1. Gue selalu dituntut

429 21 4
                                    


🌹°°°°°🌹

¥Sempurna? Gaada manusia yang sempurna, kekurangan itu pasti ada, hanya saja keegoisan Takdir yang menuntut gue untuk harus menduduki kata pertama itu.¥

---------------
------------------------

---------------------------------------

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Dia Grazila Alana panggil saja

"Zila".

°°°°°°

Seorang gadis yang lumayan introvert hidup penuh dengan tekanan kedua orang tuanya.

Zila gadis cantik bertinggi sekitar 163m, memiliki kulit yg putih dan berumur 17tahun Yang dituntut sempurna oleh orang tuanya.

ia adalah gadis yang sedikit tertutup dan kurang bisa berbaur seperti layaknya gadis remaja yang lain dia tidak pandai dalam hal bersosialisasi.

karena setiap hari dan waktunya hanya dia habiskan untuk belajar dan membaca didalam kamar.

jarang sekali dia keluar itupun hanya untuk sekolah atau mungkin pergi membeli keperluan belajarnya.

°°°°°°

Plakk!!

Satu tamparan mendarat tepat di pipi mulusnya. Zila memegang pipi kanannya yang memerah.

"Akh---aduh, sakitt pa" ia langsung terbangun dari tidurnya.
Pipi Zila ditampar saat papanya tengah melihat dia berbaring lemas diatas ranjang kasur kamarnya, ia pun langsung terduduk setelah satu tamparan menampar pas di pipinya.

"Ampun, Zila janji Zila akan belajar lagi setelah ini
Tapi Zila mohon jangan hukum Zila pa."

"Zila lagi pusing dan ga enak badan izinin Zila untuk istirahat lima menit aja." ia memohon kepada papa dan mamanya.

Ya, kenalin dia Anggara ayah dari Grazila dan ibunya ibu kandung tetapi rasa ibu tiri yaitu Elmira.

"Mau alasan apa ha?? sakitt??pusing??" bentak Angga.

Sementara Elmira malah menarik paksa Zila untuk berdiri dari kasurnya yg keadaannya Zila benar benar sedang pusing dan lemas.

bahkan dia merasa ingin muntah tapi ditahan takut mama dan papanya semakin marah.

"Ayo bangun jangan manja!"
sentak Elmira.

"Kalo pusing ya minum obat ntar juga sembuh ga malah tiduran gajelas kayak gini! Kamu tau ini malah membuang waktu kamu ZILAAAAA! kamu harusnya belajar supaya bisa dapet nilai yang lebih tinggi."

"Banggain dong mama papa, bukannya malah alesan pusing lah ga enak badan lah segala macem!"
ceramah Elmira dengan nada tinggi.

Mira mengangkat ujung dagu Zila dan menghadapkan dengan wajahnya. "NGERTI?!"

OUR STORY [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora