal dengan sifat cuek dan dingin. Jisung di beri paras yang tampan membuat wanita-wanita dan pria-pria manis dan cantik di luar sana banyak yang mengincar Jisung. Tapi tidak ada y...