CHAPTER 5 ~ kemunculan Athena

1K 196 41
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Athena
Seorang Dewi yang turun ke bumi demi memastikan perasaannya pada Yibo, sang Guardian Api


***

Perlahan Xiao Zhan membuka  matanya saat ia tersadar dari mimpi buruk yang baru saja ia alami.
 
Maniknya tertuju pada sosok di sampingnya yang tertidur pulas dengan wajah yang terlihat lelah. Tanpa sadar tangannya menyentuh lekuk wajah yang bagai seorang dewa dengan buku mata yang indah, hidung yang mancung dan tangannya berhenti pada bibir yang empuk dan terasa hangat,  Sesaat Xiao Zhan larut menikmati ciptaan Tuhan  hingga saat sepasang mata itu terbuka ia begitu kaget  seolah kehilangan akal sehatnya Xiao Zhan justru menutup wajahnya dengan syal dan memejamkan mata demi menahan malu yang teramat.
 
 
"Kau sudah bangun?". Suara Yibo akhirnya membuat Zhan sedikit menurunkan syalnya dan mengintip sedikit demi melihat wajah yang terlihat lelah di sampingnya itu.
 
"Su...sudah maafkan aku tadi... aku fikir ada lalat ya.. nghh…. Ya !! lalat di hidungmu hahha ". Xiao Zhan tertawa garing, rasanya ia seperti tengah di pergoki oleh orang yang ia taksir.
 
"Syukurlah". Hanya itu yang Yibo katakan dan keheningan kembali tercipta.
 
Merasa aneh dengan keadaan ini, Xiao Zhan akhirnya bertanya "berapa lama aku pingsan? Lalu… Bagaimana keadaan Ling He?".
 
 
"6 hari, Ling He baik-baik saja, dia telah berhasil mendapatkan palu Huo---" belum selesai Yibo berbicara, Xiao Zhan telah lebih dulu berteriak histeris.
 
"Apa!!!!? 6 hari? Aku ini tidur apa mati suri?". Xiao Zhan tiba-tiba menjadi panik   sambil memegangi kepalanya, bagaimana tidak? Ia memiliki ujian penting 2 hari yang lalu dan jika ia tidak mengikutinya maka ia tidak akan lulus mata kuliah itu.
 
 
"Itu karena kau mengaktifkan kekuatan gemma dalam tubuhmu hingga seluruh energimu tersalur pada Ling He semua, lain kali jangan melakukan hal yang berbahaya lagi".
 
"Kenapa? Aku hanya membantu temanku yang sedang terdesak, lagipula Ling He juga telah menyelamatkan hidupku dengan memberikan 'nafas buatan'.
 
"Apa? Nafas buatan?!!!". Raut wajah Yibo mengeras, bagaimana mungkin Ling He mencium Xiao Zhan? Apa dia sudah gila?
 
Dengan rasa kesal yang tiba-tiba mengusainya, Yibo berdiri dan hendak meninggalkan Xiao Zhan sebelum tangan pemuda kelinci itu menahannya.
 
"Yibo...kenapa kau selalu marah jika berhubungan denganku? Apa karena aku seorang Prime dan kau bertanggung jawab padaku?".
 
 
"Bukan urusanmu!".
 
"Kenapa kau tiba-tiba marah padaku setelah aku mengatakan nafas buatan? Kau fikir nafas buatan seperti apa yang aku lakukan? Apa kau gila berfikir aku akan berciuman dalam keadaan seperti itu?". Penjelasan itu datang begitu saja dari mulut Xiao Zhan, sungguh ia tidak ingin Yibo salah paham padanya.
 
"Lepaskan!". Bentak Yibo berusaha menarik tangan Xiao Zhan yang masih setia menggenggam tangannya.
 
Sedangkan Bobi yang baru saja terbangun karena teriakan Xiao Zhan merengut kaget.
 
"Yibo.. kau salah paham. Zhanzhan tidak mencium siapapun, dia dibantu pet Linghe untuk bernafas  jika tidak ada pet miliknya Zhanzhan mungkin sudah mati kehabisan nafas". Ucap Bobi dalam mode telepatinya.
 
Yibo hanya diam, ia melihat pada wajah Xiao Zhan yang terlihat sedih di sana.
 
"Xiao Zhan apa kau baik-baik saja?". Suara Lin Yi memutus kesunyian antara mereka berdua.
 
Merasa ada jalan untuk keluar dari situasi ini, Xiao Zhan segera berdiri namun tubuhnya hampir saja roboh jika tidak di tangkap dengan sigap oleh Yibo.
 
 
Xiao Zhan bukanlah manusia bodoh, ia tahu orang yang selama ini membuatnya selalu beruntung adalah orang yang ada di hadapannya, meski wajahnya dingin dan minim ekspresi, Zhan bisa melihat raut khawatir yang begitu kentara, namun mengetahui bahwa apa yang Yibo lakukan semata-mata untuk menjalankan tugasnya sebagai pelindung prime membuat hatinya begitu tidak nyaman.
 
Dengan cepat Xiao Zhan memutus kontak mata dimana baru saja seolah ia bisa melihat tatapan penuh kerinduan yang ditujukan padanya.
 
"Aku baik-baik saja, bagaimana dengan Ling He?".
 
"Dia baik-baik saja, justru karenamu palu Huo Tian kembali bangkit". Jawab Ling He sedikit canggung melihat situasi ini.
 
 
"Palu Huo Tian?". Ucap Zhan tak mengerti.
 
"Benar, senjata yang para Guardian miliki akan muncul ketika Prime memberikan kekuatannya, makin banyak prime menyalurkan energinya, makin besar energi yang kami miliki untuk dapat mempertahankan diri dan melakukan penyerangan dengan meningkatkan kemampuan berperang melalui senjata".
 
"Oh syukurlah jika begitu". Ucap Xiao Zhan lega  setidaknya di kehidupannya yang baru ia kini bisa sedikit membantu.
 
"Baiklah aku kembali ke kamarku ya, oh iya aku hampir lupa pukul 4 nanti ada rapat penting bersama YunXi Gege, sekarang istirahatlah Zhan, sampai jumpa". Lin Yi bergegas pamit dari ruangan itu melihat muka Yibo yang sedari tadi menatapnya tak suka.
 
 
Sebenarnya Yibo memang tak pernah tersenyum, namun sesuatu berubah. Sesorang telah memberikan senyuman pada Yibo meski senyuman itu hanya seperti benang yang sedikit terulur, sangat tipis. Namun orang itu juga yang telah memberinya luka yang begitu dalam, tidak! Itu bukan luka, itu hanya sebuah penyesalan yang tiada akhir hingga rasanya selama 100 tahun ini tidak pernah seorang pun melihat Yibo kembali tersenyum dan mungkin sepertinya Yibo telah lupa bagaimana caranya tersenyum dengan begitu lepas.
 
 
Setelah Lin Yi pergi, Yibo mengucapkan sesuatu "lain kali jangan menggunakan kekuatanmu lagi".
 
"Kenapa? Aku adalah prime bukan? Bukankah tugasku menyokong kalian?".
Ucap Xiao Zhan meminta Yibo berbicara lebih banyak. Namun lelaki muda itu diam seribu bahasa, tidak mungkinkan dia mengatakan bahwa tidak ingin melihat Xiao Zhan menderita dan terluka Terlebih mengatakan bahwa ia mencintai primenya begitu dalam dan apa yang mereka pernah alami 100 tahun lalu itu tidak mungkin Yibo ceritakan kembali.
 
 
 
Tidak untuk sekarang!
 
 
 
"Baiklah kau boleh pergi, aku ingin beristirahat". Xiao Zhan melepaskan genggamannya dari tangan Yibo, ada rasa kecewa yang entah bagaimana menggerogoti hatinya.
 
Xiao Zhan sebenarnya hanya ingin tahu lebih dalam mengenai sosok misterius yang selalu menyelamatkannya itu, sosok yang menjadi penjaganya, sosok yang membuat hatinya begitu tidak tenang sejak pertama kali mereka bertemu dan sosok yang begitu banyak menyimpan rahasia.
 
 
"Yibo, sepertinya hati Xiao Zhan sedang tidak tenang dan sedih, kau benar-benar tidak peka! Dia hanya ingin tahu tentang dirimu". Ucap Bobi dalam mode telepatinya .
 
"Berisik!". Balas Yibo namun ia terdiam saat ia bisa merasakan sesuatu yang basah mengenai petnya yang bisa ia rasakan begitu nyata.
 
Dengan refleks Yibo berbalik dan menangkup wajah Xiao Zhan, melihat bagaimana wajah itu kini tengah menatapnya sendu dengan air mata yang menggenang membuat hatinya begitu sakit.
 
Seolah terhipnotis oleh manik mata hitam keemasan milik Xiao Zhan, perlahan Yibo melumat bibir ber mole itu, dan entah sejak kapan keduanya seperti merasakan sebuah dejavu, airmata jatuh di pelupuk mata keduanya. Seakan larut dalam suasana itu Zhan memejamkan mata demi merasakan kesakitan yang tiba-tiba menyeruak dalam dadanya.
 
Yibo segera melepaskan pagutan itu ketika menyadari apa yang ia lakukan itu salah,ia kemudian pergi meninggalkan Zhan yang kini meremas dadanya. Ada sesuatu yang entah bagaimana menimbulkan rasa sakit yang begitu menusuknya.
 
'Yibo.... siapa kau sebenarnya dalam masalaluku... ini benar-benar menggangguku'
 
 
 
****
 
 
 
Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, seperti apa yang Lin Yi katakan bahwa mereka akan melakukan rapat besar untuk membahas para evesor yang telah menyerang Xiao Zhan di lautan.
 
Seluruh Guardian kini tengah berkumpul bersama dan YunXi terlihat duduk di kursi paling ujung dengan papan Lux di hadapannya. Sedangkan Yibo dan Xiao Zhan duduk bersebrangan, ada rasa canggung yang Xiao Zhan rasakan saat ini, bagaimana bisa ia dengan bodohnya menangis dan seolah memberikan sinyal lelaki di sebrang sana untuk menciumnya? Kenapa perasaannya begitu membingungkan?
 
 
 
 
 
 
"Xiao Zhan, gemma milikmu sudah mulai bangkit, itu hal yang sangat baik, tapi ingat jangan menggunakan gemma berlebihan, dia masih sangat lemah dan butuh waktu untuk mendapatkan kembali kekuatannya, jadi keluarkan kekuatanmu hanya jika keadaan mendesak, kau mengerti?".  Xiao Zhan mengangguk patuh.
 
 
"Bagus, kemarilah biar aku menggenggam tanganmu". Yunxi mengulurkan tangannya meminta Xiao Zhan memberikan tangan padanya.
 
Tanpa ragu, Xiao Zhan merasakan telapak tangan dosen yang mengajar di kampusnya itu yang terasa begitu lembut dan hangat, saat tangan mereka bersentuhan, gemma milik Xiao Zhan menyembul keluar dan berputar di depan dadanya, masih sangat kecil dan tidak memiliki sinar yang begitu terang seperti yang lainnya, tapi satu sinar berwarna biru di sana menandakan bahwa gemma milik Xiao Zhan telah bangkit.
 
Sejatinya Yunxi diberi Areithm kemampuan untuk memperbaiki, maka dengan sebisa mungkin ia berusaha memperbaiki gemma milik Xiao Zhan yang masih redup dengan lima titik yang baru saja menyembulkan satu titik biru dimana di tandai dengan kebangkitan palu Hua Tian milik Ling He.
 
Mata Xiao Zhan merengut saat melihat sebuah makluk kecil semacam peri yang tertidur di sebuah bola kaca di dekat gemma miliknya.
 
 
"Benda apa itu?". Tanya Xiao Zhan bingung.
 
 
"Itu pet milikmu yang menunggu kebangkitannya".
 
 
 
"Yibo, itu Zhanbi hiks aku rindu...". Ucap Bobi dalam bentuk syal yang melilit di leher Xiao Zhan, saat ini musim semi baru saja di mulai, udara yang dingin masih menyelimuti bumi dan syal ini membuat Zhan begitu hangat.
 
 
Yibo yang mendengar isi hati Bobi hanya diam sembari menatap Xiao Zhan yang tengah kebingungan, mungkin baginya hal yang ia temui akhir-akhir ini begitu mengejutkan hingga tak terhitung berapa kali ia menunjukkan wajah terkejut dan keheranan dengan rumah baru dan keluarga barunya ini.
 
 
 
 
 
Yunxi menoleh pada papan Lux yang tiba-tiba berkedip dengan warna hitam yang menyelubunginya.
 
"Gawat! Kenapa evesor muncul di perkotaan?".
 
 
"Apa? Tidak mungkin!!". Yi Tian dengan segera melihat papan Lux di sana diikuti yang lainnya.
 
 
"Gawat aku harus pergi! Mereka menuju wilayah perkantoran di daerah kekuasaanku". Dengan kecepatan yang Yi Tian miliki, ia langsung menghilang seperti angin dari ruang rapat penting itu.
 
 
"Lin Yi!".
 
 
"Aku mengerti Ge, aku akan membantu Yi Tian bertarung". Ucap Lin Yi seolah ia mengerti apa yang akan di ucapkan YunXi.
 
 
"Hati-hati! Ada 3 evesor menengah yang aku lihat di papan."
 
"Aku juga akan membantu!". Ling He bergerak maju menyamakan posisinya dengan Lin Yi.
 
 
Setelah itu keduanya bergegas pergi, sebelum YunXi mengatakan sesuatu ia melihat Yibo yang tanpa suara berjalan mengikuti keduanya.
 
 
"Yibo.." suara Xiao Zhan menghentikan langkah Yibo sejenak.
 
 
 
"Jangan gunakan kekuatanmu hanya untuk hal kecil". Peringatan itu seolah pernah Xiao Zhan dengar sebelumnya, entah bagaimana bibir itu seolah bergerak sendiri untuk menyunggingkan senyuman.
 
"Kalau begitu kembalilah dengan selamat".
 
 
"Hm".
 
 
Xiao Zhan melihat punggung Yibo dengan pedang panjang yang ia tidak pernah lihat bagaimana Yibo menggunakannya, dan menurutnya itu pasti sangat keren.
 
 
 
Setelah mereka semua pergi, Xiao Zhan kembali mendekati Yunxi, ia kemudian bertanya bagaimana cara membaca papan Lux dan bagaimana mengetahui keadaan para Guardian yang tengah bertarung di sana.
 
 
"Untuk saat ini kau cukup pulihkan tenagamu agar gemma bisa terbentuk kembali dengan cepat Zhan".
 
 
"Baiklah, YunXi ge bisa aku bertanya sesuatu padamu?".
 
 
"Apa itu? Katakanlah".
 
 
"Di buku yang kau tulis aku tidak membaca mengenai Guardian api begitu banyak, apa informasi tentangnya begitu sedikit?".  Xiao Zhan bertanya dengan rasa yang begitu penasaran.
 
 
"Kenapa bertanya hal itu?".
 
 
"Oh tidak, hanya sedikit aneh informasi mengenai Guardian lain cukup lengkap tapi untuk Yibo aku tidak bisa menemukan banyak hal, tapi aku merasa aku begitu dekat dengannya".
 
 
Mendengar penjelasan Xiao Zhan, Yunxi terdiam sesaat, ia menatap wajah Zhan yang memetakan sebuah kebingungan dan rasa penasaran yang begitu jelas.
 
"Jika kau ingin tahu tentang Yibo maka tanyakanlah padanya sendiri, aku yakin dia akan menjawab seluruh pertanyaanmu dengan benar".
 
 
"Begitu ya, aku hanya penasaran sosok seperti apa Wang Yibo itu, terlalu banyak yang ia tutupi hingga aku merasa membebaninya". Gumam Zhan sembari berfikir bagaimana kali pertama mereka bertemu hingga saat ini.
 
Terkadang Xiao Zhan menyalah artikan sikap Yibo karena lelaki itu tidak banyak bicara, namun tindakan lelaki itu terkadang membuat Zhan merasa menjadi orang yang begitu spesial.
 
 
"Jangan mengatakan hal itu, percayalah Yibo tidak seperti apa yang kau lihat, meski dia misterius tapi dia adalah sosok yang baik."
 
 
"Ada satu pertanyaan lagi yang begitu menggangguku, apakah hubunganku dengan Yibo sebelumnya baik? Atau bagaimana hubungan kami sebelumnya?".
 
"Ku fikir kau akan menemukan jawabannya jika bertemu dengannya".
 
 
"Baiklah terima kasih telah menjawab semua pertanyaanku".
 
 
"Tidak masalah". Yunxi kemudian kembali fokus pada papan Lux disana, ia memperhatian posisi para Guardian yang bergerak dan memukul mundur para evesor.
 
 
"Apa yang terjadi? Apa mereka mengalami kesulitan? Apa aku harus menggunakan kekuatanku untuk membantu mereka?". Ucap Xiao Zhan  khawatir.
 
 
"Mereka sudah berhasil mengalahkan para evesor jadi tenanglah Zhan".
 
 
 
"Syukurlah". Gumam Zhan senang
 
 
 
 
 
Dengan rasa sabar Zhan menunggu para guadian pulang sambil berjalan mondar mandir di ruangan itu, rasanya ia tidak bisa hanya duduk manis tanpa melakukan apapun untuk membantu mereka semua.
 
 
Tidak lama setelah itu, mereka muncul tanpa Yibo di sana, Zhan yang berlari menghampiri mencari sosok yang ia cari, ia menatap ke belakang namun tak menemukan orang yang ia cari.
 
 
 
"Kau mencari Yibo? Dia sedang berbicara dengan athena".
 
Xiao Zhan menoleh pada Yi Tian dan memberitahunya "siapa athena?".
 
 
"Siapa lagi kalau bukan orang yang menyukai lelaki sombong itu". Celetukan Yi Tian mendapat sikutan dari Lin Yi, ia bisa melihat ada rasa tidak senang yang Zhan tunjukkan ketika mendengar nama wanita lain kini tengah bersama Yibo.
 
 
 
 
 
Lama Xiao Zhan menunggu hingga Yibo kembali, ia melepas syalnya dengan begitu kesal. Ada sesuatu yang membakar hatinya dan ia tidak tahu pasti itu apa.
 
 
 
 
"Aoccch... Yibo kenapa Zhanzhan melemparku begitu keras? Kau telah membuat hatinya begitu kesal?". Rengut Bobi yang merasakan pantatnya menyentuh kursi dengan begitu keras.
 
 
 
"Aku tidak melakukan apa-apa jagalah dia sebentar, aku akan pulanhg sekarang". Yibo membalas telepati petnya itu, ia kemudian menatap Athena yang masih menatapnya dengan tatapan memohon.
 
 
"Aku harus pergi, maaf".
 
 
"Bukankah prime-mu sekarang hanya seorang manusia? Dia akan cepat mati, kenapa kau tidak memilihku yang seorang dewi? Bukankah kita akan hidup lebih lama dan bahagia?".
 
"Aku sudah bilang, carilah orang yang tepat untukmu".
 
 
"Meski 1000 tahun aku telah menunggumu apa kau tidak memiliki sedikitpun rasa untukku?".
 
 
"Aku tidak akan mengkhianati orang yang telah rela mati demi cinta kami".
 
Yibo tak lagi mendengarkan Athena, sang dewi yang di anugrahi kebijaksanaan dan kekuatan berperang oleh ayahnya itu. Ia justru pergi meninggalkannya dan bergegas menuju ke markas Guardian.
 
 
 
Xiao Zhan yang baru saja keluar dari kamarnya berpapasan dengan Yibo yang berjalan hendak menuju kamar yang bersebelahan dengannya.
 
 
Mereka hanya saling menatap seolah mata mereka berbicara, kesal dengan sikap Yibo yang hanya diam, Zhan berjalan mendekat dan mencium lelaki itu hingga kedua telinganya memerah.
 
 
"Katakan padaku! Apa hubungan kita sebelumnya? Siapa kau sebelumnya dan kenapa aku begitu kesal saat Yi Tian mengatakan kau sedang bersama seorang wanita?". Pertanyaan Xiao Zhan yang begitu menggebu membuat Yibo terdiam.
 
 
 
Seperti terkena serangan listrik yang ringan, ia begitu terkejut, belum pernah ia di cium oleh Prime nya terlebih dulu dan kini ia melihat wajah di hadapannya yang begitu menuntut jawaban, namun seolah Yibo tidak bisa menahan diri saat bibir bermole itu bersentuhan dengannya, ia kemudian kembali melumat bibir itu dan mengukungnya hingga punggung Xiao Zhan menempel ke dinding.
 
Xiao Zhan berusaha melepaskan diri namun tubuhnya seakan bertentangan dengannya, ada rasa yang familiar menjalar ketika lidah itu bergerilya dalam rongga mulutnya, ketika hembusan nafas itu begitu terdengar sangat lembut dan ketika dada itu berdetak begitu kencang saat tubuh mereka saling bersentuhan dan Xiao Zhan menuntut jawaban atas semua pertanyaan yang begitu mengganggunya ini. Karena ia yakin bahwa hubungannya di masa lalu tidak  sesederhana itu,  sebatas prime dan penjaganya, ia yakin akan sesuatu yang lain dan itu mungkin perasaan yang jauh lebih dalam.
 
 
 

Tbc

Next chapter akan segera di post oleh LanClise , selamat membaca semua ♡♡♡♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Next chapter akan segera di post oleh LanClise , selamat membaca semua ♡♡♡♡

THE FALLEN GUARDIAN [YIZHAN] TAMATWhere stories live. Discover now