Just a Story Of The Past

292 32 7
                                    

Sore ini ketika aku sedang membantu menyiapkan acara amal yang akan di adakan di panti asuhan tempatku bekerja, aku bertemu lagi dengan pria di masa laluku. Pria yang pernah menjadi cinta yang berharga bagiku.







Siapa sangka bahwa aku akan bertemu dengannya disini. Di sebuah acara amal tempatku bekerja selama ini. Aku selalu menyukai anak-anak, karena itu aku berada di sini saat ini.






Sebelum aku melanjutkan ceritaku, aku akan memperkenalkan diri ku terlebih dahulu. Namaku Hinata Hyuga. Berasal dari desa Konoha. Dan saat ini aku bekerja di sebuah panti asuhan yang ada di kota Suna. Dan pria itu adalah Shikamaru Nara. Pria jenius yang mengembangkan sebuah game yang dia yakini sebagai jalan hidup nya bersama teman-teman nya.






Setelah acara amal itu selesai, dia menemui ku di belakang panggung. Aku yang tahu bahwa kami memang harus berbicara akhirnya memutuskan untuk menemuinya.





Aku mengajaknya ke taman belakang yang terdapat sebuah bukit yang indah. Dia hanya menatapku, dan aku hanya menatap ke arah depan dimana terdapat pemandangan lampu-lampu rumah di sekitar panti asuhan Light of Hope. Aku tidak sanggup bila harus menatap wajahnya karena jujur saja sampai saat ini pun aku masih belum melupakan kisah kami.






Saat itulah kami berdua mengulang kisah masa lalu kami.

Flashback on

Aku dan Shikamaru pertama kali bertemu di stasiun kereta kota Ame dimana aku dan dia sama-sama akan mengambil kereta menuju Konoha. Sungguh kebetulan yang cukup menyenangkan karena biasanya aku akan menuju ke desa Konoha sendirian.




Saat itulah aku berkenalan dengannya. Kami sama-sama memperkenalkan nama kami. Nara Shikamaru itulah namanya. Dia adalah seorang mahasiswa jurusan IT di universitas Ame. Sedangkan aku hanyalah seorang pekerja biasa di tempat yang tidak menetap karena aku tidak bisa melanjutkan pendidikan ku ke bangku universitas.




Shikamaru terlihat cukup pemalas untuk seorang yang memiliki cita-cita yang besar. Namun dia adalah pria yang menyenangkan untuk di ajak berbicara walaupun dia menanggapinya dengan kata-kata aneh yang selalu dia ucapkan.




Saat telah sampai di desa Konoha, hari sudah cukup larut malam. Sebenarnya aku tidak takut untuk pulang sendirian. Namun Shikamaru bersikeras mengajakku dengan beralasan bahwa dia tidak mungkin membiarkan seorang wanita pulang sendirian di malam hari. Hingga akhirnya dia mengantarku sampai di depan rumahku. Kami pun kembali berjanji untuk kembali bersama ke kota Ame.





Seminggu kemudian kami bertemu lagi, sesuai janji bahwa kami akan berangkat bersama-sama ke kota Ame.  Saat sampai di kota itu, kami segera berpisah. Aku sama sekali tidak menanyakan nomor telepon nya begitupun dengan dirinya. Karena ku pikir pertemuan kami cukup sebatas itu saja.





Namun takdir memang seaneh itu. Saat aku pikir aku tidak akan bertemu dengannya lagi, nyata nya aku kembali bertemu dengannya di sebuah toko yang tidak jauh dari apartemen ku. Ternyata dia juga tinggal tidak jauh dari tempat tinggalku.




Di pertemuan kami yang kedua ini, dia kembali bertanya tentang cita-citaku. Seperti awal pertemuan kami, aku mengatakan bahwa aku ingin menjadi orang kaya bila tidak bisa maka aku akan mencari pria kaya untuk menikahi ku. Dia hanya tersenyum. Dan dia masih sama dengan cita-cita nya bahwa dia akan menjadi seorang pembuat game online.





Di sela-sela waktu luangku, aku menyempatkan diri untuk melihat ke tempat dia dan teman-temannya membuat game tersebut. Namun aku yang memang sama sekali tidak mengerti tentang teknologi IT hanya bisa menyemangati mereka sebisaku.






Hinata HimeWhere stories live. Discover now