Bagian 3 (üç)

269 105 5
                                    

"There is no abstract art. You must always start with something."- Pablo Picasso
______

Sejak lahir, Anna dibesarkan di Sirince, sebuah desa mungil yang terkenal akan keindahannya.

Dalam bahasa Yunani, kata "sirince" berarti nyaman atau cantik. Sirince adalah sebuah desa dengan 600 penduduk di Provinsi Izmir, Turkiye, terletak sekitar 8 kilometer (5,0 mil) timur kota Selcuk.

Desa ini merupakan desa Orthodox yang cukup tua berjarak 12 km dari Ephesus dan 30 km dari Kusadasi, dulunya desa ini disebut sebagai Cirkince (jelek). Memang penghuninya memberikan nama ini dengan sengaja karena mereka tidak ingin diganggu oleh orang asing atau untuk berbagi keindahan desa mereka. Desa Sirince mengembangkan pariwisata dengan sangat cepat, desa mungil ini mampu mempertahankan keaslian dan arti namanya.

Selain dari genetik ibu, mungkin dari keindahan desa inilah kesempurnaan seorang Anna berasal. Tubuhnya tinggi sekitar 167 Cm, kulitnya cerah sedikit kuning langsat, hidung kecil mancung, matanya bulat yang dihiasi bulu mata lentik. Jika diamati dari dekat, semua orang akan melihat pemandangan satu buah tahi lalat mungil di sudut bawah mata kanannya. Adapun lesung pipi yang membuat Anna tanpa sengaja memikat banyak pria hanya dengan dia tersenyum.

Yang paling terlihat berbeda dari wajah rupawannya adalah kedua bola mata Anna yang berwarna abu-abu. Dia mewarisinya dari sang Anne yang kini sedang merantau ke Dubai untuk urusan bisnis bersama kakak tertuanya yang juga seorang wanita.

Anna memang tak hanya terkenal karena kemahirannya dalam dunia jurnalis, namun juga sebagai gadis cantik yang memiliki latar belakang keluarga berpendidikan tinggi.

Sejak leluhur, seluruh keluarganya mayoritas jebolan-jebolan Universitas luar negeri yang lulus dengan best predikat atau cumlaude. Bahkan Wildan juga menjadi salah satu dari keberuntungan tersebut.

Namun, entah ini takdir atau bencana. Anna sebagai putri bungsu, memutuskan tidak ikut serta dalam kebesaran riwayat pendidikan keluarga. Dia memilih mengabdikan diri di Asary Universitesi, salah satu Universitas yang memiliki kekuatan berkembang cepat menjadi lingkungan ideal untuk kegiatan pendidikan dan penelitian. Universitas ini termasuk yang terbaik di Izmir, bahkan telah berpartisipasi dalam 75 proyek pendidikan dan penelitian yang didanai UNI EROPA.

Prinsip mahasiswi tingkat akhir ini sederhana. "Jika ada sekolah bagus yang dekat, mengapa harus mencari yang jauh?"

Siang menjelang sore, wanita itu kini mengusap wajah sambil merebahkan diri ke ranjang kamar, ia biarkan jendela terbuka lebar guna mempersilahkan angin musim gugur merebak ke dalam kamarnya yang identik dengan warna oranye.

Baru saja Anna mendapat kabar jika satu orang lagi dari tim mereka mengambil izin cuti.

Kedua matanya terus mengarah pada langit-langit kamarnya, menghela napas panjang. Jika terus dibiarkan, lama-lama komunitas kakeknya ini benar-benar akan ditutup. Itu tidak boleh terjadi.

Tok tok tok!

"Masuk.." Suruhnya.

"Wah, wah.. Apakah adikku ini sedang stress atau apa?" Lagi lagi Wildan datang dengan seringai khasnya yang menyebalkan. Ia berjalan mendekat sambil membawa ranjang kecil berisi buah-buahan. Anna masih setia di pembaringannya, memutar bola matanya malas.

"Lihatlah meja kerjamu itu. Seperti baru saja diterpa badai."

Anna melirik meja kerjanya yang tak jauh dari tempat tidur. Di sana banyak sekali kertas dan alat tulis berserakan. "Ya. Anggap saja mejaku terkena badai topan dan halilintar di siang hari."

ANNA KEYLAWhere stories live. Discover now