14. Tahu

728 120 7
                                    

༄●⃝ᶫᵒꪜe☯ᴮᴼᵞ࿐












Pada zaman dahulu kala Hades sang Raja atau Penguasa dunia bawah terpana akan kecantikan dari Persephon. Cupid-sang dewa asmara lantas saja menembak panah cinta kepada Hades dan di saat itulah mulai timbul rasa cinta dan ingin memilik Persephon yang di rasakan Hades.

Yang namanya cinta dan obsesi itu tak berbeda jauh. Dua kata itu hanya di batasi oleh sepasang kain lapuk yang mudah terkoyak hingga kadang kala pengartiannya menjadi tumpang tindih.

Seperti yang di rasakan oleh Hades kala itu bagai terpesona oleh kecantikan dari anak Demeter dan Zeus ia menculik Persephon dan membawanya kedunia bawah. Memisahkan si gadis cantik dari Ibunya. Membuat Persephon hanya jadi miliknya dan tak berniat mengembalikan istrinya walau itu hanya kepada Ibunya.

Di saat Zeus turun tangan memenuhi permintaan istrinya untuk meminta Hades mengembalikan putri mereka di situlah akal licik Hades mulai berjalan. Dengan mulusnya ia berhasil menjebak Persephon untuk memakan delima dunia bawah.

Siapapun tahu hal ini, barang siapa yang memakan makanan dunia bawah maka mereka tak bisa meninggalkan dunia bawah.

Maka, apakah Izana juga akan melakukan suatu hal licik nan kejam jika (name) berniat akan meninggalkannya?

Apa hal yang akan membuat (name) tetap di sisinya? Walau gadis itu tak menginginkannya?

Rantai saja bagai anjing?

Kurung di ruang bawah tanah atau di kamar yang kedap suara?

Potong saja kakinya?

Atau mencuci otak gadis itu dengan kata-kata bahwa 'tak akan ada orang yang mencintaimu selain aku di dunia ini (name), jadi kemana kau akan lari saat rumah satu-satunya yang kau miliki hanya aku'?

Begitu? Namun entah kenapa keempat opsi itu ia rasa bukan pilihan yang bagus. (name) hanya akan menurut karena takut kepadanya, lantas jika sudah seperti itu apa bedanya Izana dengan kakak dari gadis itu? Dari Yugo?

Lagipula, Izana bisa memukul siapa saja di dunia ini bahkan Shinichiro maupun Mikey yang notabene saudaranya sendiri. Namun Izana tak akan tega untuk memukul ratunya sendiri.

"Astaga Izana! Ini sudah larut dan kau belum tidur sama sekali?" Izana menoleh, bagaimana ia tak akan terluka jika suara indah ini berubah menjadi nada ketakutan di dalamnya. Juga dari remangnya lampu masih bisa terlihat oleh Izana raut wajah khawatir yang (name) tunjukkan. Bagaimana ia bisa tega jika raut yang akan (name) tunjukkan suatu saat nanti adalah raut wajah ketakutan saat menghadapinya?

Ia pasti akan gila.

"Seperti yang kau lihat, mungkin ini yang namanya insomnia? Entahlah" Izana berusaha menepis jauh-jauh pikiran negatifnya.

'Itu bukan pikiran negatif, semuanya kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada hubungan kalian'

Izana menghela nafas kesal. Ia malas dengan kepalanya yang sedang berdebat saat ini, terasa kacau juga melelahkan walau pada kenyataan ia tak melakukan apa-apa. Overthinking itu menyebalkan juga melelahkan.

"Kau punya masalah? Kau bisa berbagj padaku Izana" rupanya dengusan kesal Izana tak luput dari perhatian (name). Ia lantas mendekat dan duduk di sebelah pria tan itu dan mengelus lengannya perlahan.

"Apa kau akan meninggalkan ku?" pertanyaan yang keluar secara spontan tanpa saringan itu membuat keduanya tersentak. Baik Izana maupun (name) terdiam untuk beberapa saat setelahnya.

"Tak ada alasan bagiku untuk melakukannya Izana. Sejauh apapun aku pergi tetap saja rumah ku adalah kau" (name) lantas memeluk tubuh tegap Izana. Ia tahu bahwa Izana tak akan tenang hanya dengan kata-katanya maka ia sediakan juga tindakan.

"Apa yang membuat mu berpikir aku akan melakukannya? Kau bagai tiang penopang hidupku Izana, seharusnya yang bertanya tentang hal seperti itu aku, bukan kau" Izana sedikit tersenyum mendengar itu. Kekhawatirannya secara perlahan menguap, menghilang dan menjauh dari pikirannya.

"Izana"

Izana berdehem pelan menanggapi panggilan itu. Bisa di rasakannya bahwa pelukan (name) pada dirinya kian mengerat.

"Kau merefleksikan diriku sebagai Persephon, benar kan?" (name) mendongak, di tengah lampu temaram juga cahaya bulan yang menembus celah bisa dilihatnya Izana mengangguk dengan senyum lembutnya.

"Lalu, bagaimana jika kau bertemu dengan Aphrodite? Dewi yang kecantikkannya selalu di agung-agungkan itu? Apa kau akan tetap setia pada Persephon mu ini atau berpaling pada Aphrodite?" pertanyaan bernada lirih itu mengundang gelak tawa Izana. Ia menepuk pelan kepala (name) dengan tawa yang masih tersisa di bibirnya.

"Tenang saja, sayang. Aku tak pernah mendengar cerita tentang Hades yang berselingkuh kepada Aphrodite. Begitu pula aku, tak akan berselingkuh kepada wanita manapun" Izana menaikkan (name) ke atas pangkuannya dan mulai memeluk pinggang ramping itu posesif.

"Lagipula sudah ku bilang Aphrodite itu cantik tapi sayangnya suka selingkuh, sifatnya amat mencerminkan wanita zaman sekarang yang tak pernah puas akan sesuatu yang mereka miliki." Izana mulai menciumi satu persatu bagian wajah (name).

"Tapi kau benar-benar bagai Persephon, tak meninggalkan ku walau kau tahu aku seorang penjahat dan tinggal di dunia penuh kegelapan. Aku tak butuh Aphrodite (name), aku hanya butuh dirimu saja" kalimat itu di akhiri dengan ciuman lembut yang Izana berikan kepada (name). Ia tahu (name) tak cukup di yakinkan hanya dengan kata-kata, dirinya juga demikian. Maka untuk meyakinkan sang Dewi Izana memberi bukti dengan lumatan lembut di antara bilah bibir.

"Izana, kejahatan yang kau maksud itu seperti apa? Hanya sebatas menjual kekuatan seperti yang kau katakan atau termaksud membunuh orang? Seperti yang kau lakukan kepada Sakura?"

Kelu, bibir Izana terasa kelu. Tegang, tubuhnya menegang mendengar (name) mengetahui apa yang terjadi pada Sakura.

"Apa kejahatan mu itu termaksud dengan kau yang telah membohongi ku?" mata kosong berwarna violet itu tampak semakin hampa begitu mendengar pertanyaan yang terlontar dari bilah bibir yang baru saja ia kecup mesra beberapa saat yang lalu.

Izana dapat merasakan rasa takut kepada gadis yang sekarang sedang memeluk dirinya. Apakah (name) akan meninggalkannya setelah mengetahui semuanya?

"Izana, apakah dalam sejarah pernah tertulis tentang Hades yang tak memberi tahu bahwa ia penguasa dunia bawah kepada Persephon?" (name) mendongak, ia menggeleng dengan senyum kecil menghiasi wajahnya.

"Tidakkan? Maka jangan sembunyikan apapun padaku Izana. Segala dosa atas tindak kejahatan mu bolehkan jika aku meminta kau untuk membaginya dengan ku?"































||| вєяѕαмвυη |||
▶ ────────● 亗

Selamat menikmati Readers-san, maaf jika kata-katanya terlalu mendayu (#^.^#)

Treat You Better [Kurokawa Izana] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora