+ 05

91 45 43
                                    

━━━ · 𖣔 · ━━━

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

━━━ · 𖣔 · ━━━

four days later,

" Pabeo sayang, kenapa tak makan? " soal Yeonjun lembut, Pabeo menggeleng.

" Takde apa lah, " balasnya perlahan, dahi Yeonjun berkerut. Dia mula rasa ada yang tidak kena dengan Pabeo.

" Pabeo-ya, tell me, " tangannya memegang jari-jemari kecil Pabeo, Pabeo mengeluh perlahan.

" Kita ni betul-betul bodoh kah? " soalnya datar. Yeonjun tersenyum, haih Pabeo Pabeo.

" Kenapa tanya macam tu? " soal Yeonjun sambil memegang dagu Pabeo.

" Pabeo sayang, kau tak bodoh, kau cuma lurus bendul sikit. " sambungnya lagi.

" Bodoh juga lah kan? "

" Kau tahu kenapa aku sayang kau? " Pabeo menggeleng, Yeonjun tersenyum nipis.

" Sebab kau ialah Lee Pabeo, budak kelas belakang sekali yang selalu sokong aku, percayakan aku, ajar aku apa erti kasih sayang dalam percintaan, " balasnya, Pabeo hanya diam.

" Pabeo, kau ni unik tahu? Walaupun orang ramai kata kau ni pabo lah, itu lah, ini lah, tapi kau tetap jadi diri kau sendiri. Sebab tu aku sayang kau, " tambahnya. Pabeo tersenyum dengar kata-kata yang keluar dari mulut Yeonjun.

" Jadi saya kena jadi diri saya untuk awak sayang saya? " Yeonjun mengangguk sambil tersenyum.

" BAIKLAH, KALAU ITU YANG TUAN HAMBA MAUKAN, HAMBA AKAN MENJADI DIRI HAMBA SENDIRI! "

" YEAH! ITU YANG KITA MAU! GO LEE PABEO GO! "

━━━━━━

pabo.Where stories live. Discover now