⭑two

8K 993 47
                                    

ⓘ fiction.

⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯

Sunghoon mengernyit bingung melihat balasan Jake yang menyuruh nya untuk diam di apart dengan Hee-Woo.

Hee-Woo sedang asik bermain dengan anjingnya⏤yang ia beri nama gaeul⏤di atas karpet putih, mereka bermain dengan bola plastik berwarna - warni.

"Undaa?" Hee-Woo bergerak merangkak mendekati Sunghoon yang juga duduk di atas karpet, bersandar ke sofa.

Sunghoon tersenyum kecil. "Apa sayang?" Tangan Sunghoon terjulur ke depan, meraih Hee-Woo untuk ia pangku.

Keduanya sudah akrab, bahkan Hee-Woo mulai menurut pada Sunghoon. Ah, Sunghoon jadi sayang Hee-Woo.

"Hihi! Agi - agi!" Hee-Woo tertawa cekikan karena Sunghoon yang menjepit pipi nya dengan bibir Sunghoon, hanya bibir tak sampai gigi.

"Hap, kakak mam pipi Woo!"

"Hihi, mam mam ppi Wuu!" Hee-Woo menepuk nepuk pipi Sunghoon dengan tawa nya.

Sunghoon menjauhkan wajahnya dari Hee-Woo. "Gemes banget."

"Undda Wuu!" Sunghoon terdiam, kemudian menggeleng pelan. Dia laki - laki, terasa asing untuk dipanggil Bunda.

"Woo mau mam, ndak? Kalo mau, kakak bikinin susu buat Woo."

Hee-Woo bertepuk tangan senang. "Mam! Mam!"

Sunghoon meletakkan Hee-Woo di atas karpet. "Woo tunggu sini ya? Main sama gaeul."

Sunghoon beranjak ke dapur dengan membawa handphone nya. Ia memanaskan air terlebih dahulu.

Sementara menunggu, ia mencoba untuk menghubungi nomor Jake.

Dering ke lima baru diangkat oleh sang teman. "Jake, halo?" Sapa Sunghoon.

"Halo, Hoon? Kenapa?" Suara Jake tak terdengar jelas, seperti mengunyah.

"Lo kenapa tadi tiba - tiba chat suruh tunggu di apart? Gue kan mau minta tolong cariin orangtua nya anak yang gue temuin, goblok." Dengus Sunghoon.

Jake berdecak pelan dari seberang. "Ya makanya lo tunggu diapart, njir."

"Ya kenapa?"

"Hee-Woo itu anak nya temen gue yang ilang. Ini dia perjalanan ke rumah lo, palingan juga bentar lagi dateng. Btw, Hee-Woo kan namanya?"

Sunghoon mengangguk. "Iya, Lee Hee-Woo."

"Iya, itu anak temen gue. Btw, dia duda, tmi aja sih, siapa tau lo mau jadi Bunda nya Hee-Woo. Kan?"

"Gak usah ngada ya anjir."

Jake tertawa pelan. "Siapa tau, kasian lo jomblo gitu. Temen gue juga masih muda, bukan om - om umur 30 an. Masih 23 doi."

"Terus? Maksud lo apa?"

"Ya kan gue udah bilang, siapa tau lo mau. Hee-Woo rewel ya?" Tanya Jake memastikan.

singleWhere stories live. Discover now