[06] 07:15

4.3K 653 17
                                    


Typo bertebaran!

°

°

°

°

°
JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF.

°

°

°

°

°

HAPPY READING!
🦋🦋🦋

Kringgg....

Kering....

Suara jam weker yang nyaring mampu membuat si pemilik kamar itu mendesah kesal, Dengan cepat ia mengambil jam weker itu dan membanting ke lantai dengan kasar.

Dengan mata yang masih setengah terpejam Abigell mencari keberadaan Handphone nya yang ia taruh di atas meja nakas.

Abigell menyipitkan kedua matanya kala cahaya dari Handphone sangat terang. Sampai membuat matanya perih.

Jam menunjukkan pukul 07.15 pagi dan seketika bola matanya membulat sempurna kala tau kalau dirinya akan telat Abigell bergerak heboh menuju kamar mandi dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya.

“Gila, kok gak ada yang bangunin gue sih.” ucap Abigell kesal sembari membuka seluruh pakaiannya untuk melakukan ritual mandi.

Lima menit Abigell habiskan untuk mandi. Dan kini Abigell telah selesai dengan handuk kecil yang melilit di tubuhnya. Kini Waktu Abigell tersisa sepuluh menit lagi lantas dengan cepat Abigell memakai seragam nya secepat kilat.

Dan waktu Abigell tersisa lima menit lagi untuk Pergi ke sekolah, Abigell turun dari kamarnya dengan wajah panik di kejar-kejar waktu. Ibaratkan seperti mendapatkan uang kaget di ruang makan tidak seperti biasa tidak terlihat tanda-tanda kehidupan.

Abigell tidak perduli lantas ia berlalu melewati ruang makan dan bergegas pergi karena waktunya tersisa sedikit lagi. Abigell berdoa semoga saja ada kendaraan saat Abigell sampai di depan kompleks padahal jika di pikir-pikir lagi Abigell memiliki kendaraan pribadi.

🦋🦋🦋

Kini Abigell tengah mengendap-endap menuju gerbang belakang, jika di tanya mengapa. Maka jawabannya adalah yang pasti Abigell benar-benar telat dua puluh menit karena saat di jalan Abigell kesusahan mendapatkan bus dan taxi. Sial,

“Akhirnya selamat dari tuh para osis.” ucap Abigell mengusap keringat nya akibat terlalu panik.

Merasa sudah aman Abigell kembali celingak-celinguk untuk memastikan kalau ia benar-benar aman sebelum masuk ke dalam. Dengan langkah cepat Abigell masuk dengan mudah dan berlarian kecil di koridor sekolah yang sepi.

“DORR!” ucap seseorang dengan tiba-tiba membuat jantung Abigell berdetak lebih cepat.

Abigell mengusap dadanya menetralkan detak jantungnya. Sedangkan di pelaku cengengesan dengan wajah tanpa dosanya itu.

Choose Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang