HE - 4

830 91 6
                                    

Happy Reading
⚠️Budayakan vote dan koment, saya tidak menerima siders dicerita saya ⚠️

Tujuh tahun berlalu begitu cepat begitu pula dengan keluarga Prakasa yang menjadi suram, tak hanya itu putri kecil Prakasa tumbuh menjadi gadis cantik dan lembut tapi sayang beribu sayang, kondisi fisiknya yang lemah menjadikan kegiatannya terbatas.

Rasya Azaria putri kecil keluarga Prakasa berumur tujuh tahun, tumbuh menjadi gadis mungil yang cantik dan berhati baik.

Hari ini adalah jadwal Aza untuk check up kesehatannya, di temani oleh Ergra yang sedang memasuki bangku SMP.

"Udah semua? Jaketnya dibawa nanti alergi kamu kambuh," ucap Ergra kepada Aza.

Aza mengangguk. "Udah abang, Zaza udah bawa jaketnya, ayo berangkat! Zaza nggak sabar ketemu dokter Ayu," ucapnya.

Dokter Ayu adalah dokter muda yang menjadi dokter spesialis Aza atas perintah dari Opa Aza.

Ergra terkekeh. "Iya-iya ayo!" ia menarik lembut tangan Aza dan membawa keluar mansion Prakasa.

"Opa, Oma, Ergra izin mau ke rumah sakit ya, hari ini jadwalnya Aza kontrol," pamit Ergra dibalas senyuman dari Opa dan tatapan sinis dari Oma.

"Hati-hati, Aza sini!" panggil Opa.

Aza berjalan pelan ke arah Opa. "I-iya Opa?" tanya Aza.

"Aza harus sembuh oke? Nanti kalo udah sembuh Aza Opa ajak ke negara impian kamu," ucap Opa.

"Spanyol?" gumam Aza lirih di dengar yang lain.

Opa mengangguk. "Iya, itu negara impian kamu selama ini bukan?" tebaknya.

Aza mengangguk. "Mau opa," ucapnya antusias.

Sang Oma melirik sinis Aza tanpa sepengetahuannya. "Cih, manja," decaknya pelan, namun sayang di dengar oleh Aza.

Aza yang belum terlalu paham hanya tersenyum ceria dan berjalan ke arah Oma.

"Hai Oma, doain Zaza supaya cepat sembuh ya, biar kita bisa ke Spanyol bareng!" antusias Aza namun tidak di gubris oleh Oma.

Ergra memerintahkan maid untuk membawa Aza ke mobil terlebih dahulu bersama supir.

"Mbok Ina, tolong bawa adek ke mobil dulu ya," pinta Ergra sopan.

Mbok Ina mengangguk patuh. "Ayo non tunggu di mobil saja ya!" ajaknya kepada Aza.

Aza mengangguk dan keluar mansion bersama Mbok Ina menunggu Ergra keluar.

Di dalam Ergra tengah mencoba berbicara dengan Omanya agar tidak terlalu membenci Aza.

"Oma, jangan terlalu keras sama Aza, dia masih kecil Oma," ucap Ergra.

"Dia yang buat keluarga kita seperti ini Ergra, kamu tidak paham!" kesal Oma.

"Oma ini takdir, kita harus ikhlas. Ergra juga nggak bisa langsung ikhlasin Mama sama Papa gitu aja tapi ini bukan kemauan kita Oma ini takdir," kekeh Ergra.

Herida Eterna (END) Where stories live. Discover now