5 Bermalam

277 44 6
                                    

.


















.


















.



















.

Langkah Hyunjin terhenti ketika melihat beberapa pelayan pribadi milik Raja berada di paviliun nya. Berjejer rapi di depan pintu masuk.







"Apa Yang Mulia Raja, berkunjung, Kasim Jang?" tanya Hyunjin kepada pria yang melayani suami nya itu.










"Benar, Selir Agung Hwang Bin. Yang Mulia Paduka telah menunggu kepulangan, Anda, sejak beberapa saat lalu." jawab sang kasim sopan.










"Hmmm..., tidak seperti biasa nya? Dan lagi, malam ini juga bukan milik ku." Guman Hyunjin terheran.









"Apa Yang Mulia Raja hanya berkunjung saja? Atau hendak bermalam di sini juga?" tanya Hyunjin lagi.










"Hamba, kurang tahu, Nyonya. Yang Mulia tidak berpesan apapun kepada kami."










"Baiklah kalau seperti itu. Tunggu lah sampai satu jam ke depan. Apabila aku tidak memerintah kan apapun kepada kalian. Kalian semua boleh pergi beristirahat karena Yang Mulia Raja akan bermalam di sini." perintah Hyunjin kemudian melangkah kan kaki nya memasuki paviliun.










"Baik, Selir Agung Hwang Bin." ucapan serempak para pelayan mematuhi titah sang selir.







Seperti dugaan, malam itu sang raja ternyata bermalam di kediaman sang selir. Meski malam ini bukan lah jadwal bermalam di tempat kediaman nya.







Walau Hyunjin adalah selir kesayangan raja. Bukan berarti  setiap malam juga sang penguasa akan bermalam di tempat nya. Beliau itu hanya hadir di malam yang memang telah di tetap kan.







Kalau pun  hadir di luar ketetapan, itu pun hanya sekedar kunjungan saja. Tanpa tinggal di tempat. Dan seharus nya sih, beberapa jam sebelum kunjungan para pelayan telah memberi kabar itu.








Namun, hari ini tidak di lakukan. Apakah telah terjadi sesuatu yang mendesak? Atau kah karena ini kabar dia yang mengunjungi sang putri. Setelah insiden dengan pangeran bungsu? Entah lah, mari masuk ke dalam dan ketahui apa yang akan terjadi.











Setelah Hyunjin berada di tempat nya sendiri itu. Raja menyambut nya dengan senyum wibawa nya seperti biasa. Tidak ada yang aneh dari itu. Dan mereka pun menyempatkan diri mengobrol malam itu dan tidak menyinggung sesuatu sama sekali. Seperti nya sang raja hanya datang berkunjung tanpa niatan membicarakan hal serius lain nya.










Suasana malam itu hening, karena semua orang telah tertidur pulas di tempat nya masing masing. Termasuk para pelayan yang telah bubar setelah satu jam perintah yang di sebut kan Hyunjin tadi.











Walau pun dari luar terlihat bahwa di dalam kamar tidak ada yang terjaga. Karena semua penerangan telah sirna dan padam. Namun, sesungguh nya ada salah seorang penghuni kamar yang masih belum bisa memejam kan mata.










Dia adalah pemilik asli ruangan ini. Selir Agung Hwang Bin, alias Hwang Hyunjin.







Akhir akhir ini Hyunjin sangat kesulitan untuk tidur pulas di malam hari. Selalu saja ada hal yang mengganggu pikiran nya. Dan menyebab kan dia tidak bisa memejam kan mata nya dengan tenang untuk beristirahat.






Pikiran nya rumyan memikir kan berbagai hal. Yang sejujur nya kurang ia paham. Namun, entah kenapa hal hal yang tidak jelas itu memenuhi isi otak nya. Dan malah membuat diri nya menjadi sangat frustasi.







"Kenapa rasa nya benar tidak nyaman sekali?"   batin Hyunjin memandangi langit langit kamar nya yang tidak begitu jelas karena berada di dalam kegelapan.







"Kenapa kamu masih terjaga, Hyunie?" Tanya sosok di samping nya sambil melingkar kan tangan nya di perut Hyunjin.






"Maaf, telah mengganggu waktu istirahat Anda, Yang Mulia." jawab Hyunjin tidak enak hati.







"Jawab lah pertanyaan ku, Hyunie!"






"Saya belum bisa mengantuk, Yang Mulia."





"Apa ada hal yang mengganggu mu?"





"Saya tidak tahu pasti, Yang Mulia. Akan tetapi akhir akhir ini saya sulit untuk tertidur."






"Ini bukan karena gara gara Putri Seungmin kan, Hyunie?"





"Bukan, Yang Mulia. Putri tidak melakukan apa apa. Ini hanya sekedar hal yang belum pasti penyebab nya. Bukan karena Putri Seungmin melakukan sesuatu." sahut Hyunjin.





Dia pikir mungkin Seungmin memang turut andil dalam pikiran nya yang rumyan ini. Tapi tidak lah begitu besar. Sebab pikiran nya terisi hal hal tidak jelas. Yang hanya memenuhi otak nya saja.








"Maaf kan perbuatan putri ku yang melukai hati mu, Hyunie." kata nya tulus penuh penyesalan.









"Anda tidak perlu melakukan nya, Yang Mulia. Saya sudah maklum dengan kondisi putri. Wajar apabila putri seperti itu kepada saya. Lagipula putri masih muda dan dalam proses belajar. Di waktu yang tempat, putri pasti akan berubah sikap nya."








"Terima kasih atas pengertian mu." sang raja mencium dahi Hyunjin, berterima kasih.








TBC

Rajin Up nih, zheyeng.
Hayuk, mari ramein bareng bareng.

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
LovelessNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ