⭑nineteen

4.2K 667 256
                                    

ⓘ fiction.

⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯

Sunghoon tertawa kecil, saat ini ia bersama
dengan Hee-Woo beristirahat di taman. Tadi Sunghoon akan memesan taxi, namun handphone nya lowbet, jadi ia memilih berjalan kaki dengan Hee-Woo di gendongannya. Dan kini mereka beristirahat di atas bangku taman.

"Hihi, nddaaa! aum mamn ggung ggu!" Hee-Woo bertepuk tangan seraya tertawa senang, seolah ia baru saja mengeluarkan lelucon paling lucu.

Sunghoon ikut tertawa gemas menatap Hee-Woo. "Kamu lucu banget sih, sayang." Gumam Sunghoon menyibak poni Hee-Woo kebelakang.

Sunghoon menatap ke arah jam tangannya, sekarang pukul setengah dua siang. Jarak antara kantor dan apartemen nya sebenarnya lumayan jauh. Lebih lebih terasa jauh lagi saat ia harus menggendong Hee-Woo dalam dekapan nya.

Mata Sunghoon menatap ke arah jalanan yang sepi. Ia teringat akan kejadian di ruangan Heeseung tadi.

Sunghoon dengan jelas melihat saat Hae-Won mencium bibir Heeseung lama. Sunghoon patah hati.

Melihat orang yang selama ini ia suka berciuman dengan orang lain itu⏤menyakitkan.

Kim Hae-Won telah kembali menemui Lee Heeseung, jadi⏤Sunghoon selesai dengan tugas nya yang bertanggung jawab atas Hee-Woo yang ia beri afeksi, kan?

"unddaa, nda nddaa!" Tangan Hee-Woo memukul dada Sunghoon.

Sunghoon menunduk. "Apa Woo?"

"amamam mam!" Wajah Hee-Woo bergerak rusuh di dada Sunghoon, membuat si empu memekik kecil.

"Hee-Woo, no!" Cicit Sunghoon yang langsung meletakkan Hee-Woo di bahu nya.

"Mam, nddaaa, mam!" Sepertinya bayi kecil ini lapar.

Sunghoon beranjak berdiri, ia akan berjalan lagi. "Oke oke, kita pulang ya, kita mam dirumah, lets go!"

Haha, Heeseung dimana ya? Harus nya dia lihat, bagaimana tulus nya Sunghoon yang mau menggendong anak nya seraya berjalan menuju apartemen milik Sunghoon. Padahal tadi yang mengantar adalah Heeseung.

Sangat sangat bodoh, jika Heeseung akan kembali ke pelukan Hae-Won. Padahal yang selama ini tulus menjaga Hee-Woo adalah Sunghoon. Park Sunghoon. Hanya Park Sunghoon. Tak ada Kim Hae-Won, karena bahkan sesaat Hee-Woo lahir pun Hae-Won tidak menggendong nya.

"Woa," Sunghoon menoleh ke arah Hee-Woo yang menatap takjub pada burung burung yang berterbangan di langit biru.

"Kenapa? Burung nya terbang ya, Woo?"

Hee-Woo mengangguk kecil. "Bbaangg!"

Sunghoon terkekeh geli, ia menyibak poni nya. Untung hari ini cuaca mendung, jadi tak terlalu melelahkan.

Sunghoon tersenyum hangat mendengar Hee-Woo yang tak berhenti berceloteh menatap hal - hal baru diluar, tangan kecil nya tak sungkan untuk menunjuk dan menusuk pipi Sunghoon gemas.

"ndda!" Sunghoon menoleh ke arah Hee-Woo.

"Iya sayang?" Tanya Sunghoon.

Hee-Woo menoleh ke belakang, menunjuk ke arah sesuatu yang Sunghoon tak tahu. "ttuu ma-mma!"

Sunghoon mengernyit bingung, lalu menoleh ke samping saat ada mobil yang berhenti. Mata Sunghoon menatap kaget pada sosok yang berada di dalam mobil.

"Mama?" Gumam nya, lalu ia menundukkan kepala nya.

Iya, itu Mama. Nyonya Lee, ibunda Heeseung.

"Hihi, oo-oommma!" Hee-Woo bertepuk tangan senang.

Mama turun dari mobil, ia menatap bingung ke arah Sunghoon dan Hee-Woo. "Sunghoon? Kamu kok disini sama Hee-Woo? Kalian mau kemana?"

singleWhere stories live. Discover now