15-🍑🐢

683 67 1
                                    

Hari senin kembali menyapa, kicauan burung terdengar saling bersautan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari senin kembali menyapa, kicauan burung terdengar saling bersautan. Matahari juga sudah menampakkan diri. Tapi seorang gadis masih bergelung dibawah selimut tebalnya.

Dia Kinan.

Setelah acara pertunangannya dengan Jeffrey kemarin, tiba-tiba saja malamnya ia merasa tak enak badan. Sepertinya efek kelelahan, ditambah akhir-akhir ini Kinan sangat-sangat sibuk. Entah mengurus pekerjaannya dikantor, ditambah harus mengurus acara pertunangannya kemarin.

Sedikit cerita, acara pertunangannya itu konsepnya dari Kinan. Kinan yang dibantu Jeffrey serta keluarganya untuk menyiapkan segala macam, namun karna ini impian Kinan. Jadi Kinan lah yang banyak berpartisipasi dalam segalanya.

Jeffrey dan kedua keluarganya udah menasehati Kinan agar tidak terlalu memforsir dirinya. Lagi pula kan yang akan tunangan bukan cuma Kinan, tapi Jeffrey juga. Namun Kinan tetap saja Kinan, selain ceroboh juga agak keras kepala.

Jihan mengetuk pintu kamar Kinan. Karna tak ada balasan, akhirnya Jihan memutuskan untuk langsung membukanya.

Pertama kali yang Jihan lihat adalah, tubuh Kinan yang terbungkus selimut.

"Kinan, ayo bangun. Kamu ga kerja?"tanya Jihan lalu duduk di sisi ranjang kasur.

Kinan hanya bergumam.

Jihan menyentuh kening Kinan "astaga, kamu sakit?"

"kenapa ga bilang mama sih, ayo bangun dulu. Nanti mama buatin bubur trus minum obatnya ya" Jihan membantu Kinan untuk duduk bersandar dikasurnya.

"kamu gausah masuk kerja dulu, nanti mama kasih tau Jeff"

Kinan tak menjawab apapun. Tubuhnya lemas ditambah kepalanya sangat pusing.

"tunggu ya, mama buatin bubur dulu" Jihan pergi untuk membuatkan Kinan bubur sekaligus memberitahu Jeff tentang keadaan Kinan.

Sepuluh menit kemudian, Jihan datang dengan membawa nampan yang diatasnya ada bubur dan obat.

"makan dulu ya, mama suapin" Jihan menyuapkan bubur ke Kinan.

Kinan menerima suapan bubur dari Jihan hingga suapan yang kelima, Kinan menolaknya "udah ma"

Jihan mengangguk lalu menyerahkan minum dan memberikan Kinan obat "nih diminum dulu"

Kinan meminum obatnya lalu kembali berbaring. Karna sungguh, kepalanya begitu berat.

"nanti Jeff kesini, kamu sekarang istirahat aja dulu ya. Mama tinggal kebawah" Kinan mengangguk lalu memejamkan matanya.

•••

Kini jam menunjukkan pukul 12 siang. Kinan membuka matanya.

Kinan bangun dan bersandar pada kasur dengan menumpukkan bantal sebagai sandarannya. Kinan mengambil minum aya ada di nakas, ia terbangun karna haus.

Pintu kamar terbuka.

"udah bangun? Gimana udah mendingan?"tanya Jeffrey

Yang membuka pintu adalah Jeffrey. Sebenarnya dari 20 menit yang lalu, Jeffrey udah dateng. Namun, Jeffrey memutuskan untuk membuat makan siang buat Kinan. Karna Jihan sedang ada urusan dibutik yang tidak bisa ditinggal.

Kinan menatap Jeffrey dengan senyuman kecil "udah agak mendingan kok"

Jeffrey duduk dipinggiran kasur lalu tangannya menyetuh kening Kinan "udah ga panas"

"bentar ya, aku ambil makan siangnya dulu" Jeffrey pergi untuk membawa makanan yang dibuatnya tadi.

Selama Jeffrey mengambil makanan, Kinan mengecek ponselnya yang terletak di nakas.
Banyak sekali pesan yang masuk, termasuk pesan dari Airin dan Silla yang menanyakan keadaannya.

Setelah Jihan memberitahu Jeffrey bahwa Kinan sakit, Jeffrey memberitahukan ke ketua divisi Kinan, Airin bahwa Kinan tengah sakit. Walaupun Jeffrey adalah CEO nya, tetap saja Kinan ada dibawah pimpinan divisi Airin, jadi ia harus memberitahukannya.

Setelah membalas pesan dari Airin dan Silla, Kinan kembali meletakkan ponselnya ke nakas.
Bertepatan dengan Jeffrey yang membawa makanan.

Jeffrey duduk disamping Kinan "mama lagi pergi ke butik, jadi aku yang masakin"

Kinan tersenyum "makasih ya" dan dibalas senyuman oleh Jeffrey.

"mau makan sendiri atau aku suapin? Oke aku suapin aja"

Belum Kinan jawab padahal, kalau begitu ngapain nanya tadi. Biar ada basa-basinya lah, pikir Jeffrey.

"nih aaaaa pesawat mau masuk"

"ih emang aku anak kecil apa?"tanya Kinan sebal

"aaa dulu dong, pegel nih tangan aku"ucap Jeffrey lalu Kinan membuka mulutnya.

"gimana? enak 'kan?"tanya Jeffrey yang kini tangannya membersihkan sekitaran bibir Kinan yang sedikit belepotan.

"tuh kamu tuh anak kecil, masa makan masih belepotan sih"

Kinan menyubit paha Jeffrey yang terbalut celana kantornya "ngeselin ya"

"haha udah udah, makan dulu ya sekarang. Kamu harus isi tenaga dulu buat dengerin ceramahan aku nanti"ucap Jeffrey yang menyuapi Kinan lagi.

Kinan cengengesan "hehe, kok tiba-tiba kepala aku sakit ya"

Jeffrey menyubit hidung Kinan "alasan aja kamu"

Siap-siap saja Kinan mendengar ceramahannya Jeffrey nanti.

Boss - Jung Jaehyun [✓]Where stories live. Discover now