Tartaglia's wound. [1]

759 70 26
                                    

TRIGGER WARNING :
MENTION OF SUICIDE.
♥︎ 9/1/22

"Hah, untuk apa kita merahasiakan hal tersebut? Kamu tau kan aku dapat melindungimu dari para Fatui? Juga, walaupun kita tertangkap, kita juga akan mati bersama. Dan hidup bahagia selamanya." Kata Childe.

"Tentu, Childe. Aku tidak meragukan kekuatanmu. Namun, aku tidak mau kamu juga mati untukku. Apa kamu yakin kita dapat terus bersama?" Jawabmu.

"Tentu saja, [NAME]! Aku akan pastikan tidak ada yang menyentuhmu. Juga aku tidak mati dengan sia-sia, melainkan demi melindungi pacarku sendiri. Itu bukan hal yang memalukan untuk seorang Harbingers bukan?" Jawab Childe.

CHAPTER 1 STARTED.

Kamu dan Childe hidup bersama di suatu rumah yang cukup untuk dua orang. Mungkin di tempat yang agak jauh dari Kota Liyue. Supaya tidak ada satupun orang yang mengetahui tentang rahasia hubungan kalian berdua.

Suatu hari, kamu sedang menunggu kedatangan Tartaglia didepan TV mu. Mungkin sudah 3 jam terlewat dari jam pulang biasa pacarmu.

Namun, kamu mendengar suara ketukan pintu. Kamu berdiri dan berjalan ke arah pintu tersebut. Kamu mengharapkan seorang Tartaglia yang sehat dan tidak ada luka sebelum membuka pintu tersebut.

Namun, kamu menemukan Tartaglia yang sedang dalam keadaan sekarat. Penuh dengan darah dan goresan pedang.

Kamu langsung panik dan membawanya masuk. "Childe! Apa yang terjadi denganmu?! Tunggu disini, Childe! Aku akan mengambil obat untuk merawat luka-lukamu itu."

"Baiklah.." Kata Tartaglia sambil memegangi lukanya tersebut dan melihat kearahmu.

Kamu pun kembali dengan peralatan untuk merawat luka-lukanya.

"Childe.. jika kamu kesakitan bilang ya?" Katamu sambil merawat lukanya.

Selesai diobati kamu menghadap ke Tartaglia, "Apa kamu mau makan? Atau minum mungkin? Bubur? Aku akan ambilkan ya?" Kamu berdiri.

Namun, sebelum kamu dapat berjalan ke dapur, kamu ditarik Tartaglia.

"Jangan. Aku mau peluk. Sambil tidur ya? Aku gamau makan, mau kamu. Mau elus elus. Kangen. Dan panggil aku Ajax untuk sekarang.." Katanya sambil memelukimu.

"Ajax.. tentu saja. Ayo ke kamar." Balasmu

"Enggak ah, aku gamau dikamar. Mau disini aja, aku gamau lepas kamu, nanti ilang." Kata Childe.

Posisi kalian bisa dibilang seperti gambar dibawah.

Posisi kalian bisa dibilang seperti gambar dibawah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu jangan gerak-gerak banyak, Ajax.. nanti lukamu makin parah." Katamu sambil memelukinya agar ia berhenti bergerak.

"Mhhm, kamu wangi [NAME].." Tingkah laku pacarmu itu saat sedang terluka membuat rona merah dipipimu muncul.

Childe menyadari hal tersebut dan mencium kedua pipimu. "Kamu imut."

Dan kata-katanya tersebut membuat pipimu semerah tomat.

Kalianpun tidak mengatakan apapun, dan lebih memilih untuk diam. Lalu Childe berbicara yang mungkin random thoughts nya.

"[NAME], bagaimana jika aku mati hari ini?" Tanya Childe.

"Kamu ngomong apasih?" Jawabmu untuk pertanyaan aneh yang tiba-tiba keluar dari mulut Childe.

"Aku penasaran apa yang akan kamu lakukan jika aku mati." Saut Childe.

"Aku akan melakukan apapun untukmu, bahkan jika aku harus mengorbankan nyawaku demi membunuh semua Archon, para Fatui dan dewa-dewa Celestia. Lalu, bagaimana jika aku yang mati, Ajax?"

"Mungkin aku akan membunuh diriku sendiri. Aku tidak akan sanggup untuk hidup tanpamu. Atau mungkin aku akan melakukan hal yang sama denganmu. Tapi aku yakin, bahwa tidak akan ada siapapun yang dapat menghentikan hubungan kita. Para Fatui maupun para dewa. Yang dapat menghentikan kita hanyalah umur." Jawab Childe atas pertanyaanmu tersebut.

"Ajax.. namun takdir kita yang akan menentukan. Jika aku memang mati, maka carilah seseorang yang dapat menemanimu sepertiku. Namun, jangan  liat dia sebagai aku namun sebagai dia sendiri." Jawabmu

"Dan jika kamu yang bahkan sebaliknya untuk mati, maka aku juga akan terpaksa melakukan hal yang sama. Atau mungkin aku tidak memerlukan orang lain selain dirimu." Lanjutmu.

"Tidak. Aku tidak akan menemukan seseorang seperti dirimu. Dan aku tidak akan memperbolehkan dirimu untuk diambil tanpa seizinku! Baiklah berhenti bicara topik ini [NAME]! Aku mau menciummu." Kata Childe.

"Lalu, ciumlah."

Childe pun mendekatkan mukanya dengan dirimu. Lalu, mendekatkan bibirnya.

"Aku menyayangimu, [NAME]. Jangan pernah tinggalkan aku." Dan menciummu.

CHAPTER 1 ENDED.


the fatui won't stop us , childe x readerWhere stories live. Discover now