Hai, all. Happy new Year 2022. Ada ucapan selamat dari Salvador dan Coraima di instagram Sisilianovel. Kuy di-follow dan di-like. Gracias ....
***
Segalanya kembali terjungkir balik dalam hidup Coraima. Apa yang diketahuinya selama ini ternyata sama sekali berbeda dengan kenyataan. Apakah benar Godfreido mengkhianatinya?
Tidak mungkin!
Coraima beranjak menjauhi Valentina, memandangi bayi itu dengan sorot getir. Tangisan Valentina tidak lagi menyentuh hatinya. Pikirannya kalut dalam ketidakpercayaan.
Apa saja yang telah diperbuat Godfreido selama ini tanpa sepengetahuannya?
Bagaimana ia bisa begitu buta?
Ataukah Godfreido sangat lihai menutupi semuanya dan mempermainkan hatinya?
Atau ini semua hanya trik Salvador agar ia berpaling dari Godfreido?
Ya, pasti karena itu. Salvador ingin ia patah hati lagi dan lagi.
Coraima menghunuskan tatapan penuh kebencian pada Salvador. Pria itu menyeringai di wajah cacatnya. Ia menantang Coraima. Sekeras apa pun kecaman ditujukan padanya, ia tidak akan takut.
Latanza masuk setelah menelepon dokter. Menyaksikan tuan dan nyonya muda itu tampak bersitegang, Latanza buru- buru membawa Valentina keluar kamar. Ia akan menyiapkan bayi itu di kamar atas jika dokter tiba nanti.
Coraima gemetaran, dalam- dalam menarik napasnya. Ada banyak hal ingin diucapkannya pada Salvador. Ada banyak hal ingin ditanyakannya, akan tetapi dalam benaknya memberitahu itu semua tidak ada gunanya karena Salvador mengendalikan hidupnya. Tidak ada bedanya ia tahu kebenarannya atau tidak. Godfreido tidak bisa diajak bicara lagi. Begitu juga Esmeralda. Dan ia sendiri mengalami keterbatasan bicara.
Air mata Coraima berlinang lagi meratapi nasibnya. Ia ingin mengusir Salvador keluar kamar dan berteriak agar Salvador meninggalkannya sendirian. Ia ingin menyendiri menenangkan diri, akan tetapi pria itu malah mengunci pintu kamar lalu mendorongnya ke ranjang dan menyanggamainya lagi.
"Aaaahh!" Coraima berteriak seraya mempertahankan pakaiannya. Namun, kekuatan Salvador yang jauh melebihinya dengan mudah menyingkirkan baju yang sudah robek itu. Tersisa bra yang masih terkait di badannya, diabaikan Salvador karena itu tidak menganggunya memeras buah Coraima serta memasuki liang surganya. Kaki Coraima tertekuk dikempit pinggul Salvador saat ia memompakan kenikmatan ke dalam tubuh Coraima.
"Ti ... dak," erang Coraima berkial-kial sambil memukul- mukul da.da Salvador. Ia ingin Salvador menghentikan gerakannya, tetapi pria itu tetap gencar menghunjam tanpa pernah surut semangatnya.
Pria itu meneriakinya. "Kau pikir aku akan membiarkanmu berleha-leha meratapi kekasihmu itu, Cora? Tidak akan pernah! Aku tidak akan membiarkanmu menangisinya, apalagi mengenangnya. Itu tidak ada gunanya. Godfreido dengan mudah mengkhianatimu. Kenapa kau mesti memikirkannya? Jangan mempersulit dirimu sendiri, Cora. Ia menikmati bersanggama dengan Esmeralda. Kau harus bisa juga menikmati bersanggama denganku! Esmeralda melahirkan anak Godfreido Reyes, maka kau juga harus mengandung anakku. Hamil dan lahirkan anakku, Cora!"
"Ti ... dak ...." Coraima menangis keras sambil menggeleng- geleng. Ia tidak sudi hamil dari benih pria yang tidak dicintainya dan memaksanya. Ia tidak ingin memiliki anak yang hadir karena kebencian dan dendam. Tidak mungkin ia sanggup menerima anak yang hanya akan mengingatkannya pada trauma dan kejahatan.
Salvador tidak mau tahu hal itu. Yang dipikirkannya adalah hasratnya harus terpenuhi, bagaimanapun caranya. "Tidak ada kata tidak, corazon. Kau tahu apa akibatnya jika menentangku," gumamnya di saat tubuhnya bersama tubuh Coraima bergetar cepat. Sekian puluh menit ia menghunjam tanpa ampun, hingga pertahanan Coraima luruh dan kehabisan daya.

DU LIEST GERADE
Mr. SUBSTITUTE (END)
Mystery / ThrillerCoraima Aldevaro telah menemukan segala yang diinginkannya dalam hidup. Kesuksesan dalam karier dan dalam percintaan. Setelah bekerja keras menjadi tulang punggung bagi kedua orang tua angkatnya, Coraima cukup puas dengan puncak kariernya sebagai ju...