Haechan menatap ayahnya dengan kesal, sebelum mereka ke supermarket, Mark dan Haechan mengantarkan Johnny terlebih dahulu ke rumah sakit, dan ternyata Haechan baru tau kalau sebenarnya ayahnya itu harus dirawat terus di rumah sakit untuk kelancaran pengobatan jantung ayahnya.
" Kenapa sering pulang bolak balik?!" Tanya Haechan kesal
" Jangan teriak teriak kenapa? dia itu ayah mu!" Mark membela Johnny
" Diam saja kau!"
Johnny hanya bisa menghela nafasnya kasar sambil menatap Haechan memelas, dimarahi seperti ini oleh Haechan sudah sangat biasa bagi Johnny
" Ayah takut.... kamu khawatir.... makanya kadang ayah pulang kerumah"
Jujur adalah jalan terbaik saat Haechan marah
" Terus yang kaya gini aku ngga khawatir?! Ayah tu kenapa sih! Jelas jelas di sini lengkap! Dokternya banyak! kalau ada apa apa mesinnya juga canggih! kenapa ngga di sini aja!"
" Kalau ayah lepas pasang alatnya kaya gini gimana caranya ayah mau sembuh! Haechan ngga minta aneh aneh loh yah! Echan cuma mau ayah sembuh! itu aja!"
Kesal Haechan, Mark terdiam mendengarnya, ternyata Haechan saat marah sangat menyeramkan.
" Ayah takut....kamu jadi panik dan khawatir kalo ayah dirawat terus kaya dulu...."
Haechan mengalah, melihat ayahnya yang menunduk sedih. Haechan ingat dulu saat ayahnya disuruh untuk dirawat di rumah sakit, Haechan benar benar panik ia bahkan tidak bisa tidur bahkan tidak makan.
Saat itu Haechan panik karna ia takut, tiba tiba pengobatan ayahnya dicabut karena tidak bisa membayar uang rumah sakit. Karena itu Haechan panik dan terlihat pusing saat itu, ia masih ingat betapa gilanya ia saat itu mencari uang sampai tiga hari tidak berhenti bekerja.
Haechan memeluk ayahnya sambil mengelus pelan punggung ayahnya
" Maaf ya.... Haechan dulu panik karna takut tiba tiba ayah diusir....karna itu echan sampe gila kerja kesana kemari... cuma Haechan yang bisa bantu ayah saat itu...Haechan cuma mau ayah sembuh... itu aja" Haechan mengelus punggung ayahnya pelan
Lihat kan... jujur akan terasa lebih menyenangkan
" Tapi sekarang echan ngga takut lagi... ada paman Jaehyun.. ada Mark...Haechan ngga sendiri lagi bantu ayah... jadi jangan khawatir ya mhm?"
" Di sini rumah sakitnya lebih nyaman...ayah punya ruangan sendiri... ngga perlu lagi kaya dulu kita sampe susah cari kamar... ayah juga punya dokter sendiri... ngga kaya dulu Haechan mesti teriak teriak dulu di UGD baru orang mereka datang."
" Jadi kenapa ayah khawatir lagi... Haechan cuma minta ayah sembuh... kalau dokter nyuruh ayah untuk dirawat, echan ngga mungkin marah... mhm?"
Johhny benar benar tersentuh. Ia ingat betapa susahnya mereka dulu hanya untuk pergi berobat, mereka orang susah, orang tidak berduit dan selalu ditaruh dinomor sekian.
" Iya nak... maafin ayah yaaa"Johhny mengelus pelan kepala Haechan
" Heheh... maafin echan juga ya...janji ya.. jangan khawatir lagi? nanti kalau bosan Haechan sering sering main kesini"
Haechan tersenyum dan Johnny pun mengangguk pelan
Mark benar benar terkagum melihat Haechan. Anak itu benar benar dewasa, mendengar cerita Haechan yang singkat itu, Mark bisa membayangkan betapa berat dan kerasnya hidupnya saat itu dan Mark bisa membayangkan jika Mark yang berada di posisi itu, mungkin ia tidak akan sekuat Haechan.
YOU ARE READING
[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck
FanfictionSkenario paling indah.... Adalah skenario hidup yang ditulis oleh tuhan. Kemudian ketika dua insan secara tidak sengaja, membuat janji yang sama, mengikat diri mereka pada harapan dan keinginan yang dibuat atas dasar cinta. Tuhan akan menguncinya d...