O9. sorry

337 80 10
                                    

"Seriusan? Lo ngajakin Shella pulang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seriusan? Lo ngajakin Shella pulang?"

"Yaiyalah, Abang Angga gitu loh!"

Angga kemudian tertawa setelah berujar demikian. Pertanyaan yang terlontar dari Haidar untuk Angga membuat Jefran menggeleng heran, padahal hari itu hujan deras kaki teman nya ini juga kalau ibarat kata masih pincang ga bisa jalan karena habis adu jotos.

"Eh buju buset, tapi hari itu kan hujan anjir!" Celetuk Haidar kemudian, suasana kantin yang ramai itu benar benar pas untuk mereka yang tengah riang bercanda tawa kesana kemari sambil ngerujak.

"Ya neduh dulu bego, kalo gue terobos kasihan dong ayangiek Shella gue." Jawab Angga kemudian menyeruput es cekek rasa teajus itu.

"Lu kalo beneran jadian ama tuh cewe jangan lupa traktiran ya bos, kalo bisa tumpengan." Kata Bara lalu tertawa lagi.

"Lo pulang sama Shella, Kala gimana? Bukan nya lo bilang yang ngobatin lo Kala ya?" Di sela sela mereka tertawa, Havsa bertanya demikian. Jafran yang mendengar pun langsung menoleh ke arah sahabatnya tersebut, dia sebenarnya juga mau nanya kaya gitu.

"Lah iya anjir, gue lupa!"

Satu jitakan berhasil meluncur dengan bebas di dahi Angga, itu dari Jafran atas hadiah karena kebodohan sahabatnya. Bisa-bisanya orang yang ngobatin di tinggal begitu aja, mana hujan deras ga ada henti nya belum lagi petir kilat nya serem banget.

"Gue ucapkan mampus kepada lo 33 kali deh, semoga lo masih bisa hidup ya ketemu Kala nanti." Ujar Jafran puas, sudah dapat di pastikan Kala akan marah besar dan hujan akan turun kembali.

"Semalem itu gue habis main kejar-kejaran, terus dia ga kelihatan lagi gue pikir udah balik sat!" Angga mulai ketakutan terlihat dari wajah nya.

"Parah lo Angga, mending semalem lo suruh pulang aja si Kala, lo minta obatin ke Shella." Sahut Adam kemudian kembali menggenjreng gitar nya, iya lelaki ini dari tadi bermain gitar, makanya meja mereka gaduh sekali.

"Udah ga ngucap terimakasih, ga tau di tolong lo, udah ayo cabut, gosah temenin Angga." Ajak Jafran kepada temen teman nya.

"Weh jangan gitu anjing, gue kan kaga tau!" Bela Angga, teman teman nya benar-benar pergi meninggalkan dirinya yang merasa buruk terhadap Kala. Kenapa hari itu dia lupa ya, memang kalau udah ketemu crush semua orang bakal lupa dunia.

"Kepada anak kami, Akala Narenja dan Susan Natasya harap datang ke ruang bimbingan, terimakasih."

Di tengah Angga hendak menyusul teman-temannya yang sudah berjalan duluan, Angga mendengar nama Kala di panggil menuju ruang BK. Dengan cepat lelaki itu membelokan langkah nya, berjalan menuju ruang bimbingan untuk bertemu dengan Kala.

"Jadi coba jelaskan kenapa kalian bisa bertengkar hebat?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi coba jelaskan kenapa kalian bisa bertengkar hebat?"

Suasana di ruang bimbingan tidak begitu baik, Kala dan Susan hanya terdiam tertunduk daripada menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Jujur jika di jelaskan lebih lanjut perihal mereka berdua mengapa berantem sangat lah memalukan, tapi tetap saja dua gadis ini hampir merusak fasilitas uks.

"Tidak mau menjelaskan?" Tanya Bu Ayren sembari menatap dua anak murid nya ini, "jelaskan atau saya skors kalian?"

Duduk dua gadis ini langsung tegak. Kala kaget bukan main, kalau sampai dirinya di skros bisa-bisa tidak di anggap anak lagi oleh mama nya, jangan sampai hal sepele ini menjerumuskan nya.

"Maaf Bu, saya yang salah seharusnya saya ga langsung narik rambut Susan, saya kesulut emosi Bu." Ujar Kala penuh penyesalan.

"Kala ibu mau penjelasan, jelaskan dulu nanti baru minta maaf." Tegas Bu Ayren, Kala hanya mengangguk bodoh, kenapa dirinya apes sekali ya?

Kala menghela napas pelan, kemudian menjelaskan bagaimana bisa terjadi perkelahian di uks tadi. Susan yang mendengar pun mengangguk setuju, sebenarnya mereka berdua sama-sama salah, namun menurut Kala yang paling bersalah di sini adalah Susan.

"Susan sekali lagi jangan berbicara seperti itu, kamu kan ga punya bukti kalau kala itu cewe murahan, jangan cuma karena dia dekat dengan gebetan kamu, kamu bilang dia seperti itu." Tukas Bu Ayren setelah mendengar penjelasan Kala panjang lebar, "kamu juga Kala jangan langsung emosi, jangan asal narik rambut orang! sudah besar selesaikan dengan kepala dingin!"

"Baik bu, maaf kami salah." Ujar Kala dan Susan bersamaan.

"Yasudah berbaikan! Sebagai hukuman kalian berdua bersihin aula, jangan ada yang kabur atau saya skors!" Ya Bu Ayren memang selalu mengancam anak murid nya dengan skors, tak peduli dengan murid yang jantung nya hampir lepas jika mendengar nya.

Dari luar sana terlihat Angga yang tersenyum ketika Kala berjabat tangan dengan Susan tanda meminta maaf walau wajah nya masih terlihat marah.

"Kalau gitu saya permisi ya Bu, mau ngambil peralatan buat bersihin aula." Ujar Kala sopan kemudian keluar meninggalkan Susan yang masih di ambang kebimbangan, tadi minta maaf nya tak tulus karena rasa gengsi yang menjalar di tubuh.

Begitu keluar, Kala yang tadinya mempunyai sisa sedikit mood yang bagus langsung turun begitu saja ketika melihat Angga yang duduk di bangku depan ruang bimbingan tersebut. Tanpa menyapa Kala langsung saja melewati Angga yang tampak kebingungan.

"Kal! Kala tunggu woi!" Teriak Angga, gadis itu tetap berjalan sampai Angga berhasil mencekal nya dan menarik tangan milik Kala.

"Lo mau kemana? Gue panggil juga!" Ucap Angga bikin Kala muak.

"Ga urusan lo, bisa lepasin tangan gue ga?" Jawab Kala dingin, membuat Angga langsung melepas tautan tangan tersebut.

"Kal, lo marah sama gue?"

Kala memutar bola malas. Ingin saja rasanya kala berteriak keras dan meluapkan semua amarah nya yang masih terkumpul dari semalam. Memang hari itu dia tak perlu menolong Angga, membuang waktu.

"Kala, gue minta maaf gue lupa kalo lagi sama lo." Ujar lelaki tersebut.

Cukup, Kala muak.

"Ga, permintaan maaf lo ga cukup, bayangin kalau terjadi apa apa sama gue waktu itu? Lo tau gue nunggu lo bales chat gue satu jam dan ga lo bales sampe sekarang, lo memang ga punya perasaan ya Ga." Ucap Kala, di benak nya masih ada umpatan untuk Angga namun dia tak bisa mengeluarkan nya sekarang.

"Gue tau Kal, gue bodoh emang. Maaf, maafin, maaf, gue jahat emang ninggalin lo padahal lo takut sama petir, maaf Kala." Permintaan maaf itu terlontar dengan Angga yang terlihat seperti menahan tangis. Dia lupa teman nya itu takut banget sama suara gede kaya petir.

"Jangan nangis, gue pergi dulu."





































































































Halooo, yaaa gimana harinya? Semoga suka ya, have a nice day!!!! <3333

yejeno; fight. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang