7. Empty

10K 1.3K 30
                                    


Dalam perjalanan mobil, Renjun sibuk menatap keluar jendela. Memang sekolahnya sekarang ini agak jauh dari rumah, karena itulah ia dilarang datang dengan bus apalagi sendirian.

Tiba-tiba ia teringat sesuatu, "Chenle, tadi malem mau tanya sesuatu, kan?"

Chenle disampingnya mengangguk, melirik sopir pribadi mereka yang tampak fokus mengemudi.

"Nggak disini kak, nanti." Renjun mengangguk paham. Dalan hati ia penasaran dengan hal yang akan ditanyakan Chenle.

Kini keduanya tengah berada halaman kosong sekolah dekat parkiran motor. Chenle yang menarik Renjun kemarin karena ingin menanyakan suatu hal yang terlihat penting.

"Jadi, mau nanya apa?"

"Kakak udah tau soal mereka?"

"Mereka... siapa?"

"Dreamer"

Hening melingkupi keduanya. Angin menerbangkan beberapa helai rambut Renjun dan Chenle.

"Tau, bahkan kakak sekelas sama Jaemin dan Haechan."

Chenle hendak membuka mulutnya kalau saja matanya tidak menangkap sosok dibelakang Renjun. Karena sepupunya menghentikan niatnya untuk bicara, Renjun ikut menoleh kebelakang.

Na Jaemin.

Berdiri begitu saja dengan diam sembari menatap mereka tanpa ekspresi. Beberapa menit mereka terdiam dengan posisi tersebut, hingga Jaemin berjalan menjauh.

Tak biasanya ada murid yang akan lewat sini saat sudah memakirkan kendaraannya. Apa Jaemin-tidak.

Renjun menggelengkan kepalanya, Jaemin bukan orang seperti dalam pikirannya.

"Kak?"

"Lo tenang aja, Le. Mereka ga gangguin gue kok. Gue ke kelas dulu ya, mau masuk. Ketemu pas dikantin nanti!"

Saat berjalan dikoridor menuju kelas, semua orang menatapnya. Tidak, bukan dirinya, lebih tepat menatap sosok dibelakangnya. Ia dapat menebak siapa itu, pasti salah satu anak Dreamer.

Karena merasa risih, Renjun menghentikan langkahnya dan menepi. Pura-pura mengecek ranselnya agar sosok dibelakangnya mendahuluinya dan ia tau siapa.

Itu Lee Haechan.

Tapi entah kenapa, Haechan juga ikut berhenti dan menyapa beberapa penggemarnya. Menimbulkan teriakan nyaring dari fansnya.

Renjun menggelengkan kepalanya, kemudian buru-buru melanjutkan langkahnya.

Dugh

Sangat cepat. Bahkan Renjun tidak tau sejak kapan Haechan kini berada disepannya. Menendang kaki salah satu siswa yang duduk dikursi lorong. Jika saja Haechan tidak cepat, Renjun sudah akan jatuh tersandung kaki itu.

Renjun buru-buru melanjutkan perjalannya. Kali ini ia sedikit berlari. Haechan yang melihat hal itu ikut sedikit berlari setelah menyelesaikan kegiatannya, 'mari menatap tajam orang yang akan melukai Renjunnya'

Saking kencangnya Renjun kini berlari, ia bahkan menubruk seorang gadis yang datang dari samping hingga terpental-

Jika saja Haechan kembali tak tangkas menangkapnya. Gadis yang bertubrukan dengannya itu jatuh terduduk. Menatap kearah Haechan san Renjun yang masih berada diposisi yang sama jadi bahan tontonan.

Renjun mendorong tubuh Haechan saat sadar. Ia beralih kepada gadis yang ditubruknya tadi.

"Maaf, sakit ya?" Mengulurkan tangannya kemudian diterima dengan senang hati.

IDIOT🔞 [TAMAT]Onde histórias criam vida. Descubra agora