PROLOG

13.1K 677 7
                                    

HAPPY PROLOG 💗🖤

SEMOGA SUKA YA ❤️💗

~~~~

Gadis itu menatap alarm yang sendari tadi berbunyi, ia segera berdiri dengan cepat meninggalkan bantal guling berserakan begitu saja tanpa mematikan alarm yang membangunkannya. Gadis berkulit putih, berbadan munyill dengan wajah manis nya itu berlari keluar kamar dengan piama berwarna pink yang melekat di tubuh nya.

"VANIA."

Ya gadis cantik itu Aurora Lovania Alexandra atau kerap di panggil Vania anak terakhir dan cucu satu satunya di keluarga Alexandra, gadis keras kepala yang mau keinginannya selalu di turutin dan mereka pasti akan mengabulkan nya apapun untuk membuat Vania senang.

"Lo punya telinga kan? Matikan alarm lo dulu, sebelum semua barang berwarna pink di kamar lo itu gue buang."

Vania membalikan badan sembari cemberut. "JAHAT BANGET SIH BANG!! Awas aja kalau di buang aku ngak mau ngomong sama Bang Fandy lagi."

Vania segera kembali memasuki kamarnya kembali dengan langkah kaki yang sengaja di hentakam dengan keras, Fandy menghela napas kasar ia tidak sengaja membentak Vania seperti itu. Fandy hanya tidak ingin Vania menjadi gadis yang selalu manja, ia juga tidak ingin Vania akan di manfaatkan karna tidak bisa apa apa dan akan mudah terluka walau ia sangat yakin keluarga nya pasti akan selalu menjaga Vania dengan penjagaan ketat.

Vania menatap kesal lelaki yang duduk di meja makan yang dengan santai melahap makanan satu persatu ke arah mulutnya, apakah lelaki itu tidak merasa bersalah setelah membentak nya subuh tadi.

"Sayang kok diem di situ aja sini sarapan dulu yuk."

Vania tersenyum menatap Mommy nya lalu berlari kecil ke arah meja makan, Kinantri ikut tersenyum menatap anak bungsu nya sembari mengambil roti untuk di beri selai strawberry kesukaan Vania.

"Daddy!!"

Pradipta Alexandra Pria yang sudah memiliki dua buah hati tapi tetap terlihat tampan dan jangan lupa pakaian jas yang selalu ia pakai membuatnya tetap terlihat tampan walau sudah ber umur.

Pradipta menatap gadis mungil di depannya dengan tersenyum. "Ada Apa putri kecil Daddy?"

"Vania mau berangkat bareng Daddy yah?" Tatap Vania berharap.

"Tumben Lo?" Sahut Fandy menatap Vania, "Owhh gue tau lo kelahi ya sama tunangan lo itu ya hahaha." Ejek Fandy menatap jahil Vania.

"Abang bahasanya ke ade di jaga." Tegur Kinantri.

"Marahin aja mommy!! Bang Fandy juga bentak Vania tadi pagi" Balas Vania dengan cemberut sembari beranjak dari duduknya lalu mengambil tas berwarna pink itu berlari kecil meninggalkan meja makan.

"Ngak jadi berangkat bareng daddy?" Tanya Pradipta sedikit keras karna gadis berbadan munyill itu sudah sedikit jauh dari meja makan.

"NGAKK VANIA BARENG MANG ANDRE AJA" Balas Vania dengan berteriak dengan cepat meninggalkan mansion tempat ia tinggal.

Lampu jalan kembali berwarna merah, Vania menatap langit jakarta dari kaca mobil yang membawanya di ikutin satu mobil hitam mengikuti dari belakang mobil nya ia sangat yakin itu mobil suruhan daddynya yang memastikan vania aman di perjalanan menuju sekolah.

"Non Vania jangan di turunkan ya non kaca mobil nya, Tuan pasti akan marah kalau non turunkan kacanya." Ujar Mang Andre sopan.

LOVANIA(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang