nuit chaotique

2.2K 303 70
                                    

nuit chaotique
The chaotic night

_____________________


Sejak kejadian di drive-in cinema malam itu, entah mengapa keduanya tidak saling berbicara, tak ada tegur sapa, dan tak ada interaksi sama sekali. Semua itu membuat Mark frustasi. Bukan, bukan dia yang memutus kontak, tapi Gigi. Sangat kentara ketika Mark selalu berusaha reach out Gigi dengan berbagai cara, tapi Gigi berlagak layaknya dia tidak melihat Mark. Seperti pagi hari ini

"Gi, bentar siang makan bareng yuk" ajak Mark melihat Gigi yang menuruni tangga.

"Mbak, pintunya jangan di kunci dulu ya. Gigi pulang agak malaman hari ini" lapor Gigi pada Mbak Ani yang kini sibuk menyapu ruang tengah. Mark sontak mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Gigi.

"pulang malam jam berapa?" tanya Mark.

"none of your business, Mark" jawab Gigi sambil menggunakan wedges dan tanpa mengalihkan pandangannya pada Mark sama sekali.

Baru saja Gigi ingin membuka pintu depan, tiba tiba Mark menahan tangannya. "Gi, udah semingguan lo giniin gue" ujar Mark.

Wanita itu mendengus kesal menatap Mark yang menahannya. "Mark, lepas. Jalan udah macet"

"gue anter, biar baliknya bareng gue aja" tawar Mark menatap raut muka Gigi yang begitu kesal dan enek melihatnya. Mark sendiri bingung, apa kesalahan yang dia lakukan sampai Gigi ngediamin dia selama ini? Apa soal ciuman di mobil itu? Tapi kenapa dia marah? Toh bahkan mereka pernah melakukan ciuman yang lebih dari itu.

"lo anter atau ga tuh gak merubah apapun Mark. Jalan tetap macet, dan gue mau berangkat sendiri." Gigi pun menghentakkan tangannya dari genggaman Mark. Kemudian berlalu pergi tanpa mengucapkan good bye sama sekali.

Melihat semua itu, Mark benar benar tidak percaya. Dia merasa tidak melakukan hal yang salah sama sekali. Kenapa dia diperlakukan seperti ini? Something wrong between them.

Tidak hanya itu, makanan yang Mark belikan pun tak pernah tersentuh dan selalu berakhir dimakan Mbak Ani, atau worst scenarionya ya basi di tempat sampah. Mencoba ajak Gigi belanja ataupun nonton film juga diabaikan. Bahkan memancingnya denga bermain gitar saja gagal. Sekadar basa basi setiap pagi pun tidak ada apa apanya lagi buat Gigi. Bagaimana Mark tidak frustasi dengan itu semua?

Ah, dia juga mencoba memberikan jajanan melalui perantara Mbak Ani, tapi tetap saja ditolak sama Gigi. Wanita itu bahkan menitipkan pesan ke Mbak Ani untuknya kalau ia tidak menerima apapun lagi dari Mark. She really drive Mark fucking crazy cause all the thing she did.

________________

"I really don't know what happened between us, dude. I just know there's something wrong" ujar Mark mondar mandir di kamarnya sambil sesekali mencuri curi pandang pada jendela yang menampilkan pemandangan halaman depan.

"I've tried many ways, but she completely ignores me. In fact she chooses to talk with Mbak Ani all day instead of me" urai Mark lagi.

"I'm so fucking clueless and she managed to drive me crazy" umpat Mark frustasi mengingat betapa gilanya dia di diamkan Gigi selama seminggu ini tanpa clue apapun. Bagaimana bisa dia memperbaiki diri tanpa tau dimana letak kesalahannya.

Pintu pagar terbuka, memperlihatkan mobil Gigi memasuki garasi Rumah. Mark menghela nafas panjangnya "may god bless me, John. Kalau gak, gue bisa gila" ucap Mark kemudian memutuskan sambungan telpon. Malam ini, dia dan Gigi benar benar harus memperjelas semuanya, kalau tidak Mark benar benar bisa gila karena diabaikan.

Second Date Where stories live. Discover now