7

32 7 0
                                    

"GILA!!"

Bang Chan jarang marah. Rasanya bisa Seungmin ingat sebab pemuda itu marah :

1. Seungmin yang susah makan
2. Seungmin yang minum kopi dengan perut kosong
3. Seungmin yang lupa waktu (dan juga lupa makan)

Berputar seperti kaset rusak.

"Siapa yang bilang?!"

Yang muda angkat bahu, "Ibuku."

Tak ada ekspresi apapun, Chan menggeram kesal.

Seungmin sedang rapuh, dan ini semua kembali pada tahun itu.

"Aku ingin dijenguk!" lagi, pemuda Kim itu akan berubah rewel ketika mereka melakukan videocall.

Chan menghela nafas. "Seungddaeng, sudah kubilang aku benci asrama, kan?"

Merajuk yang muda. Menggoyangkan anxiety-ball yang dibelinya seminggu lalu. Mulai bicara dengan suara ceria, seolah keluhan 15 menit itu tak pernah ada.

"Mungkin aku yang---Channie hyung menangis yaaaa." Tudingnya, lantas tertawa lagi.

Chan menghapus airmatanya. "Mereka gila, Seungmin. Itu bukan hal sepele!"

"Tak apa, hanya aku yang berlebihan. Lihat? Hanya luka kecil!"

Cerita dari Seungmin mengalir, Chan sadar pemuda itu mudah terpancing dengannya.

Dan semakin banyak yang keluar, semakin kesal dirinya akan hari-hari si pemuda.

"Pacar aku kenapaaa?" Seungmin tak absen dari senyumnya, secara tak sadar telah menyakiti Chan.

"Kalau sampai sesuatu terjadi... aku yang akan datangi mereka!"

"Jangan dong!" tubuh Seungmin menegak, pandang kesal Chan diseberang videocall.

"Seungmin, kamu tersiksa!"

"Kan memang tak ada pilihan!" pangkas Seungmin, "Mereka sudah berkorban, uang jajanku? Sekolah ini?"

"Bukan seperti itu, mereka meremehkanmu!"

"Aku bisa apa?"

"Kalau kamu kabur, aku siap menanggung biayamu!"

Tak ada jawaban. Hanya Seungmin yang tersenyum, lagi.

"Kamu terlalu kuat Seungmin, kamu pernah jatuh dan masih menghadapi sakitmu."

Waktu telah berlalu, kali ini tanpa kemarahan sama sekali. Hanya Chan, videocall mereka, dan Seungmin yang tidur di seberang sana.

Chan baru menyadari, efek dari perbuatannya saat itu...

Tak ada yang mampu ia lakukan selain memandang wajah Seungmin, yang guratkan kelelahannya.

Video CallWhere stories live. Discover now