Chapter 4

11.4K 1K 51
                                    

Yuta menatap Jeno tepat di matanya.

“ Jadi bagaimana? Apa keputusanmu. Jeno-goon?.”

Jeno terdiam, dia memikirkan apa keputusan yang harus ia ambil. Setelah beberapa saat ia kembali menatap Yuta dengan tegas.

“ Aku...

Chapter 4

“ Aku menerima perjodohan ini. Asal putra Anda juga setuju Tuan.”

Yuta tersenyum puas dan tiga orang lainnya menghela nafas lega mendengar jawaban Jeno.

“ Baiklah Jeno-goon aku akan membicarakan ini dengan putraku secepatnya.”

“ Setelah calonmu setuju kita akan makan malam untuk mengenalkan kalian berdua.” Sambung Jaehyun dengan senyum mengembang.

Jeno tersenyum memandang ekspresi senang keempat orang itu. Lalu ia menunduk untuk menghela nafas pelan.

‘ Semoga ini berjalan lancar. Dan aku bukan Mark Hyung.’

#####

Seoul International University
Seoul, South Korea
11.00 SKT

Kantin masih terlihat sepi karena belum masuk jam makan siang. Hanya ada beberapa mahasiswa disana sedang menunggu pergantian kelasnya. Termasuk tiga pemuda manis yang sedang sedang duduk didepan meja untuk empat orang dengan cup berisi coklat panas didepan mereka.

“ Kalian masih ada kelas setelah ini?.” Haechan mulai membuka percakapan mereka.

“ Aku masih ada dua kelas lagi Chan-ah.” Jawab Jaemin setelah menyeruput coklatnya.

“ Aku ada satu kelas lagi. Setelah itu aku akan langsung bekerja.” Renjun menautkan tangannya di cup coklatnya untuk menghangatkan tangannya. “ Kenapa?.”
“ Aku ingin mengajak kalian kerumahku. Aku sedang kesepian. Daddy dan Mommyku sedang sibuk sekali begitupun Hendery Hyung.” Haechan menghela nafas lalu mengerucutkan bibirnya.

“ Kau bisa minta tunanganmu untuk menemanimu Chanie-ya.” Haechan mendelik mendengar usulan Jaemin.

“ Atau kau kerumah kakak iparmu. Siapa tahu kakak iparmu membutuhkan bantuanmu.” Haechan tersenyum senang setelah mendengar saran Renjun. Jaemin melirik Renjun dengan alis berkerut.

“ Aaaaa gomawo Injun-ah. Aku akan ke rumah Dejun Hyung setelah ini.”

*****

Connectic+ Corp. Office Center
Seoul, South Korea
12.00 SKT

Jeno duduk termenung dikursi kebesarannya. Membayangkan seperti apa calon tunangannya itu. Orang tuanya maupun keluarga Nakamoto tidak memberi tahu seperti apa ‘dia’.

Sedikit banyak Jeno penasaran seperti apa rupa dan karakter putra tunggal keluarga Nakamoto yang benar-benar dijaga privasinya.

‘ Apakah dia berandalan?.’

‘ Tidak mungkin, dilihat dari latar belakang keluarganya pasti dia anak yang baik.’

‘ Tapi kenapa dia tidak pernah di ekspos?.’

‘ Apakah dia cantik?.’

‘ Dilihat dari kedua orang tuanya, sudah pasti dia cantik.’

‘ Argh… molla, jika dia menerima perjodohan ini. Kami pasti akan segera bertemu.’

Tok!

(un)Expected || NominWhere stories live. Discover now