Chapter 27

5.6K 536 65
                                    

Jackson menatap tajam pada istrinya yang gelagapan. Victoria terlihat panik.

“ Tidak. Dia pasti penipu.”

“ Tidak.” Suara Renjun terdengar datar. Ia meraih sesuatu dari dalam tasnya.

“ Ini adalah dokumen kelahiranku.”

Renjun mentap tajam pada Victoria.

“ Dan aku bukan penipu.”

Jackson membaca dokumen kelahiran pemuda didepan istrinya itu. Matanya menajam dengan rahang mengeras.

BRAK!!!

Chapter 27

“ Apa-apaan ini? Kau menipuku? Kau bilang kau belum punya anak di perikahanmu yang sebelumnya.”

“ S-sayang. Dengarkan aku dulu-.”

Victoria mencoba meraih tangan Jackson namun ditepis dengan kasar oleh pria itu.

Melihat kemarahan Jackson membuat Victoria ikut naik darah. Ia menatap nyalang pada dua anak muda dihadapannya.

“ Kau!.” Victoria menunjuk Renjun.

“ Kau membuat semuanya kacau. Dasar anak sialan!.”

Baru saja Victoria akan menerjang Renjun. Guanlin lebih dulu menghalangi Renjun dengan tubuhnya.

“ Anda tidak berhak menyakiti calon istrik saya, Nyonya.”

“ Minggir kau.”

Victoria masih berusaha meraih Renjun yang ada dibalik tubuh Guanlin. Meskipun tubuhnya didorong oleh Guanlin, wanita itu tetap kekeh untuk meraih Renjun.

“ Hentikan!.” Suara Jackson kembali terdengar.

“ Tuan, Nyonya. Aku minta maaf jika kehadiranku membuat kalian betengkar. Tapi-.”

Renjun menatap tepat dimata Victoria. “ Jika bukan permintaan calon suamiku, aku tidak sudi untuk mencarimu.”

“ Niat kami kesini untuk meminta restu Anda Nyonya. Namun melihat Anda yang tidak mau mengakui Renjun, aku menyesal mengajak Renjun kemari.”

“ Kalau begitu kami permisi Tuan, Nyonya.”

Setelah memberi salam pada kedua orang tersebut. Guanlin menarik Renjun untuk keluar.

Saat sampai dihalaman depan mansion tersebut, sebuah suara menghentikan mereka.

“ Tunggu!.”

Itu Jackson Wang. Pria itu berjalan cepat untuk mendekat pada mereka berdua. Jackson menatap Renjun dengan pandangan yang sulit diartiakan.

GREP!!!

Mata Renjun membulat merasakan tubuhnya ditarik untuk kemudian dipeluk oleh Jackson. Pria itu memeluk Renjun dengan begitu erat.

“ Maafkan aku. Aku tidak tahu akan kehadiranmu selama ini.”

Jackson melepas pelukan mereka. Kangannya mengusap kepala Renjun penuh kasih sayang.

“ Tolong izinkan aku menggandeng tanganmu di altar nanti, nak.”

“ T-tuan-.”

No, jangan memanggilku seperti itu. Panggil aku Baba. Kau juga anak ku. Maafkan aku yang tidak mencari tahu latar belakang ibumu. Andai saja aku lebih dalam mencari informasi, kau pasti tidak akan hidup jauh dariku nak.”

Mata Renjun berkaca-kaca. “ B-baba.”

“ Benar, panggil aku seperti itu, nak.”

Dan pria itu kembali menarik Renjun kedalam rengkuhan hangatnya. Pria itu berjanji untuk menebus semua perjuangan hidup Renjun selama ini.

(un)Expected || NominWhere stories live. Discover now