Chapter 12

415 53 48
                                    

Suzy menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang polos. Bayangan kejadian semalam sangat jelas di matanya. Walau kepala Joohyuk mengalami masalah untuk mengingatnya, status hubungan serta cinta yang pernah terbagi diantara mereka namun sepertinya tubuh Joohyuk tidak terpengaruh. Mereka bersatu dengan sempurna. Semua terasa familiar yang hanya dapat terjadi karena ikatan spesial. Suzy sangat bahagia, sisa-sisa gairah semalam masih terasa di tubuhnya. Ini bukanlah mimpi, ia dan Joohyuk benar-benar telah bercinta semalam. Akhirnya setelah sekian lama mereka tidur bersama lagi.

Suzy merasakan tangan Joohyuk yang memeluk tubuhnya erat. Ia membalikan tubuhnya menatap wajah tampan laki-laki itu yang masih tertidur pulas. Dia tampak begitu innocent. Kalau saja Suzy tidak bertindak duluan semalam, semua ini tidak akan terjadi. Omo, wajah Suzy menjadi merah. Ia tidak mengerti kekuatan mana yang merasukinya semalam hingga bisa seberani itu. Namun ketika Suzy pikir-pikir lagi, ini bukan yang pertama kali ia berbuat seperti itu. Selama lima tahun mengarungi pernikahan sebelum Joohyuk mengalami kecelakaan, pernah beberapa kali Suzy yang mengajak bercinta duluan bahkan hingga merayu sampai Joohyuk takluk dan melupakan semua kesibukan pekerjaannya. Namun yang membedakannya kali ini Joohyuk tidak mengingatnya dan semua cinta diantara mereka. Bagaimana kalau Joohyuk menganggapnya sebagai wanita nakal?

Joohyuk membuka matanya perlahan disertai senyuman. Ia merasa terbangun dari mimpi yang sangat indah. Tatapan matanya langsung tertuju pada wanita cantik di hadapannya. Wanita yang semalam telah memberinya kenikmatan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Senyum Joohyuk kemudian memudar ketika melihat wajah Suzy yang terlihat cemas “Suzy gwenchana?”

“Joohyuk, kau sudah bangun?” Suzy tersentak dari lamunannya.

“Ne...” Joohyuk terdiam sejenak sambil menggigit kecil bibir bawahnya “Suzy, mian...”

“Stop! Jangan lanjutkan”

“Mwo?”

“Jangan minta maaf, jangan merasa bersalah, malu atau apapun yang bisa merusak moodku”

“Tapi kau terlihat cemas, aku takut kau menyesali kejadian semalam”

Suzy terperanjat “Joohyuk, justru aku yang tadinya berpikir seperti itu karena akulah yang terlalu agresif semalam” ia lalu mengalihkan pandangan dengan pipi memerah.

“Ani, aku yang selalu cepat hilang kontrol jika berdekatan denganmu. Aku tidak ingin kau mengira kalau aku mengambil keuntungan darimu”

Suzy menoleh seraya mengernyit “Mwo? mengambil keuntungan? Yeah itu kenapa aku merasa sangat bahagia pagi ini” ia lalu tertawa kecil. “Joohyuk, sepertinya kita berdua sama-sama terlalu overthinking. Kejadian semalam itu memang sudah seharusnya terjadi. Dan aku sangat bahagia. Apa kau juga bahagia?”

Joohyuk terdiam sejenak kemudian tersenyum mengangguk “Ne, aku masih merasa kejadian semalam adalah mimpi yang sangat indah”

Suzy tersenyum lega, tangannya lalu perlahan meraba dada bidang Joohyuk yang polos “Aku bisa buktikan lagi kalau itu semua bukan mimpi”

“Suzy-ah...” desah Joohyuk.

“Aku suka kau memanggilku seperti itu. Panggil aku lagi, jebal” Mata Suzy mengerjap. Ia mendekatkan wajahnya ke Joohyuk, kedua tangannya semakin semangat mengexplore tubuh suaminya itu.

“Suzy-ah...”

Sedetik kemudian bibir Suzy dan Joohyuk menyatu. Mereka saling berciuman dengan antusias dan dalam. Sentuhan tangan Suzy mentrigger Joohyuk hingga kemudian tubuh mereka kembali bersatu. Apa yang terjadi semalam begitu cepat dan terburu-buru, kali ini mereka bercinta dengan perlahan seakan ingin menikmati setiap detik momen yang tercipta. Suzy dan Joohyuk saling mengexplore tubuh masing-masing hingga kelelahan. Mereka lalu tertidur kembali dengan senyum bahagia terulas dibibir masing-masing.

Missing Pieces (Completed)Where stories live. Discover now