7.

1.5K 129 11
                                    

Seorang wanita tengah berlari dengan nafas tersendat-sendat begitu terburu-buru hingga akhirnya membanting pintu sebuah ruang tunggu bagi presenter berita di Venustv.

Membungkukkan badannya karna lelah dan juga nafas yang luar biasa terengah-engah. "A-aduh-hah-hah-hah--L-lisa mana? Hahhh." Iya ia berlari-lari seperti orang yang kesetanan hanya untuk menjemput sahabatnya, Lalisa.

"Udah pulang." Hanya ada satu orang didalam ruangan tersebut, pria tampan yang tengah melahap satu paket ayam geprek serta nasi hangat yang ia pesan dari tempat makan didepan gedung tempat ia bekerja.

"Hah?! Pulang?!! Sama?" Ohya, wanita yang nafasnya masih sedikit terengah itu bernama Rose, melangkah mendekati satu-satunya orang yang ada disana duduk disamping pria itu dengan kursi yang berbeda.

"Pacar barunya, mungkin?" Tak ada kata lain selain kekesalan yang membara dihati, dada, dan pikiran Rose. "Dasar wanita sialan! Gue capek-capek ngebut sampe hampir nyerempet ibu-ibu malah ditinggal kencan! Ngga tau orang lagi keroncongan apa?!!!" Mengomel tanpa henti berusaha menghubungi sahabatnya yang kurang ajar itu.

"Lo laper? Mau?" Pria yang bernama Joffrey sekaligus partner kerja Lisa menyodorkan kotak kardus yang berisi ayam dan nasi yang baru ia santap tiga suapan.

"Ah, engga-engga-engga, lanjutin aja, ngga usah hirauin gue." Meringis merasa bersalah karna kehebohannya mengganggu acara makan pria itu. Tapi sungguh perutnya terus meronta-ronta meminta untuk diisi tapi ia lelah karna harus lari-lari butuh istirahat sejenak untuk memulihkan kondisi tubuhnya sendiri.

"Tapi, Joff? Eh, bener kan nama lo Joffrey? Boleh gue panggil gitu, kan?" Rose memang tidak mengenal siapa Joffrey ini, ia hanya tahu saja. "Iya gue Joffrey, terserah lo mau panggil apa, tapi jangan sayang nanti mantan gue cemburu."

"O-okey? Tapi itu kulit ayamnya ngga dimakan?" Walaupun tadi dirinya menolak tapi bau dari ayam dan bentuk fisik betapa kriuknya kulit ayam tersebut membuatnya tergugah ingin meminta, apalagi disaat ia melihat pria disampingnya menyingkirkan si kulit ke pinggir, memang tidak suka atau menyisakan untuk akhir?

"Engga, ngga sehat." Wow, ia baru tahu ada cowok yang tidak suka akan surga dunia bernama kulit ayam, padahal sangat nikmat???

"Buat gue boleh??" Dengan mata berbinar memohon melupakan sejenak rasa malu yang ia punya, makanan tetap nomor satu dihidupnya, harga diri baru nomor kesekiannya.

"Silahkan, makan aja." Tanpa pikir panjang jari-jari lentiknya langsung mengambil potongan kulit yang menggiurkan itu, lalu ia lahap begitu gembira saat mengunyahnya, enaknya bukan main soalnya.

Joffrey tersenyum melirik perempuan yang terlihat menatap lapar pada kotak didepannya, seolah mencari-cari apa lagi yang bisa ia makan.

"Mau gue pesenin aja? Tempatnya didepan gedung kok." Tawar Joffrey yang menimbulkan wajah cengengesan milik Rose, wanita itu mengangguk antusias sembari mengacungkan kelima jarinya, kode bahwa ia menginginkan sebanyak itu.

"Lima paket?" Tentu saja Joffrey sedikit mendelik, apakah porsi makan wanita itu memang sebanyak itu? Tapi kenapa tidak gendut? Bahkan pinggangnya sangat ramping begitu.

"Ayamnya aja, nasinya ngga usah, lagi diet."

"Diet itu makan salad, bukan ayam goreng. Tapi emang porsi makan lo sebanyak itu?" Bertanya setelah selesai memesan melalui nomor yang ia simpan, ia memang langganan pada ayam geprek itu, karna sambelnya sangat cocok dengan lidahnya.

"Lo temennya Jordan, kan? Gue partnernya Jordan di Makan, yuk!" Sebuah program mereview makanan dengan porsi yang tidak sedikit.

"Lah? Tapi kok, sorry, badan lo tetep kurus?

Pose (BlackVelvet) #FAKEINSTAGRAM [TAMAT]Where stories live. Discover now