When you come... *2*

830 52 11
                                    

*Kia POV*

Aku memarkirkan mobilku ditempat biasa. Keluar dari mobil sambil membawa tas kerjaku. Memasuki kantor, melewati karyawan-karyawanku yang sudah datang. Dengan tersenyum ramah, mereka menyapa ku ketika aku melewati mereka. Aku pun membalas sapaan mereka.

Sampailah aku didepan pintu ruangan ku. Sebelum aku memasuki ruanganku, sekretaris ku memanggil.

"Maaf Pak, ini ada dokumen yang meminta kerja sama dengan perusahaan kita. Bisa Anda baca terlebih dahulu. Jika berkenan, kepala perusahaan tersebut ingin bertemu dengan Anda." Kata sekretarisku, Asha. Asha pun memberikan dokumen yang dia maksud padaku. Aku mengambilnya dan membalik-balik selembaran tersebut.

"30 menit lagi, kamu masuk ruangan ku. Kita bicarakan soal ini. Kamu pasti sudah mencari tau tentang perusahaan ini bukan?" Tanya ku pada Asha dan mengangkat dokumen yang sudah ada ditangan ku.

Asha mengangguk mengerti, akupun tersenyum dan bergegas masuk kedalam ruangan ku.

Aku berjalan kearah meja kantorku, melempar tas kerja ke sofa tamu yang berada diruanganku. Aku duduk di kursi kerja ku, meletakkan dokumen yang tadi Asha berikan padaku dan menyalakan Laptop.

Seperti biasa aku mengecek email yang masuk dan membalasnya. Setelah selesai dengan email, aku sengaja melihat berita-berita yang ada di internet. Tak ada larangan seorang Direktur seperti ku membaca berita-berita ini bukan? Lupakan.

Aku berhenti di salah satu halaman yang berisi berita tentang perusahaan ku. Aku kaget bukan main, berita macam apa ini yang menuduh kalau perusahaan ku mencoba menipu perusahaan lain? Ada apa sebenarnya? Langsung saja aku menutup laptop ku dan bergegas keluar ruanganku.

Ketika aku keluar ruangan, ternyata sudah ramai dengan wartawan yang berusaha masuk keruangan ku. Aku melihat Asha sekretarisku berusaha menghalau wartawan-wartawan itu dibantu dengan sekuriti dan juga karyawan yang lain.

Ketika melihatku, wartawan-wartawan itu dengan berisiknya memanggil-manggil namaku. "Kia.." "Itu Kia..." "Kia tolong jelaskan apa yang terjadi dengan perusahaanmu?" "Kia, apa benar berita itu?" Aku hiraukan itu semua, lalu mengisyaratkan Asha utuk mengikutiku.

Aku dan Asha yang berada dibelakangku berjalan menuju lift untuk ke ruang meeting, membahas apa yang sebenarnya terjadi. Pintu lift terbuka, akupun masuk yang diikuti dengan Asha. Aku melonggarkan dasi, sesak rasanya melihat apa yang terjadi.

Kami keluar dari lift dan langsung menuju ruang meeting. Didalam ruang meeting memang hanya ada aku dan Asha. Aku berharap Asha mengetahui apa yang terjadi.

Aku mendudukkan diri dibangku pimpinan, sedangkan Asha duduk tepat disampingku.

"Asha, tolong jelaskan padaku apa yang terjadi sebenarnya?" aku memulai mngeluarkan suara.

"Jujur saja saya juga tidak mengetahui apa-apa. Tentang perusahaan yang diberitakan telah di tipu oleh perusahaan kita, sepertinya itu perusahaan yang Anda tolak untuk kerja sama." Asha mencoba menjelaskan.

"Berikan aku dokumen-dokumen tentang perusahaan itu." Pintaku.

Asha menyerahkan dokumen yang kebetulan dia bawa kepadaku. Langsung saja aku membuka lembaran demi lembaran dan membaca dengan seksama.

"Sepertinya perusahaan ini mau mencoba menjatuhkan perusahaan kita." Kataku seraya menaruh dokumen yang telah selesai aku baca.

"Lantas, apa yang harus kita lakukan Pak?" Tanya Asha seraya mengambil dokumen yang telah aku baca.

"Entahlah, yang jelas kita harus segera melakukan presscon mengenai masalah ini." Kataku seraya bersandar di kursi.

Lalu akupun berdiri dan berjalan keluar dari ruangan meeting serta Asha yang mengikuti ku dari belakang.

When you come...Where stories live. Discover now