(39) 👪

4.1K 495 30
                                    

Jihoon tersenyum menatap punggung istrinya yang tengah menyiram bunga.

Langkah Jihoon tergesa segera menghampiri ketika Hyunsuk tiba tiba meringis.

"Sakit lagi?"

Hyunsuk noleh ke arah Jihoon "enggak, cuma pegel aja pinggang aku Ji"

Jihoon menghela nafas lega "tapi beneran gak apa apa kan?"

Hyunsuk menggeleng "aku gak apa apa. Kalau kamu mau ngantor, ngantor aja Ji"

"Tapi kamu...

"Aku gak apa apa serius"

Jihoon mengangguk "ya udah aku ke kantor dulu ya?!"

Hyunsuk mengangguk pelan.

Setelah Jihoon pergi, air mata itu menetes perlahan "aku minta maaf Ji! Aku gak bermaksud bohong" bathin Hyunsuk kembali meringis menahan sakit.

Hyunsuk bersusah payah berjalan sampai kamar. Di bukanya laci nakas kemudian mengambil obat yang di berikan dokter Taeil.

Nafas Hyunsuk perlahan normal seiring dengan berkurangnya rasa sakit.

"Aku ingin anak ini lahir meski aku harus pergi dari dunia. Jika anak ini laki laki, semoga dia bisa menjaga Jihoon. Jikalau perempuan, semoga dia tumbuh jadi gadis yang baik dan mampu mengurus Jihoon di masa tuanya" Hyunsuk menangis mengusap perutnya yang sambil senyum dalam tangisnya.

"Jihoon aku sayang banget sama kamu. Aku akan membawa rasa ini sampai mati. Aku sangat mencintai kamu Jihoon" ucap Hyunsuk tersedu sedu memeluk fhoto Jihoon yang ia ambil di atas nakas.
.
.
.
.

"Papa tadi lama banget jemputnya!" Kesal Dobby cemberut kemudian lari ke kamar dimana ada Hyunsuk di dalam sana.

"Maaf sayang tadi mobil papa bannya bocor jadi ke bengkel dulu" sahut Jihoon mengejar Dobby.

Dobby berjalan dengan kesal kemudian naik ke atas ranjang. Hyunsuk menyimpan majalah yang tengah di bacanya saat merasakan ada orang lain.

"Dobby? Kamu kenapa?"

Anak itu tak menjawab malah manyun sambil melipat kedua tangannya di dada.

Tiba tiba Jihoon datang.

"Ji kamu apain Dobby?"

"Aku telat jemput tadi Suk soalnya ban mobil tiba tiba bocor ya aku ke bengkel dulu"

Hyunsuk menghela nafas "Dobby marah ya sama papa?"

Dobby ngangguk setelah sebelumnya membuang muka dari Jihoon.

Hyunsuk tersenyum setelah sebelumnya turun dari ranjang "kamu bujuk sana! Aku kasih waktu kalian buat ngobrol" Hyunsuk lalu pergi.

Jihoon menghela nafas seiring dengan tatapannya yang memandang Hyunsuk makin jauh.

Jihoon naik ke atas ranjang nyolek nyolek pipi Dobby.

"Maafin papa ya?"

"Gak mau!" Ketus Dobby.

"Ya udah papa nangis aja" kata Jihoon kemudian menutup wajahnya lalu pura pura menangis membuat Dobby menoleh ke arahnya cepat.

"Eh papa beneran nangis?!"

Jihoon semakin tersedu dalam posisi masih menutup wajahnya.

"Pa-papa" lirih Dobby membuat Jihoon makin tersedu sedu.

"Papa Dobby gak marah lagi kok" rengek anak itu mencoba menarik tangan Jihoon dengan tenaga yang ia punya.

Sepersekian detik malah Dobby yang nangis karena Jihoon terus terusan menutup wajahnya.

PapaWhere stories live. Discover now