Prolog

2.3K 128 5
                                    

New duduk dihalte Bus Chulalongkorn University. Dia menunggu seseorang yang akan menjemputnya.

"Bwaa!! Kaget ya? Santai kali New gitu aja kaget" Kris tiba-tiba datang dari arah belakang New.

"Dari pada kaget, lebih ke sakit sih Kris. Lo kayaknya niat banget mukul pundak gue" New mengusap bekas pukulan Kris di pundaknya. Kris memang terlihat kecil dari New, tapi bukan berarti tenaga New lebih besar dari Kris.

"Lo berdua kalo ketemu bisa gak, sekali aja gitu damai. Kan tentram juga hidup gue" Bright juga ikut nimbrung di antara New dan Kris. "Eh New. Adek Lo ngampus gak hari ini? Atau dia pulang siang kayak kita gak?" Lanjut Bright bertanya pada New sembari merangkul New. Agak susah karna New sedikit lebih tinggi dari Bright.

"Kayaknya dia malah masuk siang sih. Belakangan adek gue kebanyakan jam siang, tu anak kan malas ngambil jam pagi karna molor aja Mulu kerjaan"Jawab New. Bright dan New santai saja saling merangkul satu sama lain.

"Lo berdua kalau saling rangkul gitu kok kayak pasangan serasi ya" Kris bosan melihat temannya yang selalu saja bertingkah seperti layaknya pasangan. Bahkan Kris juga pernah mengira kalau Bright menyukai New. Tapi setelah Bright dan New menjelaskan kalau Bright sedang mendekati Win adik New. Barulah Kris mengerti kenapa dua temannya itu sangat dekat, calon adik dan kakak Ipar ternyata.

Baik Bright, New dan Kris tidak menyadari. Ada Win dan Tay yang melihat kedekatan Bright dan New. Tay memang tau dari New kalau Bright hanya baik padanya karna mau mendekati Win, tapi tetap saja Tay merasa cemburu melihat kedekatan Bright dan New. Dan ada juga Win yang tidak tau apa pun, sudah mengira bahwa Bright juga menyukai New Phi-nya. Seperti kebanyakan Alpha lainnya.

"New" Tay memanggil New saat dia sudah berada dekat dengan Bright, New dan Kris.

"Eh Tay. Udah datang? Yok pulang" Ucap New sembari berjalan menuju ke arah mobil Tay dan tentu saja New tidak lupa untuk berpamitan dengan kedua temannya.

Sepanjang perjalanan Tay hanya diam, dia masih sedikit merasa cemburu. Tapi dia sadar, bahwa dia tidak berhak marah bahkan biar pun Bright dan New benar-benar bersama.

"Tay nanti mampir ke toko bunga ya, gue mau beliin bunga buat P'Muk" Ucap New. Tidak menyadari ekspresi Tay yang semakin menahan cemburu.

"Hari ini langsung pulang aja, aku antarin. P'Muk lagi ke luar kota buat urusan Bisnis" Jawab Tay. Tangan Tay memegang erat-erat kemudi mobilnya mencoba menghilangkan emosi pada dirinya.

Tiba-tiba saja Tay mencium bau Feromon milik New. Tay menatap New dengan tanda tanya dipikirannya.

"Lo kenapa Tay? Lo kalau cape pulang aja. Ntar gue bisa kok pesan Grab dari Sini" New mulai menghawatirkan Tay.

Perhatian New membuat Tay tersentuh. Bahkan New sampai mengeluarkan Feromon nya untuk menenangkan Tay. "Kamu khawatir sama aku?" Tanya Tay, suasana hatinya sudah mulai membaik.

"Iya Lah. Sebagai calon kakak Ipar yang baik, gue itu harus bisa ngejaga Lo juga Tay" Jawab New menyombongkan diri.

Suasana hati Tay yang tadinya membaik kembali buruk lagi. Dia memang sudah sering mendengar kata-kata itu, tapi itu tetap saja menyakitkan baginya. Karna Tay tidak pernah menganggap New sebagai calon kakak Iparnya sekali pun. Lebih baik dia di anggap sebagai sahabat seumur hidupnya daripada harus menjadi adik Ipar New.

"Perlu kamu ingat orang yang mau ku jadiin adek ipar ini 2 Tahun lebih tua dari kamu New" Balas Tay tetap Fokus menyetir mobilnya.

New ingin membalas perkataan Tay, tapi dia sudah malas berdebat dengan Tay. Pada akhirnya dia hanya diam sambil menggerutu sendiri. New pun lebih memilih menyibukkan diri dengan HP-nya sendiri.

I'm OmegaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant