DUAPULUHENAM

28 11 18
                                    

Keesokan harinya sebelum berangkat sekolah Anna sarapan dengan Anton, Sinta, dan Alena.

"Anna kamu hari ini berangkat sendiri ya soalnya ayah ada meeting penting di luar kota selama 2 hari,"ujar Anton

"Iya ayah,"jawab Anna

"Kamu baik-baik ya dirumah kalau ada apa-apa telepon ayah."

Alena menatap sinis Anna. "Anna udah gede yah pasti baik-baik aja."

"Oh ya ayah aku minta uang dong,"ujar Alena

Anton mengambil uang seratus ribu dari saku celananya sebanyak lima lembar lalu memberikannya pada Alena.

"Ayah masa cuman lima ratus ribu sih gak cukup tau,"protes Alena

"Alena mau belanja sama temen-temen yah,"lanjut Alena

Anton menghela napas lalu mengambil lima  lembar lagi uang seratus ribu dari tasnya.

"Ih ayah masa cuman satu juta sih kurang tau."

Brak

Anton menggebrak meja makan karena kesal dengan Alena lalu pergi tanpa pamit.

"Bunda masa cuman satu juta sih kurang banget tau buat beli sepatu aja langsung habis,"adu Alena pada Sinta

Anna tak menghiraukan ibu dan anak itu ia hanya acuh dan pergi dari sana.

Kali ini Anna mengendarai motornya sendiri untuk pergi ke sekolah.

Anna sampai di sekolah tepat pukul setengah tujuh pagi. Setelah selesai memarkirkan motornya Anna melangkahkan kakinya ke kelasnya.

Di koridor Anna berpapasan dengan Rigel, Rigel menyapa dirinya lalu mengajaknya singgah sebentar di kantin.

"Kamu mau makan apa?"tanya Rigel

"Aku udah makan tadi, kamu aja yang makan aku temenin,"jawab Anna

"Bener?"

Anna mengangguk. "Iya Rigel."

"Aku pesen makan dulu ya kalau ada apa-apa teriak aja."

"Ya kali teriak malu dong,"ujar Anna

Rigel pergi memesan makanan dan kini Anna sendirian tiba-tiba Alena datang dia menumpahkan air mineral miliknya tepat di kepala Anna.

"Lo apa-apaan sih Len?"tanya Anna

"Bagi duit,"ujar Alena

"Kan tadi lo udah dikasih sama ayah apa itu masih kurang?"

Alena menonyor kepala Anna ke belakang sehingga kepala Anna mengenai tembok di belakangnya. "Kurang lah bego."

"Gak usah ngata-ngatain bisa?"

Alena menjambak rambut Anna kasar. "Tinggal bagi duit susah banget sih lo."

"Gak usah ngeles lo gue tadi malam lihat ayah ngasih lo duit satu amplop pasti jumlah nya lebih banyak kan?,"lanjut Alena

"Gak Len jumlahnya sama cuman satu juta,"balas Anna

Plak

Alena menampar pipi Anna hingga menimbulkan bekas disana. "Gak usah bohong lo."

"Gue gak bohong Len."

"Bohong kan lo bilang aja lo gak mau ngasih uang lo ke gue!"bentak Alena sambil menendang tulang kering Anna.

"APA-APAAN KALIAN!!!"teriak Rigel

"Tuh pacar lo pelit gak mau ngasih duitnya ke gue."

Rigel menarik tangan Alena membawanya menjauh dari sana. "Ikut gue ke bk sekarang!"

Sekarang Alena, Rigel, Anna, Kissha, Sinta, Pak Roy–kepala sekolah SMA Adijaya berada di ruang bk.

"Alena kamu sudah sering melakukan tindakan bullying pada Anna?"tanya pak Sapto–guru bk

"Iya emangnya kenapa?"tanya Alena dengan wajah tanpa dosanya.

"Iya pak saya saksinya,"jawab Kissha

Alena menatap Kissha sinis, "Punya bukti apa lo?"

Kissha mengambil ponsel yang ia letakkan di saku. "Nih pak rekaman waktu Alena nampar Anna di gudang sekolah."

Pak Sapto melihat rekaman itu dengan seksama. "Terimakasih Kissha."

Kissha mengambil ponselnya dia memperlihatkan chat Alena pada pak Sapto. "Waktu itu Alena pernah minta saya buat kerjasama jahatin Anna."

"Waktu itu juga habis dari perpustakaan Alena pernah sandung kaki Anna sampai Anna jatuh."

Pak Sapto dan Pak Roy geleng-geleng kepala melihat kelakuan Alena. "

"Anak saya gak mungkin seperti itu pak,"bela Sinta

"Masih aja ngelak orang buktinya udah jelas,"sahut Rigel

"Nak Rigel bisa diam dulu,"ujar Pak Sapto

"Maaf ibu dengan ini Alena saya keluarkan dari SMA Adijaya karena tindakan bullying dalam bentuk apapun tidak diperbolehkan di sekolah ini,"ujar Pak Roy

"Yaudah sih gue juga udah muak sekolah di sini,"ketus Alena

Alena menggandeng tangan Sinta, mereka keluar dari ruang bk.

~*~

"Bunda habis ini Alena pindah ke SMA SKY ya yang lebih bagus terus uang bulanan nya lebih mahal,"pinta Alena

"Iya sayang,"balas Sinta

"Oh ya bunda mumpung ayah keluar kota nih gimana kalau kita kasih pelajaran buat Anna,"ujar Alena

"Ide bagus,"sahut Sinta














~*~

Hayo loh Alena mau ngapain?

siapa yang gedeg sama Alena?

beberapa part lagi tamat kira-kira happy or sad?

beberapa part lagi tamat kira-kira happy or sad?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[ Alena ]

LUKAWhere stories live. Discover now