Chapter 10

2.8K 269 8
                                    

.

.

.

BRAKK

Tubuh sunoo terpental beberapa meter dari tempat kejadian. Darah segar merembes keluar dari kepalanya. Kesadarannya sudah diambang batas.

Hingga pandangannya terasa kabur dan mulai menghitam, ia terus menggumamkan nama anaknya.

Setelah itu, ia kembali di lari kan kerumah sakit dengan luka parah. Jahitan yang masih setengah kering pasca operasi terbuka. Luka kepala dan retak tulang lengan kiri.

Pasti kalian tau kelanjutannya apa,,,, yap. Tentu saja koma. Klise memang. Seperti kisah yeen. Tapi ya, begitulah. Karena kepalanya terbentur dengan keras, ia amnesia.

Semua sudah terencana.

Siapa lagi kalau bukan daeyoung?

Sebenarnya daeyoung berniat membunuh sunoo. Tapi siapa sangka sunoo masih bertahan. Tapi setidaknya ingatan sunoo tentang anaknya akan terhapus. Dengan begitu juga dirinya tidak perlu repot repot menutupi semuanya.

Mudah.
.
.
.
.

2 bulan 3 mingu adalah waktu yang panjang.

Sunoo terbangun dari koma, ibunya yang kebetulan baru memasuki ruangan memencet bel. Beberapa menit kemudian, dokter dan dua perawat datang. Memeriksa keadaan sunoo.

Sunoo memandang mereka bergantian. Mengerutkan kening tanda bingung. Dokter menghela napas, dugaan nya, pasien ini amnesia.

"Anda ingat nama anda siapa? Anda ingat anda mengalami kecelakaan  lalu lintas 3 bulan lalu?". Gelengan kepala didapat sebagai jawaban.

"Anak saya amnesia dok?" Tanya ibunya dengan nada dramatis.

"Seperti dugaan, iya. Bersabar ya nyonya, anak anda pasti akan ingat lagi suatu saat nanti. Jangan terlalu dipaksakan, itu hanya akan membuat nya sakit. Tidak ada hal serius lainnya. Retak tulangnya juga sudah sembuh. Lusa anak anda boleh pulang, saya permisi."

Begitu selesai dengan ucapannya dokter beserta perawat keluar dari ruangan. Ibu tiri sunoo menghapus air mata palsunya dan beralih memainkan handphone.

Sunoo berpikir dalam hati. Apa wanita itu ibunya? Ia tadi berkata 'anak saya', berarti dia anaknya wanita itu kan? Dengan gugup sunoo memanggil wanita itu.

"Eumm, i-ibu?" Sebuah deheman yang sunoo dapat. Sunoo lega, ternyata benar wanita itu ibunya.

Keheningan setelahnya, sunoo memilih diam dan memainkan jari jarinya. Kenapa ibunya begitu dingin? Apa ibunya tak suka dirinya masih hidup? Terlalu memusingkan untuknya, lebih baik tidur. Kepalanya terasa pusing.
.
.
.
.
.

*FLASHBACK OFF

8.35. PM

Saat ini sunoo sedang duduk di teras. Menikmati terpaan sinar bulan yang seakan menenangkan. Ia akan seperti ini pada malam hari.

Ntah kenapa sunoo sangat suka dengan bulan. Padahal julukannya matahari, karena senyumnya secerah matahari.

Namun, kata sunoo, bulan seperti sosok yang bisa menerima keluh kesah nya. Ia akan mengadu pada bulan kalau dirinya sedang sedih. Karena tidak ada siapapun yang bisa ia ajak berbagi, ia bagikan ceritanya kepada tuhan, dan bulan.

Asyik melamun, sunoo tak sadar di belakangnya ada heeseung. Menatap sunoo dengan intens.

Apa aku memang pernah melakukan itu dengan sunoo?.

||Heenoo▪︎Love Line||Donde viven las historias. Descúbrelo ahora