part 3

3 1 0
                                    

   Sean sedang berada di toko peralatan baby ia sedang memilih ranjang untuk adiknya setelah menemukan yang cocok ia menuju ke kasir dan membayar barang belanjaan nya. Setelah itu Sean menuju ke toko baju ia akan membeli baju untuk calon adiknya juga untuk kedua adiknya.

"Hmmm, ini atau yang ini yaa??" gumamnya

"Itu aja bang, cocok lho" ucap seseorang mengejutkan Sean

"Lha ayah bunda kok ada disini" ucap Sean ketika melihat kedua orang tuanya

"Bunda katanya lagi pengen makan siangnya makan pecel lele, jadi niatnya ayah sama bunda mau mampir ke toko baju sekalian belanja gitu mumpung lagi diluar" jelas Alex

"Oh, oh ya Bund, Yah tuh Sean beli perlengkapan buat dedek nya Sean dan ini Sean lagi nyari baju buat Haidar sama Arsen" ucap Sean

Salwa mendeliki mendengar perkataan Sean 2 bulan yang lalu Sean sudah membeli begitu banyak mainan untuk adik kecilnya daan sekarang. Salwa geleng-geleng kepala dengan tingkah Sean putra sulungnya yang sering belanja kebutuhan adiknya.

Mereka lanjut memilih baju setelah mendapatkan beberapa baju yang dirasa cocok Sean dan kedua orang tuanya menuju kasir dan membayar belanjaan nya. Sean membeli 4 baju untuk Arsen dan Haidar, 3 baju untuk dirinya dan 2 baju untuk orang tuanya ia juga membeli jaket untuk dirinya dan kedua saudaranya.
Sean mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang ia paling tidak suka berkendara dengan kecepatan tinggi kecuali kalau keadaan darurat. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam akhirnya ia sampai dirumah ia terkejut melihat motor dan mobil terparkir di halaman rumahnya.

"Assalamu'alaikum" sapa Sean

"Waalaikumsalam" ucap penghuni rumah

Ternyata Kenzo, Queensha, Kenzie, dan Keizaro lah yang bertamu ia senang karena rumah pastinya tambah ramai dan ia juga jadi punya teman yang bisa diajak ngobrol. Sean memberi isyarat kepada kedua adiknya untuk ikut ke atas supaya tidak mengganggu tamu.

"Bang, ini apaan?" tanya Arsen saat menerima paperbag dari kakaknya

"Baju sama jaket buat lo berdua" ucap Sean

Arsen membuka paperbag dan mengeluarkan isinya begitu juga dengan Haidar. Mereka tercengang melihat barang barang yang dibelikan sang kakak mereka tidak menyangka jika Sean benar-benar membelikan mereka barang barang yang diinginkan.
"Janji abang udah terpenuhi kan dek" ucap Sean

Serentak mereka memeluk Sean dan menangis terharu jujur mereka salut sama Sean yang mengutamakan adik adiknya daripada hal lain.

"Cup cup cup cup udah jangan nangis lagi ya" ucap Sean

Arsen dan Haidar mengangguk Sean melepaskan pelukannya ia tersenyum kearah kedua adiknya.

"Abang bersih bersih dulu ya abis itu kita turun ke bawah"

Sean mengulum senyumnya kemudian bergegas ke kamar mandi untuk bersih bersih.

♻♻♻♻♻♻♻♻♻♻♻♻♻♻♻♻♻♻♻

Sean melangkah menuju dapur ia ingin memasak untuk makan malam sebelum kedapur ia menemui orang tuanya juga kedua saudaranya.

"Bunda, Ayah hari ini masak apa?" tanya Sean

"Tanya adik adikmu aja bang, soalnya kalau ayah sama bunda sih ikut kalian aja" ucap Alex

"Hmmm, bunda sih lagi pengen makan sayur bening sama udang crispy" request Salwa

"Kalau Haidar Ayam goreng sama Sayur terong balado" request Haidar

"Arsen sama kayak Haidar tapi tambah satu menu lagi semur jengkol sama sambal tomat" request Arsen

Sean segera menuju dapur dan memasak makanan ia menyiapkan bahan bahan nya.

"Dek, ada yang bisa gue bantu" tanya seseorang

"Nggak usah bang, udah bang Keizaro duduk aja biar Sean yang masak lagi pula Sean udah biasa tiap hari yaa lebih tepatnya sejak bunda hamil Sean yang masak" ucap Sean tidak enak

Keizaro tetap keukeuh  ia mengambil terong dan pisau kemudian mengupas terong lalu memotongnya. Keizaro membuat terong balado, semur jengkol, dan sayur bening sedangkan Sean membuat ayam goreng, sambal tomat, udang crispy, steak, lalapan, dan gurame bakar.

"Dedek, tolong bantuin abang ambilkan buah-buahan dikulkas abis itu blender bikin jus buah" teriak Sean

"Ngga perlu teriak, abang sayang Arsen udah disini lho" ucap Arsen melipat kedua tangannya di dada

Sean tidak menanggapi ia fokus ke masakan nya kalau ia meladeni Arsen bisa bisa masakan nya gosong. Selesai masak Sean dan Keizaro membawa masakan nya ke ruang makan. Disusul Arsen, Haidar, Kenzie membawa nampan berisi minuman lalu meletakkannya di meja makan.

Semuanya menikmati makan malam dengan penuh candaan namun Sean merasa ada yang aneh dengan kedua adiknya yang terus menatapnya. Sean yang peka akan keadaan segera mendekati sang adik  ia duduk ditengah tengah adiknya.

"Dedek, kok gak makan siih" tanya Sean

"Hehehe, suapin" ucap Vira cengengesan

"Ok, ayo pesawat mau terbang" ucap Sean mengarahkan sendok beserta isinya ke Vira

"Ayo Nathan buka mulutnya keretanya mau masuk stasiun" titah Sean

Sean menyuapi kedua adiknya dengan telaten Vira dan Nathan makan dengan lahap. Sungguh momen yang indah melihat Sean yang sedang menyuapi kedua adiknya makan membuat Salwa tersenyum kagum. Ia tak ingin menyia nyiakan kesempatan ini, lalu memotret Sean yang sibuk menyuapi kedua adiknya.

Selesai makan malam semuanya kembali ke aktivitas masing-masing Sean membawa Nathan dan Vira ke kamarnya ia ingin memberikan sesuatu untuk adiknya.

"Vira, Nathan ini untuk kalian dari abang" Sean menyerahkan paperbag ke Vira dan Nathan

Tanpa babibu Vira langsung mengeluarkan isi paperbag berbeda dengan Nathan yang bertanya tanya dulu ke Sean isi paperbag tersebut.

"Udah, kalau nanya terus kapan buka nya hmmmm" ucap Sean

"Hehehehe, mariii lihat isi kotak ajaib ini" ucap Nathan

Sean memutar bola matanya kelakuan Nathan emang beda dari ketiga adiknya yang lain. Anak yang satu ini paling cerewet dan sangat waspada bahkan sangat susah untuk bisa menerima orang baru.

Sean sangat bahagia melihat Nathan dan Vira akur biasanya adik kecilnya selalu berantem seperti 5 menit yang lalu. Seperti biasa Sean membacakan dongeng islami dan melantunkan sholawat serta bacaan alquran  sebelum tidur agar kedua adiknya menjadi anak yang sholih sholihah.

"Good night tuan putri dan pangeran kecilnya abang" gumam Sean

SeanWhere stories live. Discover now