Sunghoon - The Devil Ketos (2)

19.4K 278 17
                                    

Sunghoon mendudukan dirinya di sofa apartemen. Kamu yang baru merasa bebas langsung bergegas ke kamar. Kamu mandi, dan segera berpakaian rapi. Setelah selesai, kamu melihat Sunghoon yang tertidur pulas di sofa. Masih dengan seragam lengkapnya.

Kamu berinisiatif untuk melepaskan sepatu dan kaos kakinya. Tak lupa menyingkirkan tas beserta jas OSIS yang dia pegang.
Setelahnya, kamu menaruh bantal di ujung sofa. Melihat Sunghoon tertidur sembari duduk, membuatmu merasa iba.

Karena itu kamu membaringkannya perlahan.
Sunghoon sedikit terusik, tetapi dia tidak protes.

Kemudian kamu bergegas hendak ke dapur. Namun lengan Sunghoon menahanmu. Matanya terpejam, rautnya terlihat gelisah.

"Rara.. Jangan tinggalin gue..."

Kamu yang sudah terbiasa, berjongkok di hadapannya. Mengelus kepalanya pelan, mencoba menenangkan. Tidak bersuara sedikitpun, tetapi kamu terus mengelusnya. Setelah di rasa Sunghoon tenang, kamu melepas perlahan cekalannya.

Beranjak ke dapur untuk memasak. Walaupun sebenarnya kamu sangat lemas. Tetapi kamu butuh energi, mau tidak mau harus memasak untuk makan kalian.

"Ayam goreng aja deh. Capek banget kalau harus masak yang lain."
Keluhmu.

Segera kamu memasak ayam dari kulkas.

Belum lama, dan kamu sudah terkejut karena tangan yang melingkar di perutmu. Juga kepala seseorang yang berada di bahumu. Nafas hangatnya membuatmu sedikit tergelitik.

"Gue baru tidur, tapi nyium wangi ayam goreng jadi lapar."

Katanya.

"Kalau gitu makan dulu. Abis itu mandi. Baru tidur."
Kata kamu.

"Tapi ayamnya masih di pasak. Masih agak lama matengnya."

Kamu hanya diam tak membalas. Menutup wajan agar minyaknya tidak meletup kemana-mana.

"Kok, pakai celana? Kan kata gue juga pakai dress aja kalau di rumah. Biar gampang."
Ujarnya seraya meremas bokongmu dari belakang.

"Bajunya kegedean, harusnya pantes kalau di paduin sama hotpants."
Tambahnya.

Tak perlu berlama-lama. Sunghoon membuka celana kulotmu. Sedikit membuatnya robek, sengaja agar kamu tidak bisa memakainya lagi.

"Gue bilang kalau di rumah gak usah pake daleman!"
Marahnya.

Dia merobek celana dalammu.

Kamu hanya diam ketakutan. Matamu kembali memanas. Padahal, tadi di sekolah Sunghoon sudah menjamahmu 1 jam di mobil. Dan sekarang, dia belum puas?

Plok

"Ahh!"
Desahmu.

Kamu tersentak-sentak saat Sunghoon menampar dan memasukimu tanpa aba-aba. Lelaki itu tak memberimu jeda, bahkan disaat kamu sudah lemas kelaparan.

"Ahh, masih sempit."
Ujar Sunghoon.

Lelaki itu sesekali menampar bokongmu pelan.

Gerakannya cepat dan bernafsu. Sangat terasa di saat tumbukannya menyentuh titik terdalammu.

"Balikin ayamnya.. Nanti gosong."
Ujar Sunghoon.

Susah payah kamu memasak sambil terus di tumbuk Sunghoon.
Akhirnya Ayamnya matang dan sudah kamu tiriskan.

Tetapi, Sunghoon masih belum mencabut penyatuan kalian.
Penisnya masih terus menerus bergerak keluar masuk vaginamu.

"Engghh.."
Desahmu.

If You NeedyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora